9
WASPADA
• Gunung selalu melakukan aktivitas dalam bentuk
apa pun. • Terdapat kenaikan
aktivitas di atas level normal.
• Peningkatan aktivitas vulkanis.
• Sedikit perubahan aktivitas yang diaki-
batkan oleh aktivitas magma, tektonik, dan
hidrotermal. • Penyuluhansosialis
asi. • Penilaian bahaya.
• Pengecekan sarana.
• Pelaksanaan Piket terbatas.
NORMAL
• Tidak ada gejala adanya aktivitas tekanan magma.
• Level aktivitas masih pada posisi dasar.
• Pengamatan rutin.
• Survei dan Penyelidikan
Hartuti, 2009
2.2 Gunung Sinabung
Gunung Sinabung merupakan salah satu gunung di dataran tinggi Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Koordinat puncak Gunung Sinabung
adalah 03
o
10’ LU dan 98
o
23’ BT dengan puncak tertinggi gunung ini adalah 2.460 meter dari permukaan laut yang menjadi puncak tertinggi di Sumatera
Utara. Gunung ini belum pernah tercatat meletus sejak tahun 1600 Anonim, 2014.
Abu vulkanik atau pasir vulkanik merupakan bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Abu vulkanik maupun
pasir vulkanik terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus, yang berukuran besar biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5-7 km dari kawah,
sedangkan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak bahkan mencapai ribuan
Universitas Sumatera Utara
10
kilometer dari kawah disebabkan oleh adanya hembusan angin Sudaryo dan Sutjipto, 2009.
Gambar 1 . Letusan Gunung Sinabung Tanggal 1 Februari 2014
Menurut Balai Teknik Kesehatan Lingkungan BTKL, 1994 komposisi kimia tanah abu vulkanik gunung merapi yaitu SiO
2
54,56, Al
2
O
3
18,37, Fe
2
O
3
18,59, CaO 8,33, MgO 2,45, Na
2
O 3,62, K
2
O 2,32, MnO 0,17, TiO
2
0,92, P
2
O
6
0,32, dan H
2
O 0,11.
2.3 Kubis
Tanaman kubis berasal dari Eropa dan Asia, terutama tumbuh di daerah Great Britain dan Mediteranean. Asal usul tanaman kubis dibudidaya berawal dari
kubis liar Brassica oleracea var. sylvestris yang tumbuh di sepanjang pantai laut tengah, Inggris, Denmark dan sebelah utara Perancis barat serta pantai Glamorgan
Rukmana, 1994. Yang dimaksud kubis disini ialah kubis yang dapat membentuk telur yang
bentuknya seperti kepala. Umumnya semai kubis yang baru tumbuh mempunyai
Universitas Sumatera Utara
11
hipokotil yang berwarna merah, panjang beberapa centimeter, dua keping, akar tunggang. Daun pertama mempunyai tungkai yang panjang dan tangkai-tangkai
daun selanjutnya makin memendek, kemudian daun mementuk roset dan daun kubis tidak berbulu tapi tertutup lapisan lilin. Daun-daun yang pertama akan
membengkok dapat mencapai panjang lebih kurang 30 cm. Daun-daun yang berikutnya mulai membengkok dan membungkus atau menutupi daun-daun muda
yang terbentuk kemudian, makin lama dan makin banyak daun muda yang terbantuk maka akan kelihatan seakan-akan membentuk telur atau kepala. Bentuk
kepala atau telur bermacam-macam, dari bentuk bulat, bulat pipih sampai bulat meruncing, dan garis tengah dapat mencapai lebih dari 20 cm Pracaya, 1992.
Kubis termasuk tanaman sayuran semusim yang dipanen sekaligus dan dikonsumsi dari bagian tamanan yang berupa daun yang berumur kurang dari 1
tahun dan pemanenannya dilakukan sekali kemudian dibongkar untuk diganti dengan tanaman baru Vincent, 1998.
2.3.1 Klasifikasi Menurut Pracaya 1992, klasifikasi tumbuhan kubis Brassica oleracea
var. capitata secara sistematik adalah sebagai berikut: Nama Lokal
: Kubis Dunia kingdom
: Plantae Superdivisi Superdivisi
: Spermatophyta Divisi divisi
: Magnoliophyta Kelas classis
: Magnoliopsida Bangsa ordo
: Capparales Suku family
: Brassicaceae
Universitas Sumatera Utara
12
Marga genus : Brassica
Jenis Spesies : Brassica oleracea var. capitata L.
2.3.2 Varietas dan Jenis Menurut Novery 1999, Kubis merupakan tanaman sayur yang terdiri dari
banyak varietas. Namun, secara umum kubis terbagi dalam 3 kelompok besar yaitu kubis putih, kubis merah, dan kubis savoy.
1. Kubis putih B.oleracea. var. capitata L. f. alba DC Kubis dari kelompok ini daunya berwarna putih. Dalam kelompok ini
terdiri dari kubis kepala bulat atau kol bulat, kubis kepala bulat datar, dan kubis kepala bulat runcing.
2. Kubis merah B.oleracea. var. capitata L.f. rubra Sesuai dengan namanya, daun kubis merah berwarna merah keunguan. Di
bagian daun sebelah luar terdapat lapisan lilin. Pada umumnya kubis merah mempunyai bentuk kepala bulat.
3. Kubis savoy B.oleracea. var. sabauda L. Kubis savoy mempunyai daun yang khas, yaitu kriting. Oleh karena itu,
sebutan lain dari kubis savoy adalah kubis keriting atau kubis babat. Namun, kubis jenis ini belum popular dan belum terlalu disukai
konsumen, mungkin karena rasanya belum cocok dengan lidah. Beberapa waktu terakhir muncul jenis kubis baru, yaitu kubis brussel atau
kol brussel Brassica oleracea var. gemnifera. Kubis jenis ini sering disebut juga kubis tunas. Bentuknya sama persis dengan kubis kepala, tetapi ukurannya lebih
kecil dan lebih padat. Tanaman kubis jenis ini pertama diusahakan di Belgia, tepanya di Brussel.
Universitas Sumatera Utara
13
2.3.3 Kandungan Gizi Kubis putih mengandung: kalori, karbohidrat, lemak, protein, serat makanan,
vitamin-vitamin; A, B
1
, B
2
, B
3
dan C, mineral; besi, khlor, fosfor, kalsium, Kalium, natrium dan zat besi. Dalam 100 g bahan mentah kubis terdapat 24 kalori
Novery, 1999; Soehardi, 2004. Menurut Calvin dan Donald 1983 dalam 100 g kubis putih memiliki
kandungan gizi, yaitu: Air 92,4; Energi 24 kalori; Protein 1,3 g; Lemak 0,2 g; Karbohidrat 5,4 g; Serat 0,8 g; Kalsium 49 mg; Fosfor 29 mg; Besi
0,4 mg; Natrium 20 mg; Kalium 233 mg; Vitamin A 130 IU; Vitamin B
1
0,05 mg; Vitamin B
2
0,05 mg; Vitamin B
3
0,3 mg, Vitamin C 47 mg.
2.4 Mineral