BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Anggaran merupakan rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk
membiayainya dalam periode waktu tertentu. Anggaran dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan secara komprehensif. Anggaran yang baik akan melibatkan seluruh
komponen pada suatu organisasi dalam penyusunannya. Hal ini disebut sebagi pendekatan bottom-up atau participative budget.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat membawa dampak positif bagi unit organisasinya. Partisipasi anggaran diyakini mampu memicu rasa tanggung
jawab dan komitmen yang tinggi bagi individu yang terlibat untuk mewujudkan tujuan organisasi dan mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga baik kinerja
individu maupun kinerja organisasi akan meningkat pula. Anggota organisasi akan merasa dihargai apabila dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran yang
berdampak pada kepuasan kerja dan memicu timbulnya komitmen pada diri anggota organisasi untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi.
Tidak semua organisasi menggunakan pendekatan bottom-up atau participative budget dalam proses penyusunan anggarannya. Hal ini terkait dengan
budaya didalam organisasi tersebut yang tidak mendukung tidak sesuai untuk dilakukannya partisipasi anggaran. Organisasi tradisional misalnya, dalam
21
Universitas Sumatera Utara
menentukan arah keseluruhan organisasi baik penyusunan anggaran, perumusan dan implementasi ide diputuskan seluruhnya oleh manajemen puncak. Organisasi
tradisional menganut budaya dimana manajemen puncak memutuskan apa yang dilakukan dan anggota organisasi lain bertindak untuk mengikuti dan melaksanakan
ide tersebut. Hal ini berbeda dengan organisasi pembelajaran, dimana budaya yang dianut dalam organisasi pembelajaran menerapkan proses penganggaran, perumusan
dan implementasi ide dengan melibatkan semua level organisasi atau disebut participative budget.
Budaya organisasi yang mendukung diterapkannya partisipasi anggaran diyakini dapat mempengaruhi meningkatkan kepuasan, komitmen dan kinerja
anggota organisasi tersebut. Semakin tinggi tingkat kesesuaian budaya organisasi dengan partisipasi anggaran yang melibatkan anggota organisasi maka akan semakin
meningkatkan kinerja organisasi, oleh karenanya kemampuan menciptakan budaya organisasi yang mampu mendorong kinerja adalah suatu kebutuhan mutlak saat ini
mengingat perubahan lingkungan bisnis dan globalisasi yang menuntut organisasi untuk semakin kompetitif. Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka konseptual yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1 : Kerangka Konseptual 3.2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut:
H
1
H : Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah.
2
H : Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah dengan budaya organisasi sebagai variabel moderating.
3
: Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating.
H
3
Komitmen Organisasi X
3
H
2
Partisipasi Penyusunan Anggaran X
1
Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Y
Budaya Organisasi X
2
H
1
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN