Analisis Data Uji Inner Model atau Structural Model Uji Structural Equation Model SEM

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Sumber: Data primer, 2016

4.2. Analisis Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode SEM structural equation modeling berbasis partial least squares dengan alat analisis data SmartPLS 3.0. SEM berbasis partial least squares meliputi uji outer model atau measurement model atau model pengukuran yang menunjukkan bagaimana variabel manifest merepresentasi variabel laten untuk diukur. Uji outer model atau measurement model atau model pengukuran didalamnya terdapat uji validitas dan uji reliabilitas. Kedua uji inner model atau structural model atau model struktural yang menguji pengaruh variabel laten dengan variabel konstruknya.

4.3. Uji Outer Model atau Measurement Model

Uji outer model digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas. Kriteria yang digunakan untuk menilai outer model antara lain adalah validitas convergentdan reliabilitas. Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentase 20 Skor ≤ 36 Sangat Tidak Baik - - 36 Skor ≤ 52 Tidak Baik - - 52 Skor ≤ 68 Kurang Baik - - 68 Skor ≤ 84 Baik 26 32.91 84 Skor ≤ 100 Sangat Baik 53 67.09 Jumlah 79 100.00 Tertinggi 100.00 Terendah 74.29 Rata-rata 89.80 Kriteria SB

4.3.1. Uji Validitas Convergent

Uji validitas convergent dari measurement outer model digunakan untuk menguji validitas indikator dengan melihat masing-masing konstruk. Validitas convergent dengan indikator reflektif dinilai berdasarkan korelasi antara item score ataucomponent dengan construct score yang dihitung dengan PLS. Uji validitas convergent indikator reflektif dengan program SmartPLS 3.0 dapat dilihat dari loading factor, average variance extracted AVE. 4.3.1.1.Loading Factor Nilai loading factor menjadi kriteria dalam menilai validitas convergent. Jika dilihat dari loading factor maka ukuran model reflektif dikatakan bagus apabila nilai loading factor lebih dari 0,50. Konstruk dengan nilai loading factor kurang dari 0,50 harus dihapus atau didrop agar dapat menghasilkan model yang baik dari sebelumnya. Hasil Loading factor dari pengujian data kuesioner responden disajikan dalam tabel 4.7. Tabel 4.7 Outer Loadings Mean, STDEV, T-Values, P-Values Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV T Statistics |OSTDEV| P Values AKSES.1 - AKSES 0.789 0.786 0.069 11.480 0.000 AKSES.2 - AKSES 0.817 0.814 0.050 16.406 0.000 AKSES.3 - AKSES 0.775 0.770 0.064 12.177 0.000 AKT.1 - AKT 0.779 0.782 0.049 15.781 0.000 AKT.10 - AKT 0.670 0.670 0.087 7.717 0.000 AKT.3 - AKT 0.831 0.834 0.028 29.422 0.000 AKT.5 - AKT 0.685 0.676 0.087 7.843 0.000 AKT.6 - AKT 0.668 0.666 0.082 8.120 0.000 AKT.8 - AKT 0.695 0.689 0.086 8.101 0.000 AKT.9 - AKT 0.815 0.815 0.047 17.325 0.000 PLK.1 - PLK 0.652 0.647 0.083 7.870 0.000 Lanjutan Tabel 4.7 Sumber data: Output SmartPLS 3.0, 2016 Tabel 4.7 outer loadings menunjukkan bahwa seluruh konstruk mempunyai nilai loading factor di atas 0,5 dan signifikan t-statistic lebih besar daripada t- tabel. Penyajian laporan keuangan mempunyai 8 konstruk yang memiliki nilai loading factor lebih dari 0,5 dan signifikan lebih dari 1,96 t-statistic lebih besar daripada t-tabel, selanjutnya untuk aksesibilitas laporan keuangan mempunyai 3 konstruk, sistem pengendalian internal memiliki 7 konstruk yang memiliki nilai loading factor lebih dari 0,5 dan signifikan lebih dari 1,96 t-statistic lebih besar daripada t-tabel. Variabel laten akuntabilitas pengelolaan keuangan desa mempunyai 7 konstruk yang memiliki nilai loading factor lebih dari 0,50 dan signifikan lebih dari 1,96 t-statistic lebih besar daripada t-tabel.Tetapi, penelitian ini masih dapat menerima nilai loading factor 0,50 sampai 0,60 sesuai dengan tahap pengembangan skala. Sehingga, indikator konstruk dengan nilai loading factor Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV T Statistics |OSTDEV| P Values PLK.2 - PLK 0.675 0.666 0.085 7.922 0.000 PLK.3 - PLK 0.850 0.847 0.040 21.242 0.000 PLK.4 - PLK 0.671 0.663 0.092 7.305 0.000 PLK.5 - PLK 0.693 0.695 0.080 8.692 0.000 PLK.6 - PLK 0.819 0.811 0.052 15.857 0.000 PLK.7 - PLK 0.676 0.670 0.082 8.244 0.000 PLK.8 - PLK 0.605 0.599 0.100 6.065 0.000 SPI.1 - SPI 0.802 0.751 0.183 4.371 0.000 SPI.2 - SPI 0.718 0.654 0.179 4.006 0.000 SPI.3 - SPI 0.716 0.645 0.193 3.701 0.000 SPI.4 - SPI 0.672 0.630 0.172 3.906 0.000 SPI.6 - SPI 0.597 0.558 0.200 2.982 0.003 SPI.8 - SPI 0.662 0.596 0.193 3.424 0.001 SPI.9 - SPI 0.770 0.701 0.183 4.218 0.000 original sample yang kurang dari 0,5 harus di dihapus drop agar mampu menghasilkan model yang lebih baik dari model sebelumnya. 4.3.1.2.Average Variance Extracted AVE Average Variance Extracted AVE merupakan salah satu paramater untuk menilai validitas convergent. Variabel laten dikatakan valid jika nilai AVE harus lebih dari 0,5. Nilai AVE direkomendasikan harus lebih dari 0,5 mempunyai arti bahwa 50 atau lebih variance dari indikator dapat dijelaskan Ghozali dan Latan, 2012. Hasil pengujian AVE dari responden disajikan dalam tabel 4.8. Tabel 4.8 Average Variance Extracted AVE Sumber data: Output SmartPLS 3.0, 2016 Berdasarkan hasil pengujian AVE dilihat dalam Tabel 4.8 atau bentuk diagram pada Lampiran. Average Variance Extracted AVE menunjukkan bahwa variabel laten endogen yaitu akuntabilitas pengelolaan keuangan memiliki nilai AVE 0,544 sehingga bisa dikatakan valid karena nilai AVE lebih dari 0,50. Variabel laten eksogen yaitu penyajian laporan keuangan dengan nilai AVE sebesar 0,504, aksesibilitas laporan keuangan dengan nilai AVE sebesar 0,630, dan sistem pengendalian internal dengan nilai AVE 0,543. Dilihat dari nilai AVE keseluruhan Average Variance Extracted AVE AKSES 0.630 AKT 0.544 PLK 0.504 SPI 0.501 variabel laten maka dapat diketahui bahwa untuk semua variabel laten adalah valid karena memiliki nilai AVE di atas 0,50.

4.3.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi, dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk Ghozali dan Latan, 2012. PLS- SEM menggunakan program SmartPLS3.0, untuk mengukur reliabilitas suatu konstruk dengan indikator reflektif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability. Konstruk dinyatakan reliable jika nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability di atas 0,70. Berikut hasil output nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability dengan menggunakan SmartPLS3.0 dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Composite Reliability dan Cronbachs Alpha Sumber data: Output SmartPLS 3.0, 2016 Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.9, nilai composite reliability maupun cronbachs alpha seluruh konstruk di atas 0,70. Nilai tersebut menunjukkan bahwa konsistensi dan stabilitas dari instrumen yang digunakan sangat tinggi, maka konstruk atau variabel dalam model penelitian ini telah menjadi alat ukur yang fit dan semua pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk mengukur masing- masing konstruk dalam penelitian merupakan pertanyaan yang reliabel. Sehingga Cronbachs Alpha Composite Reliability AKSES 0.707 0.836 AKT 0.860 0.892 PLK 0.859 0.889 SPI 0.838 0.875 dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-masing konstruk yang digunakan dalam model penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang baik.

4.4. Uji Inner Model atau Structural Model

Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antar konstruk, nilai signifikan, dan R-square dari model penelitian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Stone-Geiser Q-Square untuk predictive relevance dan uji t serta signifikan dari koefisien parameter jalur struktural. Penilaian model dengan PLS, dapat dimulai dengan melihat R-square untuk variabel laten dependen. Hasil pengujian dari R-square menggunakan SmartPLS 3.0 yang terdapat dalam Gambar 4.1. Sumber data: Output SmartPLS 3.0, 2016 Gambar 4.1. Diagram R Square R Square AKT 0,483 Berdasarkan hasil Gambar 4.1, nilai R-Square dari variabel laten dependen akuntabilitas pengelolaan keuangan desa adalah 0,483. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa variabilitas konstruk akuntabilitas pengelolaan keuanga desa yang dapat dijelaskan oleh konstruk dalam penelitian adalah sebesar 48,3 sementara 51,7 lainnya dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini.

4.5. Uji Structural Equation Model SEM

Metode pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan Structural Equation Model SEM berbasis variance dengan menggunakan SmartPLS 3.0. Hasil pengujian Full Model SEM Algorthm ada pada gambar 4.2. Sumber data: Output SmartPLS 3.0, 2016 Gambar 4.2. Uji Full Model SEM PLS Algorithm Penelitian ini menggunakan 1 variabel endogen variabel dependen yaitu akuntabilitas pengelolaan keuangan, 3 variabel eksogen variabel independen yaitu penyajian laporan keuangan, aksesibilitas laporan keuangan, sistem pengendalian internal dan 16 indikator. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator reflektif, sehingga arah hubungan kausalitas berasal dari konstruk menuju ke indikator.

4.6. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDesa) (Studi pada desa Oro-Oro Ombo Kecamatan

10 74 14

ANALISIS AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DALAM MEWUJUDKAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH

6 44 19

Determinan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa (Studi pada Pamong Desa di Wilayah Kabupaten Kebumen)

11 69 163

PERAN PEMERINTAH DESA KEDUNGKELOR KECAMATAN WARUREJA KABUPATEN TEGAL DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

1 16 122

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 (Studi Kasus di Desa Gagaksipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten

0 6 19

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 (Studi Kasus di Desa Gagaksipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyola

0 1 18

AKUNTABILITAS KEUANGAN DESA : EVALUASI PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2014.

0 1 10

Akuntabilitas Keuangan Desa : Evaluasi Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Wonogiri Tahun 2014 IMG 20151207 0018

0 0 1

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI URUT SEWU KABUPATEN KEBUMEN

1 5 79

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA PADA KANTOR DESA TANAH BAWAH KECAMATAN PUDING BESAR KABUPATEN BANGKA

0 3 17