Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

kegiatan usahanya. Oleh karena itu penggunaan hutang perusahaan akan relatif lebih kecil. 3. DPR. semakin tinggi DER berarti modal sendiri semakin sedikit dibandingkan hutangnya. DER yang meningkat membuat pendapatan menurun karena digunakan untuk membiayai hutang sehingga dividen juga menurun karena DPR yang ditetapkan kecil, sebaliknya jika DER menurun maka DPR yang ditetapkan meningkat dan dividen yang dibagikan juga besar.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan metode statistik menggunakan perangkat SPSS 15.0. Peneliti menggunakan uji asumsi klasik dengan terlebih dahulu menentukan apakah distribusi data normal, sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian tersebut meliputi: 1. Uji Normalitas Lubis et al. 2007:26 menyatakan, “uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian adalah data yang terdistribusi normal. Ada beberapa cara untuk melihat normalitas data yaitu dengan nilai skewness, histogram display normal curve dan kurva normal P-Plot”. Pengujian normalitas data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji statistik Kolgomorov-Smirnov K-S, dengan menampilkan juga histogram display normal curve dan kurva normal P-Plot. Data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung imbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan dan kurva berbentuk menyerupai lonceng yang hampir sempurna. Pada Universitas Sumatera Utara kurva normal P-Plot dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal. Sedangkan untuk K-S mengambil dari Trihendradi 2005:245 yang memberikan pedoman pengambilan keputusan tentang data-data yang mendekati atau merupakan distribusi normal dapat dilihat dari: a. Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data dinyatakan normal. b. Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data dinyatakan tidak normal. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas Lubis et al. 2007:32 menyatakan, “uji ini diperlukan karena untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas yaitu; 1 jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model terbebas dari multikolinieritas, dan 2 jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi multikolinieritas”.

b. Uji Autokorelasi

Nugroho 2005:58 menyatakan, “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem korelasi. Cara mudah untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Model regresi linear berganda terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah No Autocorrelation. Penentuan tersebut dapat dibantu dengan tabel lower bound dl dan upper bound du, dibantu dengan nilai k jumlah variabel independen”. Universitas Sumatera Utara Untuk mempercepat proses ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model dapat digunakan patokan nilai Durbin Watsn hitung mendekati angka dua. Jika nilai Durbin Watson hitung mendekati atau disekitar angka dua maka model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi, karena angka dua pada uji Durbin Watson terletak pada daerah No Autocorrelation. c. Uji Heteroskedasitas Lubis et al. 2007:34 menyatakan, “heteroskedasitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakan model tersebut homoskedastisitas. Cara memprediksinya adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut adalah; 1 titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0, 2 titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, 3 penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, dan 4 penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola”. Uji heteroskedasitas yang digunakan adalah uji glejser. Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel bebas dengan persamaan regresi sebagai berikut: Ut =  +  Xt + vi Model regresi dikatakan tidak mengandung adanya heteroskedasitas dilihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5. Setelah melakukan uji normalitas data dan uji asumsi klasik, maka dilakukan uji terhadap hipotesis dengan model regresi linear untuk melihat seberapa besar pengaruh ROA, Struktur Asset, DPR terhadap DER secara individu dengan rumus: Universitas Sumatera Utara Y =       Y =       Y =    3  3 Dimana: Y = Variabel terikat, DER  = Konstanta X 1 = Variabel bebas, yaitu ROA X 2 = Variabel bebas, yaitu Struktur Asset X 3 = Variabel bebas, yaitu DPR Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan model regresi linear berganda. Model regresi untuk menguji hipotesis sebagai berikut: Y = 0                  Dimana: Y = Debt to Equity Ratio  = Konstanta  …   = Koefisien Regresi   = Return On Asset   = Struktur Asset   = Dividend Pay-out Ratio  = Tingkat Kesalahan Pengganggu Universitas Sumatera Utara Adapun kriteria pengujian sebagai berikut: H1 diterima jika nilai sig 0,05 5 H1 ditolak jika nilai sig 0,05 5 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Terbuka di Bursa Efek Jakarta.

2 39 102

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Kebijakan Deviden dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 33 97

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Jakarta

1 40 117

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Pendanaan pada Industri Perbankan yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta

0 45 99

PENGARUH DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG,PROFITABILITAS,DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 123

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

0 7 18

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

0 4 16

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBIJAKAN KEUANGAN, DAN INTANGIBLE ASSET VALUE TERHADAP Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kebijakan Keuangan, dan Intangible Asset Value Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indone

0 3 18

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP STRUKTUR PENDANAAN PADA INDUSTRI PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 29

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 14