Penentuan Informan METODE PENELITIAN

1. Responden biasa, merupakan sampel yang akan diwawancarai tentang ekspektasi dan persepsi masyarakat terhadap Kabupaten Padang Lawas Utara, yang akan diwawancara dengan kuesioner. 2. Responden informan kuncikey-informant responden yang dapat memberikan informasi mendetail dan memiliki pengetahuan yang luas tentang masalah yang diteliti yang akan diwawancara dalam Focus Group Discussion FGD.

3.5. Penentuan Informan

3.5.1 Responden Biasa Untuk menentukan jumlah sampel yang dijadikan sebagai responden survey biasa untuk diwawancara mengenai ekspektasi dan persepsi dari masyarakat, ditetapkan dengan mengikuti pendapat Roscoe Sugiono, 2003, yang menyatakan berapapun jumlah populasinya dalam penelitian sosial ukuran sampel yang layak digunakan adalah antara 30 hingga 500 orang. Berdasarkan pendapat di atas, maka ditetapkan jumlah sampel penelitian sebanyak 90 orang masyarakat, dengan pertimbangan telah melebihi ambang batas kriteria Roscoe, yakni batasan minimal 30 orang. Sampel responden diambil dengan teknik cluster random sampling. Menurut Margono 2004: 127, teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu- individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Universitas Sumatera Utara Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Jumlah sampel yang akan diambil adalah sebanyak 90 orang, Kabupaten Padang Lawas Utara terdiri dari 9 kecamatan maka diambil sebanyak 10 orang dari masing- masing kecamatan, yang berdomisili pada ibukota 9 sembilan kecamatan di Kabupaten Padang Lawas Utara dan yang berdomisili pada desa yang berdekatan dengan ibukota kecamatan. Wawancara menggunakan kuesioner dilakukan dengan beberapa pihak berikut ini: a Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara yang difokuskan kepada BAPPEDA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas PPKAD Pendapatan Pengelolaan Kas dan Aset Daerah, Dinas Peternakan, Dinas Perindag Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, dan Kantor BPS Badan Pusat Statistik. b Wirausaha daerah difokuskan kepada pengusaha sektor petrnakan, pengusaha sektor perdagangan, pengusaha sektor perkebunan, pengusaha sektor tanaman pangan, pengusaha sektor jasa bangunan, pengusaha sektor transportasi. c Masyarakat, difokuskan kepada masyarakat yang tergabung di dalam organisasi masyarakat, yang terdaftar di Kantor KESBANGLINMAS Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, seperti Organisasi Kepemudaan, Organisasi Wartawan, Asosiasi LSM, Organisasi Masyarakat Adat dan Agama. 3.5.2 Responden Informan Kunci Universitas Sumatera Utara Informan kunci yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai topik penelitian sehingga dapat memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Penentuan informan kunci dilakukan dengan teknik purposive Sampling. Sugiyono 2001: 61 menyatakan bahwa sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Margono 2004: 128, pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Degan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini responden informan kunci akan diambil sebanyak 10 orang dengan alasan bahwa informan kunci yang ditetapkan akan diundang dalam diskusi kelompok kecil atau FGD, jumlah yang kondusif untuk menyelenggarakan FGD adalah berjumlah 8 – 10 orang. Untuk itu ditetapkan angkan 10 orang dengan memiliki kompetensi yang dapat memberikan kontribusi terhadap penelitian yang dilakukan..

3.6 Teknik Pengumpulan Data