2.2. Review Peneliti Terdahulu
Tintri 2002 meneliti Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasional Terhadap Keefektifan Anggaran Partisipatif Dalam Kinerja Manajerial. Adapun variabel yang
diteliti yaitu Anggaran Partisipatif X
1
, Struktur Organisasional X
2
, Kultur Organisasi X
3
Ritonga 2008 meneliti Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial
Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara. Adapun variabel yang diteliti yaitu Budaya Paternalistik X
, dan Kinerja Manajerial Y. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi dalam penyusunan anggaran tidak mempunyai pengaruh secara langsung
terhadap kinerja manajerial. Partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada struktur desentralisasi dan
berpengaruh negatif pada struktur sentralisasi. Sementara partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif pada kultur organisasi yang
berorientasi pada orang dan berpengaruh negatif pada kultur organisasi yang berorientasi pada pekerjaan.
1
, Komitmen Organisasi X
2
, Partisipasi Anggaran X
3
, Kinerja Manajerial Y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya paternalistik,
komitmen organisasi dan partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Penelitian juga menunjukkan budaya paternalistik dan komitmen
organisasi dapat memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.
Universitas Sumatera Utara
Tjandra 2008 meneliti Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada
Asian Agri Group. Adapun variabel yang diteliti yaitu Partisipasi Penyusunan Anggaran X
1
, Reward X
2
Sembiring 2008 meneliti Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel
Intervening Pada Kawasan Industri Medan. Adapun variabel yang diteliti adalah Partisipasi Anggaran X
, Kinerja Manajerial Y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial. Penelitian juga menunjukkan reward tidak mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial
1
, Kejelasan Sasaran Anggaran X
2
, Motivasi X
3
Ariadi 2006 meneliti Pengaruh Anggaran Partisipatif Melalui Budaya Organisasi, Gaya Manajemen dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening
Terhadap Kinerja Manajerial dan Kepuasan Kerja Pada PT. Socfin Indonesia. Adapun variabel yang diteliti yaitu Anggaran Partisipatif X
, Kinerja Manajerial Y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan
antar partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara kejelasan sasaran
anggaran terhadap kinerja manajerial. Motivasi sebagai variabel intervening juga menunjukkan pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja
manajerial.
1
, Budaya Organisasi X
2
, Gaya Manajemen X
3
, Motivasi Kerja X
4
, Kinerja Manajerial Y
1
,
Universitas Sumatera Utara
Kepuasan Kerja Y
2
Maisyarah 2008 meneliti Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komunikasi dan Komitmen Sebagai
Moderating Variable Pada PDAM Propinsi Sumatera Utara. Adapun variabel yang diteliti yaitu Partisipasi Penyusunan Anggaran X
. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran partisipatif berpengaruh secara langsung terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Namun
berpengaruh tidak langsung terhadap budaya organisasi, gaya manajemen dan motivasi kerja.
1
, Komunikasi X
2
, Komitmen Organisasi X
3
, Kinerja Aparat Manajerial Y. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian tidak menunjukkan interaksi antara partisipasi dan komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Interaksi antara
partisipasi dan komitmen organisasi secara bersama sama menunjukkan pengaruh negatif terhadap kinerja manajerial. Sementara interaksi partisipasi, komunikasi dan
komitmen organisasi baik secara parsial maupun simultan juga menunjukkan pengaruh negatif terhadap kinerja manajerial. Matriks hasil penelitian sebelumnya
yang hampir berhubungan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 2.1 : Peneliti Terdahulu
NO TAHUN
NAMA PENELITI
VARIABEL YANG
DIGUNAKAN HASIL PENELITIAN
1 2002
Dharma Tintri Anggaran
Partisipatif X1, Struktur
Organisasional X2, Kultur
Organisasi X3, dan Kinerja
Manajerial Y. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi
dalam penyusunan anggaran tidak mempunyai pengaruh secara langsung terhadap kinerja
manajerial. Partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial pada struktur desentralisasi dan berpengaruh negatif pada
struktur sentralisasi. Sementara partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran
berpengaruh positif pada kultur organisasi yang berorientasi pada orang dan berpengaruh
negatif pada kultur organisasi yang berorientasi pada pekerjaan.
2 2008
Panangaran Ritonga
Budaya Paternalistik
X1, Komitmen Organisasi X2,
Partisipasi Anggaran X3,
Kinerja Manajerial Y.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya paternalistik, komitmen organisasi dan
partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Penelitian juga
menunjukkan budaya paternalistik dan komitmen organisasi dapat memoderasi
hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.
3 2008
Mathilda Tjandra
Partisipasi Penyusunan
Anggaran X1, Reward X2,
Kinerja Manajerial Y.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
terhadap kinerja manajerial. Penelitian juga menunjukkan reward tidak mempengaruhi
hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial.
4 2008
Samuel Abel Tanta
Sembiring. Partisipasi
Anggaran X1, Kejelasan
Sasaran Anggaran X2,
Motivasi X3, Kinerja
Manajerial Y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan antar partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara
kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial. Motivasi sebagai variabel
intervening juga menunjukkan pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggaran dengan
kinerja manajerial.
Universitas Sumatera Utara
5 2006
Dani Ariadi
Anggaran Partisipatif X1,
Budaya Organisasi X2, Gaya
Manajemen X3, Motivasi Kerja
X4, Kinerja Manajerial Y1,
Kepuasan Kerja Y2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran partisipatif berpengaruh secara langsung
terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Namun berpengaruh tidak langsung
terhadap budaya organisasi, gaya manajemen dan motivasi kerja.
6 2008
Renny Maisyarah
Partisipasi Penyusunan
Anggaran X1, Komunikasi
X2, Komitmen Organisasi X3,
Kinerja Aparat Manajerial Y.
Hasil penelitian menunjukkan partisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian tidak menunjukkan interaksi
antara partisipasi dan komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial. Sementara interaksi antara partisipasi dan komitmen organisasi secara
bersama sama menunjukkan pengaruh negatif terhadap kinerja manajerial. Sementara
interaksi partisipasi, komunikasi dan komitmen organisasi baik secara parsial maupun simultan
juga menunjukkan pengaruh negatif terhadap kinerja manajerial.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Anggaran merupakan rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk
membiayainya dalam periode waktu tertentu. Anggaran dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan secara komprehensif. Anggaran yang baik akan melibatkan seluruh
komponen pada suatu organisasi dalam penyusunannya. Hal ini disebut sebagi pendekatan bottom-up atau participative budget.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat membawa dampak positif bagi unit organisasinya. Partisipasi anggaran diyakini mampu memicu rasa tanggung
jawab dan komitmen yang tinggi bagi individu yang terlibat untuk mewujudkan tujuan organisasi dan mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga baik kinerja
individu maupun kinerja organisasi akan meningkat pula. Anggota organisasi akan merasa dihargai apabila dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran yang
berdampak pada kepuasan kerja dan memicu timbulnya komitmen pada diri anggota organisasi untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi.
Tidak semua organisasi menggunakan pendekatan bottom-up atau participative budget dalam proses penyusunan anggarannya. Hal ini terkait dengan
budaya didalam organisasi tersebut yang tidak mendukung tidak sesuai untuk dilakukannya partisipasi anggaran. Organisasi tradisional misalnya, dalam
21
Universitas Sumatera Utara