Konsep Pembelajaran Cooperative Tinjauan Pustaka

Model pembelajaran cooperative ini tidaklah sama dengan model pembelajaran yang hanya sekedar belajar menggunakan kelompok, tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran cooperative karena dalam mencapai hasil yang maksimal perlu diterapkan unsur pembelajaran gotong royong seperti saling ketergantungan yang positif, tanggungjawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, evaluasi proses kelompok. Pembelajaran Cooperative juga memiliki banyak variasi tipe pembelajaran seperti berkirim salam dan soal, kepala bernomor, dua tinggal dua tamu, kelereng gemerincing, jigsaw, lingkaran kecil lingkaran besar dan lain-lain. Pembelajaran cooperative tipe Two Stay Two Stray Dua Tinggal Dua Tamu merupakan model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara saling mengunjungibertamu antar kelompok untuk berbagi informasi. Model pembelajaran cooperative tipe Two Stay Two Stray TSTS dapat meningkatkan aspek kognitif dan aspek afektif siswa dengan cara memberikan suasana belajar diskusi yang menyenangkan, kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif melakukan pertukaran informasi dan materi dengan sesama teman, menyampaikan gagasan kepada teman, menyampaikan jawaban dan pertanyaan terhadap permasalahan diskusi, serta membutuhkan kerjasama dalam kelompok. Melalui model pembelajaran cooperative tipe Two Stay Two Stray diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya dalam kelompoknya sendiri, kemudian dalam kelompok lain. Sejalan dengan hal tersebut, Lie juga mengungkapkan bahwa dalam struktur Two Stay Two Stray memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Lie. 2007; 61 Pembelajaran cooperative tipe Two Stay Two Stray ini memperhatikan kemampuan akademis siswa. Guru membuat kelompok yang heterogen dengan alasan memberi kesempatan siswa untuk saling mengajar dan saling mendukung, meningkatkan interaksi antar siswa baik itu laki laki ataupun perempuan, memudahkan pengelolaan kelas karena masing-masing memiliki siswa yang berkemampuan tinggi yang dapat membantu teman lainnya dalam memecahkan suatu permasalahan dalam kelompok tersebut. Tipe ini juga dapat digunakan untuk mengatasi kebosanan anggota kelompok karena biasanya guru membentuk kelompok yang permanen. Pembelajaran cooperative tipe Two Stay Two Stray ini adalah pembelajaran dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen, masing-masing kelompok 4 siswa. Mereka berdiskusi atau bekerja sama membuat laporan suatu peristiwa dengan tema tertentu yang disampaikan guru. Setelah selesai, dua siswa dari masing-masing kelompok akan bertamu ke kelompok lain. Dua siswa yang tinggal dikelompoknya bertugas membagi hasil kerja atau menyampaikan informasi kepada tamu mereka. Siswa yang menjadi tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri. Mereka melaporkan hal yang didapat dari kelompok lain. Kemudian siswa membuat laporan tentang hasil diskusi tersebut. Langkah model pembelajaran cooperative tipe Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut. a. Satu kelompok beranggota 4 siswa b. Beri tugas untuk diskusi c. Setelah selesai, dua siswa bertamu ke kelompok lain d. Dua siswa yang tinggal menginformasikan hasil diskusinya kepada dua tamunya. Tamu kembali ke kelompok dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka Dari langkah-langkah pembelajaran cooperative tipe Two Stay Two Stray, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa. Pada saat kegiatan inti siswa akan melakukan kegiatan kelompok dan mendapatkan lembar kegiatan siswa yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajarai oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok. Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep-konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempelajarinya dalam kelompok kecil 4 orang yang mendiskusikan masalah tersebut bersama sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. Dengan demikian Two Stay Two Stray merupakan salah satu tipe pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran untuk memperoleh informasi baru melalui kerjasama kelompok dengan pembagian tugas untuk bertukar informasi antar kelompok dimana dua siswa mencari informasi di kelompok lain dan dua siswa memberikan informasi kepada kelompok lain kemudian hasil dari pemrolehan informasi tersebut didiskusikan oleh kelompok untuk memperoleh hasil diskusi kelompok. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran Two Stay Two Stray Kelebihan Two Stay Two Stray, sebagai berikut. 1. Dapat diterapkan pada semua kelas tingkatan 2. Lebih berorientasi pada keaktifan berfikir siswa 3. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar 4. Memberikan kesempatan terhadap siswa untuk menentukan konsep sendiri dengan cara memecahkan masalah 5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan kreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan teman sekelompoknya 6. Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka terhadap teman 7. Meningkatkan motivasi belajar siswa Kekurangan Two Stay Two Stray, antara lain: 1. Membutuhkan waktu yang lama 2. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok 3. Bagi guru membutuhkan banyak persiapanmateri dan tenaga 4. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY(TS-TS) DAN SNOWBALL THROWINGTERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (Ts-Ts) dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Ke

0 2 19

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (Ts-Ts) dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar S

0 4 16