Sejarah Terbentuknya Negara Kroasia

19 Yugoslavia pada April 1945. Hal ini dilakukan agar konflik internal khususnya kekuasaan NDH yang dibentuk oleh Jerman dapat dikendalikan, sehingga tercipta perdamaian di Yugoslavia. 37 Setelah lepas dari penguasaan Jerman, pada November 1945, Yugoslavia mengadakan pemilu untuk menentukan keangotaan Majelis Konstituen Yugoslavia. Hasilnya, partai Narodni Front NOF yang dipimpin oleh Josip Broz Tito muncul sebagai pemenangnya. Dengan adanya hal tersebut, maka pada 29 November 1945, Majelis Konstituen mendeklarasikan terbentuknya Republik Rakyat Federal Yugoslavia. 38 Pada tahun 1946, Majelis Konstituen Yugoslavia mengesahkan Undang-Undang dengan konsep seperti Undang-Undang yang digunakan oleh Uni Soviet. Hal ini dikarenakan Yugoslavia dan Uni Soviet memiliki dasar ideologi yang sama yaitu Komunisme. Melalui Undang-Undang yang telah disusun maka terbentuklah 6 negara bagian yaitu Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Makedonia, Montenegro, Serbia, dan Slovenia. 39 Berikut terdapat peta wilayah Yugoslavia beserta enam negara bagiannya. 37 Aleksa Djilas, 1995, Titos Last Secret: How Did He Keep the Yugoslavs Together?, Diakses dalam http:www.foreignaffairs.comarticles51216aleksa-djilastito-s-last-secret-how-did-he-keep-the-yugoslavs- together pada tanggal 21 Desember 2014 38 David Anderson, 1995, The Colapse of Yugoslavia: Background and Summary, Forreign Affairs Defence and Trade Group, Research paper No. 14 1995-96 hal. 4-5 39 Ibid. hal. 4-5 20 Gambar II.1 : Peta Wilayah Yugoslavia beserta Enam Negara Bagiannya 40 Pada 1980-an, pemimpin Yugoslavia yaitu Josip Broz Tito wafat tanpa calon pemimpin yang langsung menggantikannya. Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya konflik internal yang disebabkan oleh kepentingan masing-masing wilayah yang berbeda. Konflik internal yang terjadi cukup lama ini berlangsung hingga tahun 1990. Lebih lanjut, pada April 1990 Yugoslavia mengadakan pemilu. Tujuannya adalah untuk meminimalisir terjadinya konflik internal yang terjadi. Selain itu, dengan adanya pemilu maka pemerintahan yang berkuasa diharapkan dapat 40 Center for European Studies, 2004, What Happen to Yugoslavia? The War, The Peace, and The Future, at Chapel Hill. 21 menstabilkan kondisi sosial, politik dan ekonomi di masing-masing wilayah. Hasil dari pemilu dimenangkan oleh partai nasionalis di bawah pimpinan Slobodan Milosevic. 41 Pada 22 Januari 1990 pemerintah Kroasia memilik rencana untuk memisahkan diri dari Yugoslavia. Hal ini mendapat penolakan dari pemerintah Yugoslavia. Namun demikian, tanpa menghiraukan hal tersebut pada 19 Mei 1991, Kroasia mengadakan referendum untuk mendirikan negara Kroasia merdeka, hasilnya adalah 93,24 penduduk Kroasia menyetujui rencana tersebut. Dengan demikian, pada 25 Juni 1991 Kroasia memproklamirkan kemerdekaannya secara sepihak. Kroasia kemudian memisahkan diri dari Yugoslavia yang diikuti dengan pembuatan mata uang sendiri, pembentukan angkatan bersenjata serta penentuan tapal batas wilayah negaranya. Akibatnya, terjadi konflik antara Kroasia dan pemerintah Yugoslavia yang dipicu oleh tentara Serbia. Dalam hal ini, Serbia mempertahankan Kroasia dengan cara mengontrol wilayah bagian Timur Kroasia. Sementara itu, PBB juga mengirimkan pasukan perdamaiannya ke wilayah tersebut. 42 Sama halnya dengan Kroasia, Bosnia juga berencana memisahkan diri dari Yugoslavia sejak tahun 1990. Menyikapi hal tersebut Serbia kemudian mendirikan daerah otonomi di Bosnia yang dipimpin Radovan Karadzic. Dalam kepemimpinannya di daerah otonom, Radovan sering memperingatkan penduduk Bosnia untuk menghentikan niatnya dalam upaya memisahkan diri dari Yugoslavia. Namun demikian, Bosnia tetap mengusahakan kedaulatannya sehingga pada 6 April 1992, Uni Eropa mengakui kemerdekaan Bosnia. Menyikapi hal ini, maka tentara Serbia melakukan penyerangan ke Bosnia, hal yang sama dilakukan seperti di Kroasia yaitu tentara 41 Janine S. Hiller, dan Snjezana Puselj Drezga, 1996, Progress And Challenges Of Privatization: The Croatian Experience dalam Jurnal U. Pa. J. Intl Econ. L.Vol.17:1, hal. 387 42 Ibid. hal. 388 22 Serbia mulai melakukan pembersihan etnis untuk penduduk non-Serbia. 43 Implikasi dari penyerangan tersebut adalah tewasnya 22.000 orang yang terdiri dari 15.000 penduduk Kroasia dan 7.000 penduduk Serbia. 44 Penyerangan yang dilakukan oleh tentara Yugoslavia dan Serbia terhadap Kroasia terjadi hingga 1992 yang kemudian dimenangkan oleh Kroasia. 45 Dengan adanya hal tersebut maka Kroasia sejak 1991 resmi menjadi sebuah negara yang merdeka. Namun demikian, Serbia dan Yugoslavia tetap tidak menerima keputusan tersebut. Yugoslavia di bawah kepemimpinan Milosevic berusaha melemahkan kondisi politik, sosial dan ekonomi Kroasia dengan melakukan penyerangan hingga tahun 1994. Pada Agustus 1995, pasukan Kroasia berhasil merebut kembali wilayah Krajina sekitar Bihac dalam waktu empat hari. Selain itu, pimpinan Kroasia Franjo Tudjman mengungkapkan bahwa Kroasia akan menguasai kembali daerah Slavona Timur yang telah dikuasai oleh tentara Serbia. 46 Dalam hal ini, kemenangan Kroasia melawan serangan Yugoslavia dan Serbia karena adanya dukungan Uni Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, runtuhnya Uni Soviet menjadikan Amerika dan sekutunya memiliki wewenang atas perpolitikan internasional. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan menyebarkan nilai-nilai HAM Hak Asasi Manusia dan demokrasi. Hal inilah yang digunakan oleh Eropa Timur, khususnya Hungaria memberikan kontribusi untuk pertahanan dan pengakuan Kroasia. 47 43 Joe Sacco, 2000,Zona Aman Gorazde, Perang di Bosnia Timur 1992-1995, PT Mizan Pustaka, Bandung, hal. 38-41 44 Antonija Petricusic, 2008, Nation-Building in Croatia and the Treatment of Minorities: Rights and Wrongs, Journal of L’Europe en formation, hal. 137 45 Ivo Banac, 2011, Independent Croatia: History, Issues and Policy, International Relations Quaterly, Delkelet Europa – Shouth –East Europe, Vol. 2 No.1 46 Op.cit., Janine S. Hiller dan Snjezana Puselj Drezga, hal. 389 47 Opcit, Ivo Banac, hal.5-6 23

B. Profil Negara Kroasia

Pada Juni 1991, Kroasia resmi menjadi negara merdeka. Kroasia merupakan negara kesatuan Republik dalam sistem parlementer. Luas wilayah yang dimiliki adalah 56.594 km persegi, dan luas wilayah laut 575 km persegi. Bahasa nasional yang digunakan adalah bahasa Kroasia. Lebih lanjut, mayoritas penduduk Kroasia memeluk agama Katolik yaitu sebanyak 81,3, sedangkan 4,4 beragama ortodoks, 1,5 beragama Islam dan 7,8 beragama lainnya. Secara pengelompokan etnis, maka etnis Kroasia terdiri dari 90,4, Serbia 4,4, dan etnis lainnya sekitar 4,4 termasuk Bosnia, Hungaria, Ceko dan Albania. Selain itu, Kroasia juga memiliki situs kebudayaan yang telah diakui oleh UNESCO The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization yaitu Taman Nasional Plitvice dan Kota Dubrovnik. 48 Sistem pemerintahan yang digunakan oleh Kroasia adalah sistem Parlementer sejak tahun 1990. Jumlah anggota parlemen Kroasia adalah 100 hingga 160 orang yang dipilih secara langsung untuk masa jabatan empat tahun. Pembentukan struktur internal parlemen telah di atur dalam tata tertib yang disahkan oleh kepala negara.Parlemen memiliki peran sangat penting dalam menjalankan perpolitikan di Kroasia. 49 Tugas parlemen adalah memutuskan pemberlakuan amandemen dan konstitusi, memberlakukan hukum dan APBN, mengambil keputusan untuk menyatakan perang atau damai, membuat strategi pertahanan dan keamanan nasional, melakukan pengawasan terhadap sipil dan angkatan bersenjata, memutuskan perubahan tapal batas negara, dan mengangkat serta memberhentikan pejabat negara. Selain itu, parlemen juga dapat memberikan amnesti dalam kasus tindak pidana. Lebih lanjut, Ombudsman diberi wewenang oleh parlemen Kroasia untuk 48 http:www.kemlu.go.idzagrebBooksFacts20Figure-Croatia-3_01.jpg diakses pada 18 Januari 2015 49 http:www.sabor.hrDefault.aspx?sec=713 diakses: 19 Januari 2015 24 melindungi hak-hak konstitusional dan hukum warga negara serta lembaga-lembaga. Ombudsman dipilih oleh parlemen Kroasia untuk jangka waktu delapan tahun. 50 Sumber perekonomian negara Kroasia ditentukan oleh sumber daya alam, tekhnologi dan perindustrian seperti kapal, konstruksi, petrokimia, dan industri makanan. Selain itu, sumber ekonomi lainnya berasal dari bidang pariwisata dengan sekitar 10 juta tamu asing yang berkunjung ke Kroasia setiap tahunnya. Namun demikian, permasalahan yang dihadapi oleh Kroasia sama seperti negara lainnya yaitu tingginya tingkat pengangguran. Dalam perdagangan internasional, Kroasia memiliki mitra dagang seperti Italia, Jerman, Slovenia, Austria, Bosnia, Herzegovina, dan Serbia. 51 Produk utama Kroasia adalah pertanian dan peternakan yaitu gandum, jagung, gula, bunga matahari, kentang, kubis, bawang, tomat, lada, apel, jeruk, zaitun, anggur. Sedangkan untuk peternakan terdiri dari sapi dan babi yang hasil perahan susunya juga dapat dikonsumsi. Selain itu, Kroasia juga memproduksi bahan kimia danplastik, peralatan mesin, logam, elektronik, produk baja, aluminium, kertas, produk kayu, bahan bangunan, tekstil, dan minyak bumi. 52 Dalam bidang militer angkatan bersenjata Kroasia terdiri dari Angkatan Darat Hrvatska Kopnena Vojska, HKoV, Angkatan Laut dan pasukan penjaga pantai Hrvatska Ratna Mornarica, HRM, Angkatan Udaradan Komando Pertahanan Udara Hrvatsko Ratno Zrakoplovstvosaya Protiv Zracna Odbrana, serta Pendidikan dan Komando Pelatihan serta Komando Logistik. 53 50 Ibid. 51 Ivana Crljenko, dkk., 2013, Croatia land and people, The Miroslav Krleža Institute OF LEXICOGRA PHYA CIP catalogue record for this book is available in the Online Catalogue ofthe National and University Library in Zagreb, hal. 89 52 https:www.cia.govlibrarypublicationsthe-world-factbookgeoshr.html diakses 23 Januari 2015 53 Ibid. 25

BAB III PROSES MASUKNYA KROASIA MENJADI ANGGOTA UNI EROPA

Bab III ini akan menjelasakan mengenai proses masuknya Kroasia menjadi anggota Uni Eropa yang terdiri dari dua pembahasan utama. Bagian pertama akan menjelaskan mengenai sejarah pembentukan Uni Eropa. Selain itu, dalam bagian kedua akan dijelaskan secara kronologis proses masuknya Kroasia menjadi anggota Uni Eropa yang dimulai dari tahun 2001 hingga 2013. Dengan demikian, dari kedua pembahasan tersebut dapat menjelaskan mengenai proses masuknya Kroasia menjadi anggota Uni Eropa pada tahun 2013.

A. Sejarah Terbentuknya Uni Eropa

Berakhirnya perang Dunia II memunculkan perubahan hubungan antarnegara dalam politik internasional. Salah satu perubahannya adalah munculnya organisasi-organisasi internasional yang bergerak di bidang ekonomi, politik maupun sosial. Selain itu, terdapat pula organisasi regional seperti Uni Eropa, NAFTA The North American Free Trade Area, dan ASEAN Association of Shoutheast Asian Nations . Adanya kerjasama yang dibangun antarnegara ini secara umum dapat memberi implikasi positif terhadap perkembangan masing- masing negara anggota. Salah satu contoh organisasi regional yang akan dibahas adalah organisasi Uni Eropa. Dalam hal ini, Uni Eropa merupakan sebuah organisasi internasional di bidang ekonomi dan politik. Uni Eropa adalah sebuah organisasi internasional yang bergerak di bidang politik dan ekonomi, terdiri dari 28 anggota negara yang terletak di sekitar benua Eropa. Sebagai sebuah organisasi Uni Eropa di dasarkan kepada sebuah aturan dan hukum yang mengikat. Dalam sejarahnya, pasca Perang Dunia II Jean Monnet selaku Penasihat Ekonomi pemerintah negara 26 Perancis, membuat sebuah rencana untuk mengendalikan hasil sumber daya batu bara dan baja milik perancis dan Jerman. Hal ini dilakukan untuk menghindari efek lebih lanjut dari Perang Dunia II. Kedua negara kemudian berencana untuk membentuk European Coal and Steel Community ECSC. Dikarenakan rencana ECSC ini dianggap belum jelas oleh sebagain negara maka Inggris tidak ikut berpasrtisipasi dalam ECSC. 54 Meskipun demikian, Menteri Luar Negeri Perancis, Robert Schuman mendukung pembentukan ECSC ini yang kemudian dikenal dengan Schuman Plan pada 9 Mei 1950. Hal ini tidak berpengaruh bagi Inggris, karena Perdana Menteri Inggris Harold Macmillan mengatakan bahwa Schuman Plan merupakan gagasan yang belum jelas atau disebut sebagai “a plan to have a plan ”. Berbeda dengan Inggris, enam negara lainnya seperti Belgia, Perancis, Italia, Luksemburg, Belanda dan Jerman menandatangani perjanjian Paris pada 18 April 1951. Perlu diketahui bahwa perjanjian Paris ini merupakan awal diresmikannya pembentukan ECSC yang berlaku pada 23 Juli 1952. Jean Monnet terpilih menjadi pimpinan ECSC. 55 Perjanjian Paris ini berisikan penghapusan berbagai hambatan perdagangan antarnegara anggota dan menciptakan suatu pasar bersama sehingga produk, pekerja, dan modal dari sektor batu bara dan baja dari negara-negara anggota dapat bergerak dengan bebas tanpa adanya hambatan. 56 Dalam perkembangannya, ECSC berhasil mengembangkan kerjasama ekonomi antarnegara anggota termasuk kerjasama di bidang energi dan transportasi. Pada dasarnya, tujuan 54 James Maxine dan Matthew Purvis, 2014, The European Union, House of Lords Library Notes, London, LLN 2014015, hal. 1-2 55 Ibid. hal.2 56 http:europa.eulegislation_summariesinstitutional_affairstreatiestreaties_ecsc_en.htm diakses pada 14 Januari 2015