Sejarah Singkat Analisis Strategi Peningkatan Kinerja Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai

BAB V GAMBARAN UMUM BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN

KETAHANAN PANGAN BP2KP KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

5.1 Sejarah Singkat

Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan BP2KP Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu satuan kerja perangkat daerah SKPD yang ada di kabupaten Serdang Bedagai. Pada awalnya sejak terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai pada bulan Januari 2004 sampai tahun 2006 kegiatan penyuluhan dilakukan oleh dinas – dinas terkait, seperti dinas pertanian, perikanan, kehutanan dan perkebunan. Sejak di tetapkan Undang-undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan maka kegiatan penyuluhan harus dilaksakan oleh sebuah badan khusus penyelenggara penyuluhan baik dari tingkat pusat samapi si tingkat Kecamatan. Maka Pada tahun 2007 dibentuk sebuah badan penyuluhan yaitu Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan BP4K. Badan ini merupakan organisasi penyelenggara penyuluhan tingkat Kabupaten yang di pimpin oleh seorang Kepala Badan, pejabat setingkat eselon II yang bertanggung jawab kepada Bupati. Seluruh penyuluh yang ada di dinas-dinas terkait yang memiliki kegiatan penyuluh bergabung dalam BP4K, sehingga seluruh kegiatan penyuluhan dapat terpusat di lembaga ini. Oleh sebab itu kegiatan organisasi merupakan kegiatan lintas sektor dalam arti berkaitan dengan banyak bidang yang memerlukan penyuluhan. Universitas Sumatera Utara Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 2010 pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melakukan penggabungan beberapa SKPD. Setelah mengalami beberapa proses akhirnya sesuai dengan Perda no. 3 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Derah pada Pemda Serdang Bedagai maka Badan Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan di gabungkan dengan Badan Ketahanan Pangan menjadi Badan Penyelenggara Penyuluhan dan Ketahanan Pangan BP2KP. Badan ini efektif berlaku mulai tahun 2011 sampai saat ini. Bergabungan kedua bidang ini berdampak pada berubahnya struktur organisasi serta kegiatan yang semakin bertambah. Hal ini juga berkaitan dengan perubahan visi dan misi organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

5.2 Visi, Misi dan Lokasi Organisasi