Kondisi Umum Tapak Iklim

BAB V ANALISIS DAN SINTESIS

5.1 Kondisi Umum Tapak

Suatu potensi tersendiri bagi KWI 1 karena posisi tapak berada dekat dengan jalan raya. Jalur transportasi darat sudah tersedia dan ada dalam kondisi yang baik sehingga kondisi ini sangat mendukung dalam kemudahan untuk mencapai tapak. Koleksi tanaman yang ada di KWI 1 sangat mendukung dalam pelestarian plasma nutfah. Koleksi tersebut khususnya berupa tanaman perkebunan tropis yang dikategorikan dalam kelompok tanaman obat dan aromatik serta terdiri dari jenis yang beragam dan dengan jumlah tanaman yang cukup banyak. Berbagai jenis tanaman koleksi yang tersedia pada tapak merupakan suatu kontribusi dalam bidang penelitian dan pendidikan khususnya bidang perkebunan tropis. Kegiatan pendidikan secara khusus yang dapat terpenuhi adalah berupa pemberian informasi secara lengkap baik mengenai bentuk dan keterangan lain yang menyangkut keberadaan tanaman, produk hasil olahan , d a n cara perbanyakannya. Berbagai tanaman yang ada dalam hal penelitian merupakan suatu potensi sehingga memudahkan para peneliti yang akan melakukan penelitian tanaman terkait di tapak, karena lahan untuk kegiatan penelitian sudah tersedia di tapak. Beraneka macam kegiatan di atas tentu menghasilkan suatu produk yang dapat kembali dimanfaatkan untuk mendatangkan masukan yang bernilai komersil bagi Stake Holder, ilmu pengetahuan, serta pengguna riset. KWI 1 masih sangat mendukung untuk kegiatan wisata dalam menunjang aspek pelayanan. Penambahan dan penataan sarana untuk kegiatan wisata dapat dilakukan untuk memaksimalkan kegiatan wisata terutama yang berlatar belakang tanaman dan keadaan alam. Kegiatan kunjungan yang dilakukan di tapak pada saat ini adalah untuk keperluan penelitian dan pendidikan. Untuk keperluan hal tersebut, peningkatan pelayanan dapat kembali ditingkatkan dengan menyesuaikan cara penyampaian dan media yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.

5.2 Iklim

Iklim yang ideal untuk tingkat kenyamanan manusia menurut Laurie 1986, adalah 10° C – 26.7° C dengan kelembaban udara 40 - 75. Dengan menggunakan rumus Temperature Humidity Index THI, dapat diuraikan sebagai berikut: THI = 0.8 T + rH x T500 Keterangan : THI = Temperature Humidity Index rH = Kelembaban udara T = Suhu rata-rata Iklim yang nyaman di daerah tropis adalah memiliki nilai THI27. Dengan melakukan perhitungan terhadap data iklim yang ada, maka nilai THI yang diperoleh pada lokasi KWI 1 adalah : THI = 0,8 x 27 + 77 x 27500 = 25,8 Dengan demikian nilai THI tapak KWI 1 masih berada di bawah standar kenyamanan manusia. Untuk mengatasi masalah ini usaha yang dapat dilakukan adalah dengan disain lanskap beserta elemen di dalamnya. Curah hujan dapat dikatakan cukup tinggi karena berada antara 3.000 hingga 4.000 mmtahun. Curah hujan pada tingkat ini dapat mengakibatkan beberapa jenis pohon tertentu tidak dapat berbunga dengan sempurna karena memerlukan perbedaan yang jelas antara bulan kering dengan bulan basah. Selain itu, tapak yang tergolong datar berpotensi untuk menciptakan genangan air. KWI 1 sendiri sudah memiliki sistem drainase yang baik dan didukung oleh penanaman vegetasi yang mampu menyerap kelebihan air hujan. Menurut Grey dan Daneke 1978, tanaman yang memiliki daun jarum conifer dapat menangkap air hujan yang jatuh hingga 40. Selanjutnya tanaman berkanopi juga dapat membantu mengurangi 20 air hujan yang jatuh. Disamping itu, tanaman dengan percabangan horizontal menahan hujan lebih efektif. Curah hujan pada tingkat ini merupakan suatu potensi yang baik untuk pemeliharaan area wisata yang didominasi oleh tanaman karena cukupnya persediaan air bagi tanaman. Klasifikasi iklim yang dilakukan Oldeman dalam Handoko 1995 berdasarkan perhitungan bulan kering BK, bulan lembab BL dan bulan basah BB yang batasannya memperhatikan peluang hujan, hujan efektif, dan kebutuhan air tanaman, dalam hal ini digunakan komoditas palawija dan padi. Batas penentuan bulan kering BK, bulan lembab BL dan bulan basah BB sebagai berikut: Bulan kering BK : bulan dengan rata-rata curah hujan 100 mm Bulan lembab BL : bulan dengan rata-rata curah hujan 100 – 200 mm Bulan basah BB : bulan dengan rata-rata curah hujan 200 mm Oldeman dalam penentuan klasifikasi iklimnya menggunakan ketentuan panjang periode bulan kering dan bulan basah berturut-turut. Tipe klasifikasi dibagi menjadi lima didasarkan jumlah bulan basah berturut-turut dengan empat subdivisi menggunakan jumlah bulan kering berturut- turut. Berikut tipe iklim utama dan subdivisinya : Tabel 5. Tipe iklim utama Tipe utama Jumlah bulan basah berturut-turut A 9 B 7 – 9 C 5 – 6 D 3 - 4 E 3 Tabel 6. Subdivisi iklim Sub divisi Jumlah bulan kering berturut-turut 1 2 2 2 – 3 3 4 – 6 4 6 Berdasarkan lima tipe utama dan empat sub divisi tersebut, maka tipe iklim dapat digolongkan menjadi 17 daerah agroklimat, mulai dari A1 hingga E. Berdasarkan data curah hujan yang ada, tidak terdapat bulan dengan rata-rata curah hujan 100 mm, maka tidak terdapat bulan kering. Namun, terdapat bulan lembab dengan rata-rata curah hujan 159,5 mm. Selain itu menurut tipe iklim utama dan subdivisi iklim, keadaan iklim tapak digolongkan menjadi Tipe A dan subdivisi 1. Selanjutnya berdasarkan tipe agroklimat, dapat disimpulkan bahwa tapak berada dalam kondisi tipe iklim A1.

5.3 Sirkulasi