7
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI No.722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan atau aditif adalah suatu bahan yang ditambahkan
dan dicampurkan kedalam bahan pangan sewaktu pengolahan untuk meningkatkan mutu.
2.2.1 Tujuan Penggunaan Bahan Tambahan Makanan
Menurut Syah 2005 secara khusus tujuan penggunaannya bahan tambahan adalah untuk :
a. Membentuk makanan menjadi lebih baik dan lebih enak di mulut.
b. Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik sehingga
menambah selera . c.
Meningkatkan kualitas makanan. d.
Menghemat biaya. e.
Mempertahankan atau memperbaiki nilai gizi makanan.
2.2.2 Penggolongan Bahan Tambahan Pangan
Pengelompokan bahan tambahan makanan yang diizinkan penggunaannya dalam makanan menurut Permenkes RI.722PerIX88 sebagai berikut :
a. Antioksidan, fungsinya melindungi suatu hasil produk terhadap
pengaruh proses oksidasi warna dan baunya
Universitas Sumatera Utara
8
Contoh : Asam Askorbat, digunakan sebagai anti oksidan pada produk daging dan ikan serta sari buah kalengan, Butil Hidroksianisol BHA
dipakai sebagai antioksidan pada lemak, minyak dan margarin. b.
Pengatur asam adalah bahan tambahan makanan yang dapat mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman.
Contoh : Asam Asetat, Asam Sitrat, Asam Malat, Asam Suksinat, Asam Tartrat dan Asam Laktat.
c. Pemanis Buatan adalah bahan tambahan makanan yang menyebabkan
rasa manis pada makanan, yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi.
Contoh : Sakarin, Siklamat, Aspartam d.
Pemutih, digunakan dalam produksi tepung agar warna putih yang merupakan ciri khas tepung dapat terjaga dengan baik
Contoh : Benzoil Peroksida e.
Pengental, bahan makanan yang merupakan cairan dapat dikentalkan dengan menggunakan gumi dan bahan polimer sintetik.
Contoh : Ekstrak rumput laut, Gelatin f.
Pengawet adalah bahan tambahan yang digunakan untuk menghambat fermentasi atau penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh
mikroorganisme.
Universitas Sumatera Utara
9
Contoh : Asam Benzoat dan garamnya, Asam Sorbat serta garam dan kaliumnya, efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri, jamur dan
ragi, biasaya dipake dalam keju, margarin, acar, buah kering, jelli, pekatan sari buah dan minuman ringan mengandung CO
2
. g.
Pengeras adalah bahan tambahan yang dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
Contoh : Aluminium Sulfat, Kalsium Klorida, Kalsium Glukonat dan Kalsium Sulfat pada buah yang dikalengkan misalnya apel dan tomat.
h. Penyedap rasa adalah bahan tambahan yang diberikan untuk
menambahkan atau mempertegas rasa atau aroma. Contoh : MSG Mono Sodium Glutamate
i. Pewarna adalah bahan tambahan makananminuman yang dapat
memperbaiki atau memberikan warna pada makananminuman. Contoh : Tartrazin kuning jingga, Carmoisine merah.
2.2.3 Penyimpangan Penggunaan Bahan Tambahan Makanan