Analisis Spasial Model Spasial Epidemiologi

29 6. Surveilans dan monitoring kesehatan masyarakat 7. Perencanaan dan target upaya kesehatan 8. Alokasi sumber daya kesehatan 9. Evaluasi suatu intervensi kesehatan.

2.9 Analisis Spasial

Analisis spasial adalah satu bidang utama di mana sistem informasi geografis dan penelitian kesehatan digabungkan melalui studi epidemiologi lingkungan. Ketika mencari hubungan antara penyakit dan lingkungan fisik dapat membedakan definisi geografis atau spasial epidemiologi yang lebih sempit di mana deskripsi, eksplorasi dan pemodelan kejadian penyakit tidak selalu melibatkan hubungan langsung dengan pencemaran lingkungan. Metode ini menggambarkan klaster penyakit, identifikasi klaster, asosiasi dengan potensi titik dan garis sumber polusi, dan kejadian penyakit ruang- waktu Gatrell, 1998. Pendekatan analisis melihat kejadian penyakit ruang dan waktu disebut dengan analisis spasial. Spasial mempunyai arti sesuatu yang dibatasi oleh ruang, komunikasi dan atau transformasi sedangkan data spasial menunjukkan posisi, ukuran dan kemungkinan hubungan topologis bentuk dan tata letak dari obyek di muka bumi Ruswanto,2010. Selanjutnya analisis spasial adalah bagian manajemen penyakit berbasis wilayah yang menguraikan data penyakit secara geografi yang berkenaan dengan 30 kependudukkan, persebaran, lingkungan, perilaku, sosial ekonomi, kasus kejadian penyakit dan hubungan antar variabel tersebut Ahmadi, 2005.

2.10 Model Spasial Epidemiologi

Elliot dan Watrtenberg 2004 dalam Achmadi 2014 mengem bangkan metode spasial epidemiologi yang memberikan pengertian sebagai suatu analisis dan uraian tentang kejadian penyakit pada sebuah wilayah berikut berbagai variabel yang berperan dalam kejadian penyakit tersebut, berkenaan dengan kondisi geografi, topografi, demografi serta berbagai risiko lainnya. Spatial epidemiology is the description and analysis of geographic variations in disease eith respect to demographic, environmental, behavioral, socioeconomic, genetic, and infectious risk factors Elliot dan Wartenberg, 2004. Kategori analisis spasial dibagi menjadi tiga kelompok utama Achmad, 2014: 1. Pemetaan Kasus Penyakit Pemetaan penyakit memberikan suatu ringkasan visual yang cepat tetang informasi geografis yang amat kompleks dan dapat mengidentifikasi hal-hal atau beberapa informasi yang hilang apabila disajikan dalam bentuk tabel. Pemetaan dapat dilakukan untuk tujuan deskriptif, baik untuk menghasilkan hipotesis seperti etiologi, surveilans 31 untuk pengawasan yang menyoroti area pada risiko yang tinggi dan untuk membantu alokasi sumber daya dan kebijaksanaan. Pemetaan penyakit secara khusus dapat menunjukkan angka mortalitas atau morbiditas untuk suatu area geografi seperti suatu negara, provinsi atau daerah. Pemetaan penyakit mempunyai dua aspek yakni gambaran visual dan pendekatan intuitif, perlu diperhatikan juga pada penafsiran. Pada gambaran yang menyakngkut gambaran citra satelit dengan adanya perbedaan resolusimeski data dan ukuran sama juga dapat menimbulkan salah tafsir. 2. Studi Hubungan Geografis Studi hubungan geografis bertujuan untuk menguji variasi geografi disilangkan dengan populasi kelompok pemajanan ke variabel lingkungan yang mungkin diukur di udara, air atau tanah, ukuran demografi dan sosial ekonomi seperti pendapatan dan ras, atau faktor gaya hidup seperti merokok dan diet dalam hubungan dengan hasil kesehatan mengukur pada suatu skala geografi. 3. Pengelompokan Penyakit Penyakit tertentu yang mengelompok pada wilayah tertentu patut dicurigai. Dengan bantuan pemetaan yang baik, insidensi penyakit diketahui berada pada lokasi tertentu. Dengan penyelidikan lebih mendalam, maka dapat dihubungkan dengan sumber-sumber penyakit seperti tempat pembuangan sampah akhir, jalan raya, pabrik tertentu, pembangkit atau saluran udara tinggi. 32 Elliot P, et al. 1992 menyebutkan bahwa geografikasl- eppidemiologi dapat didefinisikan sebagai deskripsi pola-pola spasial insiden penyakit dan kematian. Ini merupakan bagian dari epidemiologi deskriptif yang mana lebih umunya mengenai penggambaran kejadian penyakit berkenaan dengan karakteristik demografi seperti umur, ras, jenis kelamun, tempat dan waktu.

2.11 Kerangka Teori