X
2
= α + b
2
X
1
[ e ] = α + b
+ e 1
3
Persamaan regresi uji residual hipotesis ketiga H Y
2
3
X adalah sebagai berikut:
3
= α + b
4
X
1
[ e ] = α + b
+ e 1
5
Keterangan:
Y 2
Y = Kinerja Aparat
X
2
X = Budaya Organisasi
3
b = Komitmen Organisasi
1
, b
2
, b
3,
b
4
, b
5
α
= Konstanta = Koefisien Regresi
e = Error
4.6.1. Uji kualitas data
Uji kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas yaitu pengukuran validitas suatu
kuesioner valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas menguji seberapa baik satu atau seperangkat instrumen pengukuran telah mengukur dengan tepat suatu konsep
studi yang dimaksudkan untuk diukur Cooper, 2003. Uji validitas dilakukan dengan melihat nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel. Jika r hitung lebih
besar dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Selain itu, pengujian reliabilitas dilakukan untuk membantu menetapkan kesesuaian pengukur.
Pengujian reliabilitas setiap variabel dilakukan dengan teknik Cronbach alpha. Suatu
Universitas Sumatera Utara
instrument dikatakan reliable jika memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60 Nunnally, 1967 dalam Ghazali 2005.
4.6.2. Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk keperluan analisis regresi sebagai syarat agar data dapat memiliki makna dan manfaat. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik
terdiri atas 3 tiga yaitu uji normalitas data, uji multikolinieritas dan uji
heterokedastisitas. 4.6.2.1 Uji Normalitas Data
Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data yang diperoleh itu terdistribusi normal dan variansinya sama gunakan statistik
parametrik, dan jika data yang diperoleh itu tidak terdistribusi normal danatau variansinya tidak sama tidak normal, gunakan statistik nonparametrik atau lakukan
treatment agar data normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat grafik penyebaran data
dan uji Kolmogorov-Smirnov uji K-S. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari
0,05 maka data itu terdistibusi normal. 4.6.2.2 Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi apakah ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Untuk model regresi yang
baik seharusnya tidak ada korelasi di antara variabel independen Erlina Mulyani, 2007. Metode pengujian dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai
variance inflation factor VIF. Kedua nilai tolerance mengukur variabilitas variabel
Universitas Sumatera Utara
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10, menunjukkan tidak
adanya multikolinieritas Ghozali, 2005.
4.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual terhadap suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Suatu model dikatakan terdapat gejala heterokedastisitas jika koefisien
parameter beta dari persamaan tersebut signifikan secara statistik. Sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa data
model empiris yang diestimasi tidak terdapat heterokedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik.
4.6.3. Uji hipotesis