Formula II: Natrium alginat 80 – 120 cP
4,5 g Nipagin
0,25 g Gliserin
2 g Natrium metabisulfit
0,1 g Akuades
ad 100 ml Wadah dikalibrasi 100 ml. Sebanyak 0,25 g nipagin dilarutkan dalam 25
ml akuades sambil dipanaskan hingga larut massa I. Sebanyak 2 g gliserin dan 0,1 g natrium metabisulfit dilarutkan dalam 25 ml akuades massa II. Kemudian
dicampur massa I dan massa II dan ditambahkan 25 ml akuades massa III. Kemudian natrium alginat ditaburkan dengan massa III secara bergantian di mana
dasar wadah dimasukkan massa III terlebih dahulu lalu ditaburkan natrium alginat hingga menutupi permukaan massa III. Perlakuan ini dilanjutkan bergantian
hingga natrium alginat habis dan terakhir bagian atasnya diakhiri dengan massa III juga. Larutan didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam, dicukupkan dengan
akuades hingga batas garis kalibrasi dan diaduk perlahan agar tidak terbentuk gelembung udara hingga terbentuk larutan yang dapat dicetak.
3.3.2.2 Pengukuran Viskositas Larutan Natrium Alginat
Viskometer Thomas-Stromer diletakkan di tepi meja yang datar sehingga alat penggerak dengan beban 100 g dapat jatuh tanpa gangguan. Kemudian dalam
beaker glass diisi akuades sebanyak 200 ml dan diletakkan diatas meja pengukuran dan dinaikkan sampai rotor baling-baling terendam ditengah-tengah
akuades dan mencapai tanda pada tangkai rotor. Selanjutnya rem dilepaskan dan diukur waktu yang diperlukan untuk mencapai 100 kali putaran dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan stopwatch. Dilakukan prosedur terhadap larutan natrium alginat dan dibandingkan waktunya sehingga didapatkan viskositas larutan natrium alginat.
3.3.2.3 Pembuatan Badan Cangkang Kapsul Alginat
Alat pencetak kapsul dibuat dari bahan stainless steel dengan panjang 10 cm diameter 6,0 mm dicelupkan ke dalam larutan natrium alginat sedalam 3 cm,
kemudian batang stainless steel yang ujungnya telah dilapisi larutan natrium alginat tersebut direndam dalam larutan kalsium klorida 0,15 M selama 75 menit
dan diaduk dengan bantuan pengaduk magnet. Setelah itu cangkang kapsul yang telah mengeras direndam dalam akuades selama 24 jam untuk menghilangkan
kalsium yang menempel pada cangkang kapsul dan selanjutnya dikeringkan.
3.3.2.4 Pembuatan Tutup Cangkang Kapsul Alginat
Alat pencetak kapsul dibuat dari bahan stainless steel dengan panjang 10 cm diameter 6,2 mm dicelupkan ke dalam larutan natrium alginat sedalam 2,5 cm,
kemudian batang stainless steel yang ujungnya telah dilapisi larutan natrium alginat tesebut direndam dalam larutan kalsium klorida 0,15 M selama 75 menit
dan diaduk dengan bantuan pengaduk magnet. Setelah itu cangkang kapsul yang telah mengeras direndam dalam akuades selama 24 jam untuk menghilangkan
kalsium yang menempel pada cangkang kapsul dan selanjutnya dikeringkan.
3.3.2.5 Pengeringan Cangkang Kapsul Alginat
Pengeringan cangkang kapsul dilakukan dengan cara memasukkan cangkang kapsul alginat basah dalam lemari pengering selama 1 hari dimana
cangkang kapsul alginat basah tetap berada pada alat pencetak kapsul yang sebelumnya telah dilapisi dengan plastik. Sesudah kering, kapsul ditarik dari alat
Universitas Sumatera Utara
pencetak dan digabungkan badan dan tutup kapsul kemudian disimpan dalam botol plastik.
3.3.3 Pembuatan Kurva Serapan dan Kurva Kalibrasi Natrium Diklofenak 3.3.3.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Natrium Diklofenak
Natrium diklofenak ditimbang sebanyak 50 mg, dilarutkan dengan 10 ml natrium hidroksida 0,1 N dalam labu takar 100 ml, dikocok sampai larut, lalu
ditambahkan akuades sampai garis tanda, dikocok sampai homogen. Konsentrasi yang diperoleh 500 ppm mcgml USP, 2009.
3.3.3.2 Pembuatan Kurva Serapan Larutan Natrium Diklofenak dalam Medium Cairan Lambung Buatan pH 1,2