15
sedangkan di dalam cairan ekstraseluler 28:1. Sumber utama natrium adalah garam dapur Almatsier,2004.
2.4.3 Kalsium Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh,
yaitu 1,5 - 2 dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Dari jumlah ini, sebanyak 99 berada di dalam jaringan keras, yaitu tulang dan
gigi, selebihnya tersebar luas didalam tubuh. Didalam cairan ekstraselular dan intraselular, kalsium memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel,
seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah, dan menjaga permeabilitas membran sel Almatsier, 2004.
Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil olahan susu seperti keju. Ikan yang dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium
yang baik. Kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, tahu, tempe, serta sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik Almatsier, 2004.
2.5 Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometri serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur- unsur logam dalam jumlah kecil trace dan sangat kecil ultratrace. Cara
analisis ini memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak tergantung pada bentuk molekul dari logam dalam sampel tersebut. Cara ini cocok
untuk analisis kecil logam karena mempunyai kepekaan yang tinggi batas deteksi kurang dari 1 ppm, pelaksanaannya relatif sederhana, dan interferensinya sedikit
Gandjar dan Rohman, 2007.
Universitas Sumatera Utara
16
Spektrofotometri serapan atom didasarkan pada penyerapan energi sinar oleh atom-atom netral atau absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom akan menyerap
cahaya pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat. Jika suatu larutan yang mengandung suatu garam logam atau suatu senyawa logam dihembuskan
kedalam suatu nyala misalnya asetilena yang terbakar di udara maka terbentuk uap yang mengandung atom-atom logam itu. Atom logam bentuk gas tersebut
tetap berada dalam keadaan tak tereksitasi atau dengan perkataan lain, dalam keadaan dasar. Jadi jika cahaya dengan panjang gelombang yang khas dengan
logam tersebut dilewatkan nyala yang mengandung atom-atom yang bersangkutan, maka cahaya tersebut akan diserap dan jauhnya penyerapan akan
berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala Gandjar dan Rohman, 2009.
Dengan menyerap energi, maka atom akan memperoleh energi sehingga suatu atom dalam keadaan dasar dapat ditingkatkan menjadi ke tingkat eksitasi
dan garis-garis spektrum serapan atom yang timbul karena serapan sinar yang menyebabkan eksitasi atom dari keadaan azas ke salah satu tingkat energi yang
lebih tinggi disebut garis-garis resonansi resonance line. Garis-garis ini akan dibaca dalam bentuk angka oleh Readout. Gandjar dan Rohman, 2009; Bassett,
dkk., 1994. 2.5.1 Instrument Spektrofotometer Serapan Atom
Sistem peralatan spektrofotometer serapan atom dapat dilihat pada gambar di bawah ini Gandjar dan Rohman, 2009:
Universitas Sumatera Utara
17
Gambar 2 . Sistem Peralatan Spektrofotometer Serapan Atom
sumber: Watson,1999
a. Sumber sinar Sumber sinar yang lazim dipakai adalah lampu katoda berongga hollow
catodhe lamp. Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung suatu katoda dan anoda. Katoda sendiri berbentuk silinder berongga yang terbuat
dari logam atau dilapisi dengan logam tertentu. b. Tempat sampel
Dalam analisis dengan spektrofotometri serapan atom, sampel yang akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan
dasar. c. Monokromator
Pada spektrofotometri serapan atom, monokromator dimaksudkan untuk memisahkan dan memilih panjang gelombang yang digunakan untuk analisis.
Sumber sinar Nyala
Monokromator Detektor
Readout Tempat Sampel
A=0,213
Universitas Sumatera Utara
18
d. Detektor Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui tempat
pengatoman. e. Readout
Readout merupakan suatu sistem pencatatan hasil yang berupa hasil pembacaan. Hasil pembacaan dapat berupa angka atau kurva.
2.5.2 Gangguan-gangguan pada Spektrofotometri Serapan Atom Gangguan-ganguan pada SSA adalah peristiwa-peristiwa yang
menyebabkan pembacaan absorbansi unsur yang dianalisis menjadi lebih kecil atau lebih besar dari nilai yang sesuai dengan konsentrasinya dalam sampel.
Gangguan-gangguan yang dapat terjadi dalam SSA adalah sebagai berikut Gandjar dan Rohman, 2009:
a. Gangguan yang berasal dari matriks sampel yang dapat mempengaruhi banyaknya sampel yang mencapai nyala.
Sifat-sifat tertentu matriks sampel dapat mengganggu analisis yakni matriks tersebut dapat berpengaruh terhadap laju aliran bahan bakar gas pengoksidasi.
Sifat-sifat tersebut adalah viskositas, tegangan permukaan, berat jenis dan tekanan uap. Gangguan matriks yang lain adalah pengendapan unsur yang
dianalisis sehingga jumlah atom yang mencapai nyala menjadi lebih sedikit dari konsentrasi yang seharusnya yang terdapat dalam sampel.
b. Gangguan kimia yang dapat mempengaruhi jumlahbanyaknya atom yang terjadi di dalam nyala.
Terbentuknya atom-atom netral yang masih dalam keadaan dasar di dalam nyala sering terganggu oleh dua peristiwa kimia yaitu: disosiasi senyawa-
Universitas Sumatera Utara
19
senyawa yang tidak sempurna dan ionisasi atom-atom di dalam nyala. Terjadi disosiasi yang tidak sempurna disebabkam oleh terbentuknya senyawa-
senyawa yang bersifat refraktorik sukar diuraiakan di dalam nyala api. Contoh senyawa refraktorik adalah garam-garam fosfat, silikat, aluminat dari
logam alkali tanah. Dengan terbentuknya senyawa ini, maka akan mengurangi jumlah atom netral yang ada di dalam nyala. Ionisasi atom-atom di dalam
nyala dapat terjadi jika suhu yang digunakan untuk atomisasi terlalu tinggi. Prinsip analisis dengan SSA adalah mengukur absorbansi atom-atom netral
yang berada dalam keadaan dasar. Jika terbentuk ion maka akan mengganggu pengukuan absorbansi atom netral karena atom-atom yang mengalami
ionisasi tidak sama spektrum atom dalam keadaan netral. c. Gangguan oleh absorbansi yang disebabkan bukan oleh absorbansi atom yang
dianalisis yakni; absorbansi oleh molekul-molekul yang tidak terionisasi di dalam nyala.
d. Gangguan oleh penyerapan non-atomik non atomic absorption Gangguan jenis ini berarti terjadinya penyerapan cahaya dari sumber sinar yang bukan
berasal dari atom-atom yang akan dianalisis. Penyerapan non atomik dapat disebabkan oleh adanya penyerapan cahaya oleh partikel-partikel padat yang
berada di dalam nyala.
2.6 Vaidasi Metode Analisis