Kesimpulan Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Saran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil karakterisasi simplisia daun sidaguri diperoleh kadar air 7,32, kadar sari larut dalam air 10,51, dan kadar sari larut dalam etanol 6,4. kadar abu total 6,95 , kadar abu tidak larut dalam asam 0,72. b. Berdasarkan hasil statistik secara observasi klinik pemberian serbuk daun sidaguri dapat menurunkan kadar asam urat pasien hiperurisemia c. Penurunan asam urat dari rerata 30 pasien hiperurisemia dengan dosis 1 g secara oral serbuk daun sidaguri dengan pemakaian 3 kali sehari selama 14 hari menunjukkan hasil yang signifikan dan tidak menunjukkan adanya efek samping yang merugikan

5.2. Saran

Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian uji klinis menggunakan ekstrak daun sidaguri dengan meggunakan kapsul. DAFTAR PUSTAKA Anonim a . 2011 Informed Consent Dalam Ilmu Kedokteran. http: yasin fadillah.blogspot.com201108informed-consent-dalam-ilmu kedokteran html” di unduh 10 April 2014. Anonim b . 2011 Pengertian Observasi dan Tujuan Observasi Bagi Psikologi. dari http:pengertian-observasi-dan-tujuan-.html. Diunduh pada bulan Desember 2012. Astuti, P., Nurrochmad, A 2010. Komisi Ethical Clearence. Manual Prosedur dan Instruksi Kerja. Yogyakarta: Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada. Halaman 2. Carter, M.A 2006. Buku Ajar Patofisiology. Edisi ke-enam. Jakarta: EGC. Halaman 206-237. DepKes RI 2004. Pedoman Teknis Penelitian Pengobatan Tradisional untuk Sentra P3T. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 5. DepKes RI 2006. Pharmaceutical Care untuk Pasien Penyakit Arthritis Rematik. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Departemen Kesehatan. Halaman 932- 939 DepKes RI 2007. Kotranas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 1-8. Dalimartha, S 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid I. Jakarta: Trubus Agiwidya. Halaman 130-132. Dalimartha, S 2005. Tanaman Obat Di Lingkungan Sekitar. Cetakan Pertama. Jakarta: Puspa Swara. Halaman iii. Djauhariya, E., Hernani 2004. Gulma Berkhasiat Obat. Jakarta: Seri Agri Sehat. Halaman 74-75. Dorland’s 2012. Illustrated Medical Dictionary. Edisi 32. USA : Elsevier limited. Halaman 238-239. Ernst, M.E., Clark, E.C 2011. Gout and Hyperurisemia. Dipiro, J.T., Robert, L.T., Gary, C.Y., Gary, R.M., Barbara, G.W., Michael, L. Ed Pharmacotherapi a Pathophysiologic Approach 8 th ed. USA: The Mc Graw-Hill Companies. Halaman 1621-1632. Ernawaty 2009. Uji Efek Anti Inflamasi dan Analgetika Secara Oral dan Topical Terhadap Mencit tesis. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Ganong, W.F 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Editor edisi bahasa Indonesia, H.M., Amalia, H. Edisi 10. Jakarta: EGC. Hawkins, D.W., Rahn , D.W 2005. Gout and Hyperuricemia: Pharmacotherapy a Pathophysiological Approach. Mc Graw-Hill. Halaman 143: 499-516. Hansen K.E., Elliot M.E 2005. Osteoarthritis: Pharmacotherapy a Pathophysiological Approach. Mc Graw-Hill. Halaman 318-320 Hidayat, R 2009. Gout and Hyperuricemia. Medicinus Journal, 22 1: 34-38 Imam Ghozali. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Halaman 74. Johnstone, A 2005. the Desease and non Drug Ttreatment. Hospital Pharmacist Journal, 12 7: 391-394. Junaidi, I 2008. Rematik dan Asam Urat. Cetakan ketiga. Jakarta: PT. Buana Ilmu Popular. Halaman 575-578. Katzung, B.G 1997. Farmakologi dasar dan terapi. Edisi keenam. Jakarta: EGC. Halaman 575-578. Katzung, B.G., Masters, S.B., Trevor, A.J 2009. Basic and clinical pharmacology 11 th ed.. New York: Mc Graw- Hill. Halaman 818-816 Krisnatuti, D 2001. Perencanaan Menu untuk Penderita Gangguan Asam Urat. Bogor: Penebar swadaya. Halaman 1-2, 5-6, 8-9. Lannon, M.C. 1986. Esentials of pharmacology and dosage calculation . Edisi kedua . Philladelphia: JB. Lippincott. Halaman 5-6. Misnadiarly 2007. Rematik: Asam Urat-Hiperurisemia, Arthritis Gout. Edisi Pertama. Jakarta: Pustaka Obor-Populer. Halaman 9. Mycek. M.I., Harvey. R.A., Clan, P.C 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi kedua. Jakarta : Widya Medika. Halaman 419. Prakoso, B 2007. Siguri Meringankan Obat Asam Urat Rematik. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 26-27. Rofi, R., Nyoman K., Dedi N.W 2011. Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Derajad Nyeri pada Penderita Arthritis Fase Akut. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat. 271: 121-125. Shaefer, M.S., Pierre, A.M 1992 Clinical Pharmacy an Theraupetics. Edisi ke-5. Maryland: Wiliam dan Wilkins. Halaman 507-518. Setiawaty, A., dan Armen, M. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respon Tubuh Pasien Terhadap Obat. Farmakologi dan Terapi . Editor: Gunawan. Edisi ke-5. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 886. Shamley, D 2005. Pathophysiology an Essential Text for the Allied Health Professions. USA: Elsivier limited. Halaman 1317-1320 Surya, A.M 2003. Pendidikan Berkesinambungan. Patologi Klinik. Jakarta: Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sustrani, L., Alam, S., Hadibroto, I 2005. Asam urat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halaman 25-26. Tjay, T.H., Raharja, K 2002. Obat-obat penting. Cetakan kedua. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Halaman 30. Tersono, L.A 2006. Tanaman Obat dan Jus untuk Asam Urat dan Rematik, Jakarta: Agromedia Pustaka. Halaman 92. Tjitrosoepomo, G 1991. Taksonomi tumbuhan spermatophyta. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: UGM Press. Halaman 35. Utami, P., Tim Lentera 2004. Tanaman Obat untuk Mengatasi Rematik dan Asam Urat. Jakarta: Agromedia Pustaka. Halaman 68. Wilmana, F.P 1995. Analgesik - Antipiretik, Analgesik Anti - Antiflamasi non Steroid dan Obat Pirai. Farmakologi dan Terapi . Edisi 4. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 221. Yetrie, B.C 2012. Efek Hipourikemia Ekstrak Daun Sidaguri pada Mencit Jantan skripsi. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan sidaguri Yetri, 2012 Lampiran 2. Tumbuhan sidaguri a. Sidaguri yang belum dipanen

b. Sidaguri yang telah dipanen