Teori Belajar Behavioristik Teori Belajar

2.1.2.3 Teori Belajar Kognitif

Belajar menurut pandangan kognitivisme merupakan perubahan persepsi dan pemahaman seseorang yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak Budiningsih, 2005:34. Hasil perubahan dari belajar meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap dimana tingah laku seseorang itu ditentukan dari pemahamannya tentang kondisi yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan proses belajar merupakan hal terpenting dibanding hasil belajar, belajar menurut teori ini melibatkan proses berfikir yang berkesinambungan dengan lingkungan dan tidak hanya sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Piaget adalah salah satu tokoh teori belajar kognitif. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf Budiningsih, 2005:35. Proses belajar menurut Piaget terdiri dari tiga tahapan yakni asimilasi, akomodasi dan equilibrasi penyeimbangan. Asimilasi adalah proses pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Sedangkan equilibrasi adalah penyesuaian kesinambungan antara asimilasi dan akomodasi Siregar dan Nana,2010: 32. Proses asimilasi dan akomodasi akan dialami siswa didalam proses pembelajaran. Proses asimilasi yaitu dimana terjadi suatu proses penyatuan antara informasi baru yang diterima anak ke dalam struktur kognitif yang telah ada pada diri siswa, sebaliknya proses akomodasi adalah suatu proses dimana struktur kognitif yang sudah dimiliki anak menyesuaikan terhadap informasi baru yang diterima, dan proses penyeimbangan merupakan proses dimana siswa menjaga stabilitas mental dalam dirinya agar dapat terus mengembangkan dan menambah pengetahuannya. Tahap-tahap kognitif mempunyai kaitan yang sangat erat dengan empat karakteristik yaitu 1. Setiap anak pada usia yang berbeda akan menempatkan cara-cara yang berbeda secara kualitatif, utamanya dalam cara berfikir atau memecahkan permasalahan yang sama, 2 Perbedaan berfikir antara anak satu dengan yang lain seringkali dapat dilihat dari cara mereka menyusun kerangka berfikir yang slaing berbeda. Dalam hal ini ada serangkaian langkah yang konsisten dalam kerangka berfikirnya, dimana tiap-tiap anak akan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan usianya, 3 masing-masing cara berfikir akan membentuk satu kesatuan yang terstruktur. Ini berarti pada tiap tahap berfikir tertentu Piaget mengakui bahwa cara-cara berfikir atau terstruktur tersebut pada dasarnya mengendalikan pemikiran yang berkembang, 4 tiap-tiap urutan dari tahap kognitif pada adasarnya merupakan sutau integrasi hierarkis dari apa yang telah dialami sebelumnya Aunurrahaman, 2010:58-59. Kognitif adalah teori yang mendefinisikan belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman, belajar akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif anak. Siswa hendaknya diberikan kesempatan untuk melakukan percobaan dengan objek fisik yang ditunjang oleh interaksi antar

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY(TS-TS) DAN SNOWBALL THROWINGTERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (Ts-Ts) dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Ke

0 2 19

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (Ts-Ts) dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar S

0 4 16