2.4.1. Sumber-sumber fosfor
Fosfor terdapat di dalam bahan pangan dengan kadar protein tinggi seperti daging, unggas, ikan, telur, air susu hewan dan hasil olahannya. Biji-bijian
terutama bagian lembaganya dan biji-bijian yang utuh pecah kulit juga banyak mengandung fosfor Nasoetion et al. 1994. Bahan pangan yang kaya akan
kalsium juga kaya akan fosfor. Fosfor pada bahan pangan terdapat dalam berbagai bahan organik dan anorganik. Enzim dalam saluran pencernaan membebaskan
fosfor yang anorganik dari ikatannya dengan bahan organik Winarno 1992.
2.4.2. Kegunaan fosfor dalam tubuh
Fosfor merupakan bagian senyawa energi tinggi ATP yang diperlukan dalam memasok energi untuk kegiatan seluler. Fosfor diperlukan pada proses oksidasi
karbohidrat dalam pembentukan ATP karena fosforilasi merupakan langkah yang harus dilalui dalam metabolisme monosakarida Nasoetion et al. 1994. Fosfor
memiliki peranan yang mirip dengan kalsium yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi serta penyimpanan dan pengeluaran energi Winarno 1992.
Fosfor sebagai fosfat memainkan peranan dalam struktur dan fungsi semua sel tubuh. Fosfor dapat ditemukan di dalam setiap sel, tetapi sebagian besar kira-kira
80 dari total bergabung dengan kalsium dalam tulang dan gigi. Fosfor berperan dalam kontraksi otot, syaraf dan metabolisme otak Nasoetion et al. 1994.
2.4.3. Kebutuhan fosfor
Bayi berusia 0-6 bulan memperoleh asupan fosfor dari ASI sekitar 100 mghari, sedangkan bayi berusia 7-11 bulan memerlukan asupan fosfor rata-rata
225 mghari. Balita memerlukan fosfor sebanyak 400 mghari dan remaja memerlukan fosfor sebanyak 1100 mghari. Dewasa hingga kelompok usia diatas
50 tahun memerlukan asupan fosfor rata-rata sebanyak 600 mghari Soekarti dan Kartono 2004.
2.4.4. Dampak kekurangan dan kelebihan fosfor
Kekurangan fosfor dapat mengkibatkan penyakit renal rickets rakhitis ginjal yang ditandai dengan rendahnya fosfor, dan hiperfosfortaria atau peningkatan
kehilangan fosfor dalam urin serta penurunan absorbsi kalsium dan fosfor dalam usus. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan transpor fosfor di dalam usus halus
dan tubulus ginjal Nasoetion et al. 1994. Metabolisme abnormal kalsium dan
fosfat menyebabkan rakhitis pada anak dan osteomalasia pada orang dewasa Nasoetion et al. 1994.
2.5. Magnesium