BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini berupa data gaya belajar siswa kelas VIII hasil angket, hasil observasi, dan hasil penilaian sejawat; hasil belajar kognitif biologi
siswa kelas VIII materi IPA Biologi; koefisien korelasi antara gaya belajar dengan hasil belajar siswa; koefisien regresi; dan perbandingan gaya belajar siswa putra
dengan siswa putri. 1. Gaya Belajar Siswa Kelas VIII
Gaya belajar siswa berdasarkan tiga modalitas sensori terdiri atas gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar
siswa diukur melalui metode angket, observasi, dan penilaian sejawat. Data hasil angket, hasil observasi dan hasil penilaian sejawat
dibandingkan menggunakan teknik triangulasi sumber. Setelah mendapatkan data dari ketiga sumber, yaitu siswa pribadi, observer, dan teman sejawat maka
diperoleh rekapitulasi hasil pembandingan yang disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Pembandingan hasil angket, observasi, dan penilaian sejawat terhadap
gaya belajar 70 siswa
Gaya Belajar Angket
Observasi Penilaian
Sejawat Persentase
Visual V 55,71
52,86 55,71
Auditorial A 30,00
28,57 21,43
Kinestetik K 14,29
14,29 14,29
VA —A
- 1,43
5,71 VA
—V -
2,86 -
AK —A
- -
1,43 Jumlah
100 100
100 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16 Halaman 101
Tabel 6 menunjukkan bahwa antara hasil angket, observasi, dan penilaian sejawat terdapat data yang tidak konsisten, yaitu pada 4 siswa dengan gaya belajar
antara visual auditorial atau auditorial, 1 siswa dengan gaya belajar antara visual
auditorial atau visual, dan 1 siswa dengan gaya belajar auditorial kinestetik atau auditorial. Hasil triangulasi yang konsisten terdapat pada 37 siswa dengan
kecenderungan gaya belajar visual, 15 siswa dengan kecenderungan gaya belajar auditorial, dan 10 siswa dengan kecenderungan gaya belajar kinestetik. Dengan
demikian jumlah total siswa dengan gaya belajar konsisten sebanyak 62 siswa. Tahap selanjutnya dilakukan analisis deskriptif persentase, korelasi, dan uji Chi-
Square terhadap 62 siswa, sedangkan data 8 siswa dengan gaya belajar tidak konsisten direduksi.
a. Hasil angket terhadap gaya belajar siswa kelas VIII Hasil penelitian diukur melalui metode angket terhadap 62 siswa dengan
42 item skala kecenderungan gaya belajar. Hasil angket dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Distribusi frekuensi gaya belajar siswa kelas VIII yang diukur melalui angket
No Gaya Belajar Frekuensi
Persentase Kategori
1 Visual
37 59,68
Sangat Tinggi 2
Auditorial 15
24,19 Tinggi
3 Kinestetik
10 16,13
Rendah Jumlah
62 100
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 9 Halaman 72
Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boja mempunyai gaya belajar visual, dan sebagian yang lain auditorial
serta kinestetik. Interpretasi dari masing-masing tipe gaya belajar termasuk pada kategori yang berbeda-beda. Hal ini dapat diketahui dari karakteristik yang
dimiliki oleh siswa kelas VIII melalui metode angket. Jadi, kecenderungan gaya belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boja adalah gaya belajar visual dengan
kategori sangat tinggi. b. Hasil observasi terhadap gaya belajar siswa kelas VIII
Berdasarkan observasi terhadap 62 siswa di tujuh kelas VIII A-VIIIG selama 3 kali pertemuan, diperoleh data hasil observasi dan hasil catatan
lapangan. Hasil observasi dibandingkan dengan data hasil angket dan hasil penilaian sejawat. Hasil observasi yang diperoleh disajikan dalam Lampiran 11
Halaman 77, sedangkan ringkasan catatan lapangan hasil observasi dapat dilihat dalam Tabel 8.
Tabel 8 Ringkasan hasil observasi berdasarkan tipe gaya belajar
Visual Auditorial
Kinestetik a. Siswa lebih mudah
menyerap instruksi tugas secara tertulis.
b. Siswa lebih mudah menyerap informasi
berupa tulisan dan gambar melalui media
powerpoint.
c. Cenderung mengamati hasil pekerjaan milik
sendiri, cenderung membaca catatan, dan
menjawab pertanyaan dengan membaca
catatan terlebih dahulu.
d. Cenderung menyerap informasi dengan
membaca buku pelajaran secara detail.
a. Siswa lebih mudah menyerap instruksi tugas
secara lisan. b. Siswa cenderung
mendengarkan penjelasan guru.
c. Siswa cenderung mendengarkan presentasi
atau maju presentasi di depan kelas, dan
cenderung ingin menanggapi penjelasan
teman.
d. Siswa mengikuti melanjutkan kalimat
guru. e. Cenderung menjawab
pertanyaan secara lisan tanpa membaca catatan
terlebih dahulu. f. Cenderung menyerap
informasi dengan bertanya pada teman,
menggerakkan bibir melafalkan kata saat
membaca. a. Siswa lebih mudah
menyerap instruksi tugas yang diperagakan
disertai dengan gerakan. b. Siswa cenderung sering
menulis mencatat. c. Belajar sambil
menggerakkan kaki tangan, mengetuk-
ngetuk bolpoin, menunjuk tulisan dengan
jari tangan ketika membaca, tidak bisa
duduk tenang, dan menyentuh teman.
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 13 Halaman 85
c. Hasil penilaian sejawat terhadap gaya belajar siswa kelas VIII Penilaian sejawat dilakukan oleh siswa yang berperan sebagai penilai
yaitu teman sebangku dari siswa yang menjadi sampel penelitian responden. Hasil penilaian teman sejawat oleh 62 siswa dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Rekapitulasi hasil penilaian sejawat
Gaya Belajar Frekuensi
Persentase Visual V
37 59,68
Auditorial A 15
24,19 Kinestetik K
10 16,13
Jumlah 62
100 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15 Halaman 99
2. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Mata Pelajaran IPA Biologi Hasil belajar siswa ini diwujudkan dalam bentuk nilai belajar yang
diambil dari rata-rata dua nilai hasil ulangan IPA Biologi kelas VIII pada semester ganjil Tahun Ajaran 2016 2017. Data tersebut kemudian diuji korelasinya dengan
modalitas gaya belajar siswa. Skor modalitas gaya belajar siswa V Visual, A Auditorial, dan K Kinestetik serta hasil belajar biologi dari 62 siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Boja dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Skor modalitas gaya belajar dan hasil belajar siswa
Kode Resp.
Modalitas Gaya Belajar Nilai
Kode Resp.
Modalitas Gaya Belajar Nilai
V A
K V
A K
SAI2 10
6 8
87,0 SDA1 9
6 7
78,0 SAI3
8 7
9 80,0 SDA2
8 4
7 71,5
SAI4 8
5 6
75,0 SDA3 8
6 9
88,0 SAI5
13 7
10 96,0 SEI1
6 9
6 79,0
SAA1 9
3 5
67,5 SEI2 5
4 8
74,0 SAA2
9 8
8 76,0 SEI3
5 4
8 73,0
SAA3 8
11 7
87,5 SEI4 11
5 7
78,0 SAA4
6 9
7 75,5 SEI5
11 6
8 83,0
SBI1 8
7 10
91,0 SEI6 12
6 9
84,0 SBI3
11 6
7 86,5 SEA2
8 7
7 70,0
SBI4 12
6 6
87,5 SEA3 7
6 9
80,0 SBI5
10 5
9 85,5 SEA4
9 10
8 80,0
SBI6 10
4 7
78,5 SFI1 8
9 7
81,0 SBA1
8 11
7 80,5 SFI2
12 11
9 90,0
SBA2 9
13 10
90,5 SFI3 4
9 6
80,0 SBA3
9 8
7 71,5 SFI4
7 8
10 89,0
SBA4 12
9 6
89,5 SFI5 2
5 70,0
SCI1 9
3 8
81,0 SFI6 3
5 2
74,0 SCI2
6 12
8 86,0 SFA1
11 14
7 90,0
SCI3 11
6 10
93,5 SFA2 11
13 8
88,0 SCI5
7 2
8 70,0 SFA3
9 6
8 79,0
SCI6 11
8 9
82,5 SFA4 9
12 9
83,0 SCA1
10 4
5 73,5 SGI1
13 7
8 93,0
SCA3 7
6 6
70,5 SGI2 10
8 11
94,0 SCA4
9 12
7 80,5 SGI3
9 7
7 80,5
SDI1 11
7 7
80,5 SGI4 10
8 4
83,0 SDI2
10 8
7 82,5 SGI5
10 7
9 78,0
SDI3 10
6 9
68,0 SGI6 8
7 7
75,5 SDI4
10 5
8 76,5 SGA1
10 8
9 86,0
SDI5 11
9 8
81,0 SGA3 8
11 9
80,0 SDI6
11 8
9 82,0 SGA4
11 8
3 89,0
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 20 Halaman 107
Tabel 10 menunjukkan nilai minimal adalah 67,5; nilai maksimal adalah 96; dan rata-rata nilai sebesar 81,2. Skor minimal modalitas gaya belajar visual =
2, auditorial = 0, dan kinestetik = 2. Skor maksimal modalitas gaya belajar visual = 13, auditorial = 14, dan kinestetik = 11.
3. Korelasi Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Sebelum pengujian korelasi, data hasil penelitian dilakukan uji
persyaratan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas. Hasil uji normalitas data hasil belajar adalah data berdistribusi normal data selengkapnya
disajikan pada Lampiran 17 Halaman 103. Hasil uji homogenitas adalah data hasil belajar mempunyai varian sama atau homogen data selengkapnya disajikan
pada Lampiran 18 Halaman 104. Hasil uji linieritas dengan menggunakan scatter plot, menunjukkan plot data berada pada garis lurus. Korelasi antara ketiga tipe
modalitas gaya belajar dengan hasil belajar menunjukkan kemiringan garis plot positif, maka korelasinya positif dapat dilihat pada Lampiran 19 Halaman 105.
Hasil uji linieritas dengan Anova dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Hasil uji linieritas masing-masing modalitas gaya belajar dengan hasil
belajar biologi
Variasi Mean
Square F
Sig.
V HB Between
Groups Linearity
793,833 20,949 0,000 A HB
694,228 16,702 0,000
K HB 485,422
14,724 0,000 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 19 Halaman 106
V: Visual, A: Auditorial, K: Kinestetik, HB: Hasil Belajar
Tabel 11 menunjukkan ketiga tipe modalitas gaya belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik mempunyai plot data pada garis lurus terhadap hasil
belajar biologi dengan nilai signifikansi 5. Jadi, ketiga tipe gaya belajar linier terhadap hasil belajar biologi.
Hasil uji korelasi diperoleh koefisien korelasi ketiga tipe modalitas gaya belajar dengan hasil belajar. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel
12 menunjukkan koefisien korelasi ketiga modalitas gaya belajar termasuk pada kategori cukup kuat dan nilai signifikansi 5. Karena nilai signifikansi sig
5, maka terdapat hubungan yang signifikan antara modalitas gaya belajar dengan hasil belajar siswa. Jadi, berdasarkan besarnya koefisien korelasi yang
diperoleh menunjukkan hubungan yang sama kuatnya terhadap hasil belajar biologi.
Tabel 12 Hasil uji korelasi modalitas gaya belajar siswa dengan hasil belajar biologi
Korelasi Hasil Belajar
Modalitas Visual Korelasi Pearson r
0,519 Signifikansi sig
0,000 N
62 Modalitas Auditorial
Korelasi Pearson r 0,481
Signifikansi sig 0,000
N 62
Modalitas Kinestetik Korelasi Pearson r
0,409 Signifikansi sig
0,001 N
62 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 21 Halaman 116
4. Analisis Regresi Linier Setelah mengetahui koefisien korelasi, dilakukan uji regresi linier untuk
mengetahui modalitas gaya belajar mana yang memberikan kontribusi dominan terhadap hasil belajar siswa. Hasil persamaan regresi berdasar sampel dapat dilihat
pada Tabel 13. Tabel 13 Persamaan regresi
Model Unstandardized
Coefficients Standardiszed
Coefficients Sig.
B Std.
Error Beta
1 Constant
57,036 3,721
0,000 Modalitas_Visual
1,164 0,312
0,380 0,000
Modalitas_Auditorial 0,887
0,249 0,355
0,001 Modalitas_Kinestetik
0,958 0,420
0,231 0,026
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 22 Halaman117
Tabel 13 dapat diketahui nilai a =
57,036
; b =
1,164
; c =
0,887
; dan d =
0,958
sehingga diperoleh persamaan regresi ŷ =
57,036
+
1,164
x
1
+
0,887
x
2
+
0,958
x
3
. Diterimanya persamaan regresi ŷ =
57,036
+
1,164
x
1
+
0,887
x
2
+
0,958
x
3
, maka dengan persamaan tersebut dapat dijadikan sebagai dasar memprediksi hasil
belajar siswa y jika diketahui
modalitas
visual x
1
,
modalitas
auditorial x
2
, dan
modalitas
kinestetik x
3
. Misalkan siswa memperoleh skor modalitas visual = 13, auditorial = 10, dan kinestetik = 7, maka hasil belajar siswa tersebut dapat
ditaksirkan memiliki skor hasil belajar sebesar
57,036
+
1,164
13 +
0,887
10 +
0,958
7 = 87,744. Nilai a, b, c, dan d diuji menggunakan perhitungan distribusi F dengan
tabel Anova untuk mengetahui persamaan adalah linier atau tidak antara x
1
, x
2
, x
3
secara bersama terhadap y. Hasil perhitungan distribusi F dengan Anova dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Hasil perhitungan distribusi F dengan Anova
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression
1388,447 3
462,816 16,638
0,000
a
Residual 1613,327
58 27,816
Total 3001,774
61
Tabel 14 menunjukkan nilai signifikansi sig = 0 5. Jadi, persamaan adalah linier atau x1, x2, dan x3 signifikan.
Penyelidikan faktor dominan dilakukan dengan analisis regresi linier untuk masing-masing modalitas gaya belajar secara sendiri dan secara bersama-
sama dalam memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa. Hasil regresi secara sendiri dan secara bersama-sama dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Hasil regresi
modalitas
gaya belajar terhadap hasil belajar
Modalitas R
R Square Std. Error of
the Estimate Secara sendiri
Visual 0,519
a
0,270 6,04440
Auditorial 0,481
a
0,231 6,20154
Kinestetik 0,409
a
0,167 6,45441
Secara bersama-sama 0,680
a
0,463 5,27409
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 22 Halaman 117
Tabel 15 menunjukkan besarnya kontribusi modalitas gaya belajar terhadap hasil belajar. Besar kontribusi dapat dilihat nilai R square atau R
2
koefisien determinasi.
Modalitas
visual memberikan kontribusi hasil belajar sebesar 0,270 = 27, dan 73 hasil belajar dapat ditentukan oleh variabel lain.
Modalitas auditorial memberikan kontribusi hasil belajar sebesar 0,231 = 23,1,
dan 76,9 hasil belajar dapat ditentukan oleh variabel lain. Modalitas kinestetik memberikan kontribusi hasil belajar sebesar 0,167 = 16,7, dan 83,3 hasil
belajar dapat ditentukan oleh variabel lain. Jadi, modalitas visual memberikan kontribusi hasil belajar lebih dominan daripada modalitas auditorial dan
kinestetik. Hasil regresi secara bersama-sama diperoleh nilai R square atau R
2
= 0,463 = 46,3, menunjukkan bahwa variasi hasil belajar dapat dijelaskan oleh
modalitas
visual, auditorial, dan kinestetik secara bersama-sama sebesar 46,3. Artinya
modalitas
visual, auditorial, dan kinestetik secara bersama-sama memberikan kontribusi hasil belajar sebesar 46,3, dan 53,7 hasil belajar dapat
ditentukan oleh variabel lain selain ketiga tipe
modalitas
gaya belajar tersebut. 5. Perbandingan Gaya Belajar Siswa Putra dan Siswa Putri
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 24 siswa putra dan 38 siswa putri, dapat dilihat perbandingan dari masing-masing tipe gaya belajar visual, auditorial,
dan kinestetik. Perbandingan gaya belajar siswa putra dan siswa putri dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16 Perbandingan gaya belajar siswa putra dan siswa putri
No Gaya Belajar
Jumlah Siswa Persentase
Putra Putri
Putra Putri
1 Visual
12 25
19,35 40,32
2 Auditorial
10 5
16,13 8,07
3 Kinestetik
2 8
3,23 12,90
Jumlah 24
38 38,71
61,29
Tabel 16 menunjukkan gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik siswa putri lebih banyak dibandingkan dengan siswa putra, sedangkan gaya
belajar auditorial siswa putra lebih banyak dibandingkan dengan siswa putri. Setelah menghitung persentase, dilakukan uji Chi-Square untuk menguji
signifikansi perbandingan antara gaya belajar siswa putra dan siswa putri. Hasil uji Chi-Square ketiga tipe gaya belajar pada siswa putra dan siswa putri dapat
dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17 Hasil uji Chi-Square gaya belajar siswa putra dan siswa putri
Value Df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
7,031
a
2 0,030
Likelihood Ratio 7,032
2 0,030
Linear-by-Linear Association
0,024 1
0,877 N of Valid Cases
62 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 23 Halaman 119
Berdasarkan Tabel 17 hasil uji Chi-Square dengan menggunakan program SPSS 18 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara gaya
belajar siswa putra dan siswa putri.
Nilai Chi-Square
=
7,031
5,991 dan nilai signifikansi 0,030 = 3 5.
B. Pembahasan