31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan pasca letusan Gunung Sinabung bulan September 2013-Februari 2014, sampel di ambil pada bulan 28 Maret 2014.
Sampel di ambil di empat desa yakni desa Suka Ndebi, desa Suka Tepu desa Ndeskati yang berada di kecamatan Naman Teran dekat daerah Gunung Sinabung
yakni berjarak 6 kilometer dari gunung, dan desa Raya yang berada di kecamatan Brastagi yang agak jauh dari daerah Gunung Sinabung yakni berjarak 11
kilometer. Peta situasi Gunung Sinabung, Kab. Karo. Prov. Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar 1.
Universitas Sumatera Utara
32
Gambar 1 Peta situasi Gunung Sinabung, Kab. Karo. Prov. Sumatera Utara
4.2 Identifikasi Sampel
Hasil identifikasi sampel yang dilakukan oleh bagian Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI-Bogor terhadap sayuran
kubis adalah jenis Brassica oleracea, L.. suku Brassicaceae. Hasil identifikasi sampel dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 46.
4.3 Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui ada atau tidaknya mineral kalium, natrium dan kalsium dalam
sampel. Ada atau tidaknya mineral kalium, natrium dan kalsium dengan cara mengukur serapan dari larutan sampel hasil destruksi pada panjang gelombang
tertentu yang sesuai dengan jenis mineral yaitu kalium diukur pada panjang gelombang 766,5 nm, natrium diukur pada panjang gelombang 589,0 nm, dan
kalsium pada panjang gelombang 422,7 nm. Dari hasil pengkuran ini bahwa larutan sampel hasil destruksi membuktikan sampel kubis Brassica oleraceae
L. mengandung mineral kalium, natirum dan kalsium karena memiliki serapan pada panjang gelombang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
33
4.4 Analisis Kuantitatif 4.4.1 Kurva kalibrasi Kalium, Natrium dan Kalsium
Kurva kalibrasi kalium, natrium dan kalsium diperoleh dengan cara mengukur serapan dari larutan baku ketiganya pada panjang gelombang masing-
masing. Hasil pengukuran kurva kalibrasi untuk ketiganya diperoleh persamaan garis regresi yaitu Y = 0,035054X
− 0,006171429 dengan R
2
= 0,9994 untuk kalium, Y = 0,171886X
+ 0,00362381 R
2
= 0,9992 untuk natrium dan Y =
0,044259X + 0,000957143 R
2
= 0,9995 untuk kalsium. Kurva kalibrasi larutan baku kalium, natrium dan kalsium dapat dilihat
pada Gambar 3 sampai dengan Gambar 5.
Gambar 3 Kurva Kalibrasi Kalium
Gambar 4 Kurva Kalibrasi Natrium
Universitas Sumatera Utara
34
Gambar 5 Kurva Kalibrasi Kalsium
Berdasarkan kurva di atas diperoleh koefisien korelasi r mendekati satu yang berarti adanya hubungan yang linear antara konsentrasi dengan serapan
Shargel dan Andrew, 1999. Data hasil pengukuran serapan larutan baku kalium, natrium dan kalsium
dan perhitungan persamaan garis regresi dapat dilihat pada Lampiran 7 sampai dengan Lampiran 9, halaman 52 sampai halaman 57.
4.4.2 Pengukuran Kadar Kalium, Natrium dan Kalsium dalam Sampel
Penentuan kadar mineral kalium, natrium dan kalsium dilakukan secara spektrofotometri serapan atom. Pada pengukuran sampel yang dilakukan secara
spektrofotometri serapan atom, terlebih dahulu dikondisikan alat dengan baik dan benar. Konsentrasi mineral kalium, natrium dan kalsium dalam sampel ditentukan
berdasarkan persamaan garis regresi kurva kalibrasi larutan baku masing-masing mineral. Agar konsentrasi mineral kalium, natrium dan kalsium dalam sampel
berada pada rentang kurva kalibrasi maka masing-masing sampel diencerkan terlebih dahulu dengan faktor pengencaran yang berbeda-beda Faktor
pengenceran untuk penentuan kadar kalium pada kubis di empat desa Suka Ndebi, Suka Tepu, Ndeskati dan Raya yaitu sebesar 500 kali 501 x 252,5,
faktor pengenceran untuk penentuan kadar natrium pada kubis di empat desa Suka Ndebi, Suka Tepu, Ndeskati dan Raya yaitu sebesar 100 kali 500.5 dan
faktor pengenceran untuk penentuan kadar kalsium pada kubis di empat desa Suka Ndebi, Suka Tepu, Ndeskati dan Raya yaitu sebesar 20 kali 502,5. Data
Universitas Sumatera Utara
35
dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 10 sampai dengan Lampiran 11, halaman 58 sampai halaman 65.
Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 12 sampai dengan Lampiran 14, halaman 66 sampai
halaman 94. Hasil analisis kuantitatif mineral kalium, natrium dan kalsium pada sampel dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Kalium, Natrium dan Kalsium dalam Sampel
No Sampel
Desa Kadar Kalium
mg100 g Kadar Natrium
mg100 g Kadar Kalsium
mg100 g 1
Suka Ndebi 332,9800 ± 2,3430
10,1384 ± 0,0488 18,1748 ± 0,6786 2
Suka Tepu 341,5055 ± 6,8799
10,9081 ± 0,1326 22,0825 ± 0,4088 3
Ndeskati 303,5855 ± 13,8707
9,5502 ± 0,1210 17,0041 ± 0,7277
4 Raya
266,1727 ± 6,9771 8,9698 ± 0,0653
16,0342 ± 0,4399
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan kadar kalium, natrium dan kalsium pada sayuran kubis di keempat desa Suka
Ndebi, Suka Tepu, Ndeskati dan Raya yang diperoleh dari hasil analisis. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kadar kalium pada kubis di desa Suka
TepuSuka NdebiNdeskatiRaya. Hal ini disebabkan karena jarak desa dengan gunung Sinabung dan arah angin serta kecepatan angin pada saat terjadi letusan
yang memberikan hasil dari dampak letusan Gunung Sinabung terhadap kadar mineral kalium, natrium dan kalsium di desa yang lebih dekat yakni di kecamatan
Naman Teran Desa Suka Tepu Desa Suka Ndebi Desa Ndeskati lebih tinggi dari desa Raya di kecamatan Brastagi yang lebih jauh dari daerah Gunung
Sinabung.
Universitas Sumatera Utara
36
4.5 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata
Data yang di dapat di uji kembali secara statistik parametrik analisis varian ANOVA satu jalan untuk mengetahui beda nilai rata-rata ketiga mineral
kalium, natrim dan kalsium pada keempat desa Suka Ndebi, Suka Tepu, Ndeskati dan Raya dengan rata-rata antarkeempat desa perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 15 sampai Lampiran 17, halaman 95 samapi halaman 97.
Tabel 2. Hasil Uji Beda nilai rata-rata kadar kalium, natrium dan kalsium
antarsampel No
Kadar Sampel
Desa F hitung F tabel
Probablitas Hitung
Probablitas Hasil
1 Kalium
Suka Ndebi
180,088 3,098
0,000 0,05
Beda Nyata
Suka Tepu
Ndeskati Raya
2 Natrium
Suka Ndebi
445,466 3,098
0,000 0,05
Beda Nyata
Suka Tepu
Ndeskati Raya
3 Kalsium
Suka Ndebi
304,615 3,098
0,000 0,05
Beda Nyata
Suka Tepu
Ndeskati Raya
Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa t hitung dari t tabel dengan taraf kepercayaan 95 dan kadar mineral kalium, natrium dan kalsium
pada sayuaran kubis di desa Suka Ndebi, Suka Tepu, Ndeskati dan Raya maka kadar rata-rata kalium, natrium dan kalsium dari keempat desa yakni desa Suka
Ndebi, Suka Tepu , Ndeskati dan Raya memang berbeda satu dengan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
37
Hal ini kemungkinan terjadi karena penyebaran abu vulkanik yang berbeda-beda sehingga dampak pengaruh abu terhadap kadar rata-rata dari ketiga mineral
kalium, natrium dan kalsium berbeda nyata. Data hasil analisis kadar mineral kalium, natrium, dan kalsium pada
sampel desa Suka Ndebi, desa Suka Tepu, desa Ndeskati dan desa Raya menunjukkan perbedaan yang terlihat nyata, sehingga tidak perlu dilakukan
pengujian beda nilai rata-rata uji ANOVA. Namun untuk melengkapi data dan memastikan seberapa jauh perbedaan kadar mineral kalium, natrium, dan kalsium
pada sampel desa Suka Ndebi, desa Suka Tepu, desa Ndeskati dan desa Raya.
4.6 Uji Perolehan Kembali Recovery