1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan produksi makanan dan minuman yang terus meningkat dapat dilihat dari berdirinya perusahaan makanan dan minuman yang mengemas
produknya baik dalam wadah plastik, kaleng maupun dalam kemasan lainnya. Seiring dengan perkembangan tersebut, maka pemakaian zat tambahan makanan
dan minuman semakin banyak ragamnya seperti pengawet, pemanis serta pewarna yang semakin berkembang untuk memperoleh produk yang lebih menarik
perhatian konsumen Budiyanto 2004. Pada makanan dan minuman jajanan sering ditambahkan pemanis buatan
untuk menciptakan rasa manis, namun sesungguhnya tidak mempunyai nilai gizi seperti sakarin. Sakarin merupakan pemanis buatan yang mempunyai rasa manis
200-700 kali sukrosa Cahyadi 2005. Banyak jajanan di sekolah dasar dan menengah dengan harga murah dengan tujuan agar semua makananminuman
tersebut dapat dijangkau oleh semua masyarakat sehingga besar dugaan bahwa mereka menggunakan sakarin sebagai pengganti gula.
Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus dijaga kesehatannya. Anak adalah konsumen yang sangat potensial dalam hal makananminuman
jajanan. Para produsen makanan dan minuman ringan turut menjadikan anak sebagai sasaran produk yang dihasilkan. Jadi kadar sakarin perlu diperhatikan
Universitas Sumatera Utara
2
pada jajanan anak-anak karena apabila konsumsinya berlebihan dapat membahayakan kesehatan bahkan dapat bersifat karsinogenik. Dalam kehidupan
sehari-hari bahan tambahan makanan dan minuman sudah digunakan secara umum oleh masyarakat. Dalam praktek masih banyak produsen pangan yang
menggunakan bahan tambahan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan. Hal ini disebabkan ketidaktahuan produsen
pangan baik mengenai sifat-sifat atau keamanan bahan tambahan makanan dan minuman terhadap kesehatan.
Di Indonesia pemberian sakarin yang dibenarkan di tambahkan dalam makanan jajanan atau minuman ringan yang diizinkan oleh pemerintah 300mgkg,
jika kelebihan dapat menimbulkan rasa pahit-getir serta menyebabkan gangguan ginjal, kanker kandung kemih, pusing, mual, migran, kehilangan daya ingat, diare,
asma, hipertensi dan lain-lain. Sakarin merupakan pemanis alternatif untuk penderita diabetes melitus,
karena sakarin tidak diserap lewat sistem pencernaan. Maka sakarin dapat mendorong sekresi insulin karena rasa manisnya, sehingga gula darah akan turun.
Dalam hal manapun penggunaan sakarin tetap mempunyai batas-batas yang ditoleransi.
Menyadari hal tersebut diatas bahwa efek karsinogenik yang akan ditimbulkan oleh sakarin dapat merugikan konsumen, maka peneliti tertarik
melakukan pemeriksaan kadar sakarin di dalam jajanan di sekolah dasar Negeri No. 064025 .
Universitas Sumatera Utara
3
Analisa bahan tambahan didalam makanan dan minuman jajanan pada penelitian ini menggunakan metode KROMATOGRAFI CAIR KINERJA
TINGGI KCKT karena analisa dengan KCKT kerjanya cepat, daya pisah baik, peka, preparasi sampel mudah dan dapat dihubungkan dengan detektor yang
sesuai.
1.2 Perumusan Masalah