2.12 Kadar Air
Kadar air adalah bahan yang menguap yang terdapat dalam minyak sawit pada pemanasan 105
o
C. Kadar air inti sawit adalah 7, jika inti sawit dikeringkan sampai kadar air yang lebih rendah, selama ditimbun inti sawit akan menyerap air sampai
mencapai 7 tersebut. Sebaliknya jika kadar air lebih tinggi, udara sekitarnya pada penimbunan akan menjadi lembab, mikroba lipolitik jamur akan berkembang biak
dengan cepat. Untuk mencegah ini, inti sawit disemprot dengan uap sterilisasi sebelum pengeringan dalam silo inti. Mangoensoekarjo,2003
Kadar air permukaan inti hasil pemisahan basah dapat diatasi dengan melewatkan inti pada ayakan getar sehingga air cepat kering dan ada baiknya jika
dibantu dengan pemberian uap panas. Naibaho,1998
BAB 3 BAHAN DAN METODE
3.1 Alat-alat
- Alat Soklet Pyrex
- Botol Aquades -
- Buret 10 ml Brand
- Cawan Petridish -
- Desikator -
- Gelas Erlenmeyer 125 ml Pyrex
- Gelas ukur 50 ml Pyrex
- Lab Mill -
- Labu takar 100 ml Pyrex
- Neraca Analitis Sartorius
- Oven Ecocell
- Penyaring Timbal -
- Pipet Tetes -
- Spatula -
- Statif dan Klem -
3.2 Bahan-bahan
- Alkohol p.a. E.Merck
- n-heksana Teknis
- Aquades -
- KOH 0,060 N -
- Indikator Tymol Blue 1 - - Inti Sawit
- - Minyak Inti Sawit
-
3.3 Prosedur Percobaan 3.3.1 Penentuan Kadar Air
- Cawan petridish yang bersih dan kering ditimbang untuk mengetahui berat kosongnya
- Inti sawit yang sudah halus dimasukkan ke dalam cawan petridish lalu ditimbang kembali untuk mengetahui beratnya
- Inti sawit dipanaskan dalam oven pada temperatur 105
o
C selama ± 3 jam - Inti sawit dikeluarkan dan didinginkan dakam diskator selama ± 15 menit dan
ditimbang beratnya - Perlakuan yang sama diulangi sebanyak 3 kali
- Hasil percobaan analisa kadar air dapat dilihat pada tabel 4.1
3.3.2 Penyediaan Sampel
- Inti sawit dihaluskan ± 9 gram dengan menggunakan lab mill - Inti sawit dimasukkan ke dalam penyaring timbale
- Labu alas kosong ditimbang kemudian dimasukkan ± 200 ml larutan n-heksana - Penyaring timbale yang berisi sample inti sawit dimasukkan ke dalam alat soklet
lalu alat soklet dirangkai pada heating mantel - Inti sawit diekstraksi sampai warna timbale berubah menjadi putih
- Pelarut diuapkan sehingga diperoleh minyak inti sawit - Labu alas yang berisi minyak inti sawit dimasukkan ke dalam desikator
- Minyak inti sawit digunakan dalam menganalisa kadar asam lemak bebas
3.3.3 Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas
- Gelas erlenmeyer bersih dan kering ditimbang untuk mengetahui berat kosongnya - Minyak inti sawit dimasukkan ke dalam gelas erlenmeyer 125 ml
- Minyak inti sawit dan gelas erlenmeyer ditimbang kembali untuk mengetahui beratnya
- Larutan n-heksana ditambahkan 10 ml dan diaduk - Larutan alkohol ditambahkan 20 ml dan diaduk kembali
- Indikator tymol blue ditambahkan 3 tetes - Minyak inti sawit dititrasi dengan larutan KOH 0,060 N sampai terjadi perubahan
warna dari bening kekuningan menjadi biru kehijauan sebagai titik akhir titrasi - Perlakuan yang sama diulangi sebanyak 3 kali dan dicatat volume larutan KOH
0,060 N yang terpakai - Hasil percobaan analisa kadar asam lemak bebas dapat dilihat pada tabel 4.2
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
Dari hasil analisa yang telah dilakukan, maka diperoleh data dalam tabel berikut:
Tabel 4.1 Hasil Analisa Kadar Air dan Inti Sawit
A. Minggu Pertama No
Tanggal Jam
Berat SampelBS
g Berat
CawanBC g
BS+BC sebelum
dioveng BS+BC
setelah dioveng
Kadar Air
1 27 Des ‘10 09
.00
12
.00
15
.00
13,3146 13,3250
13,3032 14,5680
14,5880 14,5730
27,9006 27,9130
27,8762 27,0404
27,0580 27,0135
6,46 6,42
6,50 2
28 Des ‘10 09
.00
12
.00
15
.00
14,2562 14,2056
14,2210 9,0045
9,1032 9,0830
23,2607 23,3088
23,3040 22,3797
22,4568 22,4405
6,17 6,10
6,07 3
29 Des ‘10 09
.00
12
.00
15
.00
16,7433 16,5230
16,8920 9,8156
9,8210 9,8170
26,5598 26,3440
26,7090 25,5251
25,3030 25,6740
6,18 6,30
6,12 4
30 Des ‘10 09
.00
12
.00
15
.00
11,4804 11,4610
11,4920 8,9259
8,9310 8,9235
20,4663 20,3920
20,4155 19,7569
19,6691 19,6999
6,18 6,30
6,23 5
31 Des ‘10 09
.00
12
.00
15
.00
12,3167 12,3251
12,3159 14,2890
14,2710 14,2859
26,6037 26,5961
26,6018 25,8426
25,8441 25,8299
6,18 6,10
6,26
B. Minggu Kedua No
Tanggal Jam
Berat SampelBS
g Berat
CawanBC g
BS+BC sebelum
dioveng BS+BC
setelah dioveng
Kadar Air
1 05 Jan ‘11
09
.00
12
.00
15
.00
11,5120 11,5215
11,5179 8,9260
8,8939 8,9119
20,4380 20,4154
20,4298 19,7265
19,6939 19,7205
6,18 6,26
6,15 2
06 Jan ‘11 09
.00
12
.00
15
.00
12,3162 12,3576
12,3321 14,5870
14,5793 14,5835
26,9032 26,9369
26,9156 26,1312
26,1637 26,1388
6,26 6,25
6,29 3
07 Jan ‘11 09
.00
12
.00
15
.00
15,2579 15,4021
15,3215 9,0132
9,0531 9,1059
24,2711 24,4552
24,4274 23,3186
23,5013 23,4653
6,24 6,19
6,27 4
08 Jan ‘11 09
.00
12
.00
15
.00
14,4215 13,5914
13,3725 14,5870
14,5710 14,5529
29,0085 28,1624
27,9254 28,1776
27,3199 27,0923
6,19 6,19
6,22 5
09 Jan ‘11 09
.00
12
.00
15
.00
14,5113 14,6219
14,5923 9,0227
9,0259 9,0313
23,5340 23,6478
23,6236 22,6237
22,7251 22,6885
6,27 6,31
6,40
Tabel 4.2 Hasil Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dari Inti Sawit
A. Minggu Pertama No
Tanggal Jam
Berat Sampel g
N KOH Volume
KOH mL
Kadar ALB
1 27 Des ‘10 09
.00
12
.00
15
.00
6,2179 6,3561
6,2985 0,060
0,060 0,060
2,9 2,8
2,9 0,56
0,52 0,55
2 28 Des ‘10 09
.00
12
.00
15
.00
6,5265 6,5179
6,5537 0,060
0,060 0,060
2,7 2,9
2,6 0,49
0,53 0,47
3 29 Des ‘10 09
.00
12
.00
15
.00
5,0465 5,1559
5,0321 0,060
0,060 0,060
2,2 2,1
2,3 0,52
0,48 0,54
4 30 Des ‘10 09
.00
12
.00
15
.00
5,2465 5,3761
5,2381 0,060
0,060 0,060
2,3 2,4
2,2 0,52
0,53 0,50
5 31 Des ‘10 09
.00
12
.00
15
.00
5,7161 5,7032
5,7389 0,060
0,060 0,060
2,5 2,6
2,4 0,52
0,54 0,50
B. Minggu Kedua No
Tanggal Jam
Berat Sampel g
N KOH Volume
KOH mL
Kadar ALB
1 05 Jan ‘11 09
.00
12
.00
15
.00
5,3924 5,3212
5,3751 0,060
0,060 0,060
2,4 2,3
2,4 0,53
0,51 0,53
2 06 Jan ‘11 09
.00
12
.00
15
.00
5,5172 5,8369
5,7523 0,060
0,060 0,060
2,5 2,4
2,3 0,54
0,49 0,47
3 07 Jan ‘11 09
.00
12
.00
15
.00
6,7369 6,7812
6,7538 0,060
0,060 0,060
2,8 2,7
2,8 0,49
0,47 0,49
4 08 Jan ‘11 09
.00
12
.00
15
.00
5,8732 5,8419
5,8921 0,060
0,060 0,060
2,6 2,8
2,7 0,53
0,57 0,54
5 09 Jan ‘11 09
.00
12
.00
15
.00
6,1219 6,1769
6,2351 0,060
0,060 0,060
2,1 2,2
2,1 0,41
0,42 0,40
4.2 Perhitungan