Sisik ikan nila besar, kasar dan tersusun rapi. Sepertiga sisik belakang menutupi sisi bagian depan. Tubuhnya memiliki garis linea lateris yang terputus antara bagian atas dan bawahnya.
Line lateralis bagian atas memanjang mulai dari tutup insang hingga belakang sirip punggung sampai  pangkal  sirip  ekor.  Ukuran  kepalanya  relative  kecil  dengan  mulut  berada  di  ujung
kepala  serta  mempunyai  mata  yang  besar  Kottelat  et  al.  1993.  Ikan  nila  memiliki kemampuan  menyesuaikan  diri  yang  baik  dengan  lingkungan  sekitarnya.  Ikan  ini  memiliki
toleransi  yang  tinggi  terhadap  lingkungan  hidupnya,  sehingga  bisa  dipelihara  di  dataran rendah  yang  berair  payau  maupun  dataran  yang  tinggi  dengan suhu  yang  rendah  Trewavas
1986.
2.2  Kegunaan Anestesi dalam Menanggulangi Stres pada Ikan
Stres adalah suatu keadaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor lingkungan atau faktor- faktor lainnya yang mempengaruhi daya penyesuaian diri dari seekor hewan melebihi batas-
batas  daya  normalnya,  atau  mengganggu  fungsi-fungsi  normal  hewan  hingga  ke  batas harapan  untuk  dapat  bertahan  secara  jelas-jelas  berkurang.  Lingkungan  perairan  dan
ketidakmampuan  ikan  sebagai  hewan  poikilothermik  yang  suhunya  bergantung  pada  suhu lingkungan,  ini  sedikit  diatas  atau  dibawah  untuk  mengatur  suhu  badannya,  telah  merubah
dan menyesuaikan anatomi dan fisiologi dari ikan. Rantai kejadian sebagai akibat dari setiap perubahan  patologis,  misal  infeksi  oleh  mikroba,  kerusakan-kerusakan  oleh  trauma  atau
defisiensi  nutrisipun  sangat  dipengaruhi  oleh  kedua  faktor  di  atas.  Pengaruh  faktor-faktor stres lebih jelas terlihat pada penyakit ikan dari pada penyakit-penyakit pada spesies hewan
lainnya.  Tanda-tanda  penyesuaian  umum  General  Adaptation  Syndrome  =  GAS  adalah perubahan-perubahan  ini  tidaklah  spesifik  secara  fisiologik  dan  biokemik,  serta  umumnya
berjalan  dalam  tiga  fase  yaitu  reaksi  permulaan  alarm  reaction,  masa  bertahan  stage  of resistance,  dimana  hewan  berusaha  menyesuaikan  diri  untuk  tetap  mempertahankan
keseimbangan fisiologis homeostatis di dalam keadaan-keadaan lingkungan yang berubah, dan  masa  kehabisan  daya  exhaution,  dimana  usaha-usaha  adaptasi  terhenti  dan
homeostatispun tidak tercapai Nabib dan Pasaribu 1989. Kejadian-kejadian  yang  timbul  pada  GAS  dikendalikan  oleh  sistem  hormonal  dan
syaraf.  Pengeluaran  dari  hormon-hormon  adenocorticotropic  ACTH  dan  corticostreroid menyebabkan  retensi  ion  Na
+
dan  Cl
–
sedang  ion  K
+
dikeluarkan,  maka  ada  penambahan dalam kadar glukosa darah dan metabolisme nitrogen, sedang kelenjar thyroid distimulasi dan
pengeluaran  thyroxinnya  bertambah,  dalam  darah  terjadi  lymphocitemia  dan  neurophilia. Kemudian  sistem  syaraf  simpatik  bereaksi  secara  berlebihan,  yang  menyebabkan  kontraksi
limpa, meningkatkan pernafasan dan kenaikan tekanan darah. Sebagian besar dari efek-efek ini  telah  dilaporkan  juga  pada  ikan,  meskipun  mekanisme  pengaturannya  belum  diketahui
benar Nabib dan Pasaribu 1989.
Tingkat  stress  yang  terjadi  pada  ikan  juga  berbeda-beda.  Kajian  yang  lebih  mendalam menunjukkan  tingkatan  stress  yang  terjadi    dapat  ditelusuri  dengan  kandungan kortisol.  Banyak
hal  berkenaan  dengan  kortisol  selama  proses  metabolisme,  misalnya  saat  starvasi  puasa, osmoregulasi, pengerahan simpanan energi untuk migrasi, proses pematangan gonad, pemijahan
dan selama stress yang dialami oleh ikan itu sendiri Van Ginneken et al. 1997.
Pada  saat  ditransportasikan,  ikan  harus  dikondisikan  dalam  keadaan  aktivitas  biologis rendah sehingga konsumsi energi dan oksigen juga rendah sehingga kemungkinan terjadinya
stress pada ikan dapat dicegah. Penggunaan transportasi sistem kering merupakan salah satu cara  yang  efektif  untuk  untuk  mengkondisikan  ikan  dalam  keadaan  aktivitas  biologis  yang
rendah.  Untuk  menurunkan  aktivitas  biologis  ikan  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan suhu rendah dan menggunakan bahan metabolik atau anestetikum Wibowo 2001.
Anestesi  diperlukan  ikan  dalam  sistem  transportasi,  kegiatan  penelitian,  diagnosa penyakit,  penandaan  ikan  pada  bagian  kulit  atau  insang,  pengambilan  sampel  darah  dan