Tujuan observasi klinis Beberapa hal yang menjadi bahan pengamatan

2.6.1 Tujuan observasi klinis

Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas dan makna kejadian dilihat dan perspektif mereka terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan.

2.6.2 Beberapa hal yang menjadi bahan pengamatan

Beberapa hal yang biasanya menjadi pengamatan seorang peneliti yang menggunakan metode pengamatan adalah sebagai berikut: Anonim,2011 a. Pelaku atau partisipan, menyangkut siapa saja yang terlibat dalam kegiatan yang diamati, apa status mereka, bagaimana hubungan mereka dengan kegiatan tersebut, bagaimana kedudukan mereka dalam masyarakat, atau budaya tempat kegiatan tersebut, kegiatan menyangkut apa yang dilakukan oleh partisipan, apa yang mendorong mereka melakukannya, bagaimana bentuk kegiatan tersebut, serta akibat dari kegiatan tersebut. b. Tujuan, menyangkut apa yang diharapkan partisipan dari kegiatan atau peristiwa yang akan diamati. c. Perasaan, menyangkut ungkapan-ungkapan emosi partisipan, baik itu dalambentuk tindakan ucapan, ekspresi muka, atau gerak tubuh. d. Ruang atau tempat, menyangkut lokasi dari peristiwa yang diamati serta pandangan para partisipan tentang waktu. e. Waktu, menyangkut jangka waktu kegiatan atau peristiwa yang diamati serta pandangan para partisipan tentang waktu. f. Benda atau alat, menyangkut jenis, bentuk, bahan, dan kegunaan benda atau alat yang dipakai pada saat kegiatan berlangsung. g. Peristiwa menyangkut kejadian-kejadian lain yang terjadi bersamaan atau seiring dengan kegiatan yang diamati.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian yang digunakan observasi klinis murni. Penelitian ini meliputi: penyediaan simplisia, karakterisasi daun sidaguri, pembuatan sediaan serbuk simplisia, pengambilan test strip darah hiperurisemia, pemeriksaan vital sign pengukuran tekanan darah, pengukuran suhu tubuh, pemeriksaan gejala klinis pusing, mual, muntah,gatal-gatal,rasa haus yang berlebih, berkemih, pemberian serbuk simplisia, kepada pasien hiperurisemia, pemantauan pasien hiperurisemia selama 14 hari. 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan yang digunakan