signifikansi α = 7, diperoleh 0,066 0,070. Dengan demikian hipotesis ketiga H
3
Artinya komitmen organisasi adalah variabel moderating yang dapat mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah
daerah pada tingkat signifikansi α = 7. Dengan kata lain, tingkat kesesuaian antara komitmen organisasi dengan partisipasi anggaran dapat mempengaruhi
meningkatkanmenurunkan kinerja aparat pemerintah daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Model regresi uji residual yang digunakan untuk hipotesis ketiga H
dapat diterima pada tingkat signifikansi α = 7 dan ditolak pada tingkat signifikansi α = 5.
3
X adalah sbb :
3
= α + b
4
X
1
+ e :
X
3
= 25,379 + 0,304 X
1
[ e ] = α + b
+ e
5
Keterangan :
Y :
[ e ] = 27,231 - 0,279Y
Y = Kinerja Aparat
X
3
b = Komitmen Organisasi
4
, b
5
α
= Konstanta = Koefisien Regresi
e = Error
5.5. Pembahasan
Partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan juga dapat meningkatkan kinerja manajer yaitu ketika suatu tujuan dirancang secara partisipasi dan disetujui
maka anggota organisasi akan menginternalisasikan tujuan yang ditetapkan dan
Universitas Sumatera Utara
memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena mereka ikut terlibat dalam penyusunan anggaran Milani, 1975 dalam Listiawati, 2009. Schiff dan Lewin
1970 dalam Tintri 2002 mengemukakan bahwa anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran
digunakan sebagai sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajerial Robert A. Baron 2003 dalam Wibowo 2010 menyatakan budaya organisasi
sebagai kerangka kerja kognitif yang terdiri dari sikap, nilai-nilai, norma perilaku dan harapan yang diterima bersama oleh anggota organisasi. Victor S.L. Tan 2002
dalam Wibowo 2010 mendefinisikan budaya organisasi sebagai cara orang melakukan sesuatu didalam organisasi, merupakan serangkaian norma terdiri dari
keyakinan, sikap, nilai-nilai inti dan pola perilaku yang dibagikan orang-orang dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kinerja organisasi.
Menurut Holmes dan Marsden 1996 budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap perilaku, cara kerja dan motivasi para manajer dan bawahannya
untuk mencapai kinerja organisasi. Berdasarkan hasil penelitian yang berkaitan dengan budaya, bahwa dimensi budaya mempunyai pengaruh terhadap penyusunan
anggaran dalam meningkatkan kinerja anggota organisasi. Menurut Mathis dan Jackson 2000 mendefiniksan Komitmen Organisasi
yaitu derajat yang mana anggota organisasi percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal dalam organisasi. Komitmen organisasi yang kuat
akan mendorong para manajer bawahan berusaha keras mencapai tujuan organisasi Angel dan Perry, 1981 ; Porter et.al., 1974. Kecukupan anggaran tidak hanya secara
Universitas Sumatera Utara
langsung meningkatkan prestasi kerja, tetapi juga secara tidak langsung memoderasi melalui komitmen organisasi.
Steers dan Porter 1983 dalam Sopiah 2008 mengatakan bahwa suatu bentuk komitmen yang muncul bukan hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga
melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi kerja yang memiliki tujuan memberikan segala usaha demi keberhasilan organisasi yang bersangkutan.
Komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang tinggi pula Randall, 1990 dalam Nouri dan Parker 1998.
Sejumlah penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Maisyarah
2008 menemukan hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Maisyarah 2008 dalam penelitiannya
mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada PDAM Provinsi Sumatera Utara memasukkan variabel komunikasi dan variabel komitmen
organisasi sebagai variabel moderating. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi dan komitmen organisasi bukan variabel moderating dan tidak mempengaruhi
hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Ritonga 2008 dalam penelitiannya mengenai pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial pada PDAM Provinsi Sumatera Utara menemukan pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian juga menunjukkan budaya paternalistik dan komitmen
Universitas Sumatera Utara
organisasi adalah variabel moderating yang signifikan mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial
Sementara Tjandra 2008 dalam penelitiannya mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial menemukan tidak terdapat pengaruh partisipasi
dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian juga menunjukkan reward tidak mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial. Penelitian ini sendiri menemukan hasil yang tidak jauh berbeda dari Ritonga
2008. Dimana dalam replikasi penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah manajerial
publik. Budaya dan komitmen organisasi dinyatakan sebagai variabel moderating yang dapat mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat kesesuaian antara budaya dan komitmen organisasi dengan partisipasi anggaran dapat
mempengaruhi meningkatkanmenurunkan kinerja aparat pemerintah daerah. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi berperan sebagai
variabel moderating pada tingkat signifikansi α = 7 dan tidak dapat memoderasi
pada tingkat signifikansi α = 5.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah pengujian hipotesis dan pembahasan yang terdapat pada bab sebelumnya, Hasil penelitian ini memberi
kesimpulan sebagai berikut: 1.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Serdang Bedagai. Adanya
pengaruh positif tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi dalam penyusunan anggaran maka akan semakin meningkatkan kinerja aparat
pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Maisyarah 2008 yang dalam penelitiannya mengenai pengaruh
partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada PDAM Provinsi Sumatera Utara menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. 2.
Budaya organisasi merupakan variabel moderating yang dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat Pemerintah Daerah
Kabupaten Serdang Bedagai. Dari hasil pengujian didapat ketidaksesuaian lack of fit antara budaya organisasi dengan partisipasi anggaran yang dapat
mempengaruhi meningkatkanmenurunkan kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Serdang Bedagai. Artinya semakin tinggi tingkat kesesuaian antara
budaya organisasi dengan partisipasi anggaran maka akan semakin meningkatkan
57
Universitas Sumatera Utara