perilaku, cara kerja dan motivasi para manajer dan bawahannya untuk mencapai kinerja organisasi. Berdasarkan hasil penelitian yang berkaitan dengan budaya,
ditentukan bahwa dimensi budaya mempunyai pengaruh terhadap penyusunan anggaran dalam meningkatkan kinerja anggota organisasi.
2.1.3. Komitmen Organisasi
Menurut Mathis dan Jackson 2000 mendefiniksan Komitmen Organisasi yaitu derajat yang mana anggota organisasi percaya dan menerima tujuan-tujuan
organisasi dan akan tetap tinggal dalam organisasi. Komitmen organisasi yang kuat akan mendorong para manajer bawahan berusaha keras mencapai tujuan organisasi
Angel dan Perry, 1981 ; Porter et.al., 1974. Kecukupan anggaran tidak hanya secara langsung meningkatkan prestasi kerja, tetapi juga secara tidak langsung memoderasi
melalui komitmen organisasi. Komitmen organisasi adalah 1 keingininan kuat untuk tetap tinggal sebagai
anggota organisasi tertentu, 2 keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, 3 keyakinan tertentu dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi Fred
Luthans, 2003. Menurut Mowday 1982 dalam Sopiah 2008 komitmen organisasi adalah keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya
dalam organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi. Robbins 1989 dalam Sopiah 2008 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai
suatu sikap yang merefleksikan perasaan suka atau tidak suka dari karyawan terhadap organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Steers dan Porter 1983 dalam Sopiah 2008 mengatakan bahwa suatu bentuk komitmen yang muncul bukan hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga
melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi kerja yang memiliki tujuan memberikan segala usaha demi keberhasilan organisasi yang bersangkutan.
Newstroom 1989 dalam Sopiah 2008 mengatakan secara konseptual, komitmen organisasi ditandai oleh tiga hal yaitu :
1. Adanya rasa percaya yang kuat dan penerimaan seseorang terhadap tujuan dan
nilai-nilai organisasi. 2.
Adanya keinginan seseorang untuk melakukan usaha secara sunguh-sungguh demi organisasi.
3. Adanya hasrat yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam
organisasi. Komitmen organisasi dapat merupakan alat bantu psikologis dalam
menjalankan organisasinya untuk pencapaian kinerja yang diharapkan Nouri dan Parker, 1996;Mc.Clurg, 1999; Chong dan Chong, 2002; Wentzel, 2002. Komitmen
organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang tinggi pula Randall, 1990 dalam Nouri dan Parker 1998.
Steers dan Porter 1983 dalam Sopiah 2008 menyimpulkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi adalah :
1. Faktor personal : harapan pekerjaan, karakteristik personal, job choice factor.
2. Faktor Organsiasional : lingkup kerja, supervisi, konsistensi tujuan organisasi.
3. Faktor bukan dari dalam organisasi : ketersediaan pekerjaan alternatip.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Review Peneliti Terdahulu