PENDAHULUAN Latar Belakang Karakteristik Fisik dan Kimia Tepung Cangkang Kijing Lokal (Pilsbryoconcha exilis).
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Kecukupan pangan merupakan suatu usaha pemenuhan kebutuhan tubuh dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi. Pemenuhan kebutuhan gizi dapat
diperoleh dengan mengkonsumsi bahan pangan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Konsumsi pangan merupakan faktor utama
untuk memenuhi kebutuhan gizi yang selanjutnya bertindak menyediakan energi bagi tubuh, mengatur proses metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh serta
untuk pertumbuhan Winarno 1992. Mineral merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan oleh makhluk
hidup dan dikenal sebagai zat anorganik. Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral terbagi menjadi dua golongan yaitu mineral esensial
dan non esensial Muchtadi et al. 1993. Salah satu contoh mineral esensial adalah kalsium. Konsumsi kalsium yang kurang akan menyebabkan osteomalasia dan
apabila keseimbangan kalsium negatif dapat mengakibatkan osteoporosis Winarno 1992.
Analisis data risiko osteoporosis yang dilakukan oleh Puslitbang Gizi Depkes bekerja sama dengan Fonterra Brands Indonesia yang dipublikasikan tahun 2006
menunjukkan bahwa 2 dari 5 orang Indonesia memiliki risiko osteoporosis. Hal ini didukung oleh Indonesian White Paper yang dikeluarkan Perhimpunan
Osteoporosis Indonesia Perosi pada tahun 2007, osteoporosis pada wanita di atas 50 tahun mencapai 32,3 sementara pada pria di atas 50 tahun mencapai 28,8 .
Data yang
dikeluarkan International
Osteoporosis Foundation IOF
memprediksikan pada tahun 2050 sebanyak 50 kasus patah tulang panggul akan terjadi di Asia Depkes 2008.
Kasus osteoporosis di Indonesia pada saat ini semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh rendahnya konsumsi kalsium rata-rata masyarakat Indonesia
yaitu sebesar 254 mghari, hanya seperempat standar Internasional yaitu 1000- 1200 mghari Depkes 2008. Osteoporosis dapat dicegah dan diobati dengan cara
memenuhi asupan kalsium di dalam tubuh, melakukan aktivitas fisik serta merubah pola hidup sehat.
Kalsium yang digunakan untuk memenuhi asupan di dalam tubuh dapat berasal dari susu, ekstrak tulang hewan dan batu-batuan. Kalsium dari susu yang
dipisahkan dari ekstraksi kalsium memiliki kualitas yang bagus dan mudah diserap tubuh, namun kalsium dari bahan ini sangat mahal karena sulit didapat dan
rendemennya sangat rendah. Kalsium yang berasal dari ekstrak tulang hewan memiliki kualitas yang cukup bagus serta mudah diperoleh namun diragukan
kehalalannya karena kalsium yang berasal dari ekstrak tulang hewan ini dapat diperoleh dari hewan yang tidak halal. Kalsium yang bersumber dari batu-batuan
memiliki kualitas rendah karena sulit dicerna tubuh manusia serta dapat menimbulkan efek samping yang kurang bagus bagi tubuh yaitu pengapuran
Wahid 2007. Kalsium dapat juga diperoleh dari komoditas perairan. Perairan Indonesia
memiliki keanekaragaman sumber daya perikanan yang potensial, baik dari perairan tawar maupun laut. Salah satu komoditas perairan tawar yang memiliki
potensi sebagai
sumber kalsium
yaitu cangkang
kijing lokal
Pilsbryoconcha exilis. Kijing lokal Pilsbryoconcha exilis merupakan salah satu komoditas perairan tawar yang digemari masyarakat. Suwignyo et al. 1984
menyebutkan bahwa kijing merupakan sumber protein hewani yang cukup murah sehingga banyak dikonsumsi masyarakat. Kijing yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat memiliki ukuran panjang tubuh 90 mm hingga ≥ 90 mm. Banyaknya
konsumsi kijing menghasilkan limbah padat yang cukup tinggi. Cangkang kijing merupakan limbah padat yang belum dimanfaatkan secara optimal. Selama ini
limbah padat yang berupa cangkang hanya dimanfaatkan sebagai salah satu materi hiasan dinding, hasil kerajinan atau sebagai campuran pakan ternak.
Cangkang kijing tersusun atas kalsium karbonat. Putra 2008 menyebutkan bahwa sebagian besar struktur cangkang bivalvia tersusun atas kalsium karbonat
dan sebagian kecil terdiri dari fosfat. Karnkowska 2004 menunjukkan bahwa kandungan kalsium yang terdapat pada cangkang bivalvia sebesar 37 .
Kandungan kalsium pada cangkang bivalvia lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tepung tulang ikan. Cangkang kerang hijau hasil penelitian Wahyuni
2207 memiliki kandungan kalsium sebesar 33,56 , tepung tulang ikan madidihang memiliki kandungan kalsium sebesar 2,42 -2,53 Maulida 2005
dan tepung tulang ikan patin memiliki kandungan kalsium sebesar 26 Tababaka 2004.
Penelitian ini penting dilakukan karena kijing merupakan komoditas perairan tawar yang disukai masyarakat namun limbah padat yang berupa cangkang belum
dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai komposisi kimia, meliputi proksimat, pH, mineral serta
kelarutan mineral, pada cangkang kijing lokal.