1. Iklim, seperti udara segar clean air, banyaknya cahaya matahari sunny day, sejuk mild, dan lain- lain
2. Bentuk tanah dan pemandangan land configuration and landscape 3. Hutan belukar the sylvan elements
4. Flora dan fauna 5. Pusat-pusat kesehatan, seperti sumber air mineral natural spring of mineral
water, sumber air panas hot spring, mandi lumpur mud baths, dan lain- lain. Hasil ciptaan manusia man made supply, yaitu benda-benda bersejarah,
kebudayaan dan keagamaan historical, cultural dan religious 7. Tata cara hidup masyarakat, seperti : bagaimana kebiasaan hidupnya, adat
istiadatnya, dan lain- lain. Selanjutnya Yoeti 1983 menyebutkan 3 syarat suatu daerah bisa
dikatakan sebagai daerah tujuan wisata, yaitu : 1. Daerah itu mempunyai apa yang disebut sebagai “something to see”
2. Daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut “something to do” 3. Daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut “something to buy”
2.5 Tanaman Obat
Indonesia sangat kaya dengan berbagai spesies flora, bahkan keanekaragaman hayati yang dimiliki terkaya kedua di dunia setelah Brazil. Dari
40.000 jenis flora yang tumbuh di dunia, 30.000 jenis di antaranya tumbuh di Indonesia. Sekitar 26 telah dibudidayakan dan sisanya sekitar 74 masih
tumbuh liar di hutan- hutan. Dari yang telah dibudidayakan, lebih dari 940 jenis digunakan sebagai obat tradisional Syukur dan Hernani, 2001
Gunarto 1999 mendefinisikan tanaman obat sebagai jenis tanaman yang salah satu, beberapa atau seluruh bagian tanaman daun, bunga, batang, akar,
umbi, rimpang, biji, getah yang mengandung senyawa aktif yang dapat memberikan pengaruh atau khasiat terhadap kesehatan, yaitu sebagai pemelihara,
pencegah dan penyembuh suatu penyakit. Lain halnya menurut Sitepu, dkk 2000 menjelaskan bahwa tanaman obat dalam arti luas adalah tanaman yang berkhasiat
untuk memelihara kesehatan dan menyembuhkan penyakit ringan sampai penyakit
berat, yang dibuat dengan cara sederhana hingga modern dan pengobatannya dilakukan secara tradisional sampai modern pula.
Tumbuhan tanaman obat dapat dibagi menjadi 3 kelompok Zuhud et al, 1994, yaitu :
1. Tumbuhan obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai
bahan baku obat tradisional. 2. Tumbuhan obat modern, yaitu spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah
dibuktikan mengandung senyawabahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaanya dapat dipertanggung jawabkan secara medis.
3. Tumbuhan obat potensial, yaitu spesies tumbuhan yang diduga mengandung senyawabahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi belum dapat dibuktikan
secara ilmiah- medis atau penggunaannya sebagai obat tradisional sulit ditelusuri.
Faktor-faktor yang menjadi kriteria suatu tanaman dalam tanaman obat adalah 1 dibudidayakan dan digunakan karena berisi akumulasi dari bahan aktif
biologis yang diproduksi oleh proses biosintesis tanaman yang umumnya konsentrasinya rendah; 2 hanya bagian tanaman yang diduga atau berisi bahan
aktif yang digunakan daun, buah, akar; 3 pada umumnya tanaman tersebut tidak cocok dikonsumsi dalam keadaan mentah, perlu dikeringkan, diekstraksi,
dan sebagainya; 4 Tanaman obat atau ekstraksinya dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas Hornok, 1992 dalam Kosim, 2003
Di Indonesia ditemukan sebanyak 1.845 jenis tanaman obat yang tersebar di berbagai formasi hutan Indonesia dan ekosistem alam lainnya di mana
penyebaran tertinggi berada di hutan tropika dataran rendah, yakni sekitar 772 jenis. Jumlah tersebut adalah hasil dari beberapa kajian yang pernah dilakukan
hingga tahun 2000. Dari 203 macam famili yang telah dikelompokkan, famili Fabaceae memiliki jumlah jenis tanaman obat terbanyak. Sedangkan dari segi
habitusnya, jenis tanaman obat yang termasuk ke dalam kelompok habitus pohon memiliki jumlah yang terbanyak, yaitu sebanyak 717 jenis, kemudian diikuti oleh
kelompok herba 468 jenis dan kelompok semak 173 jenis Zuhud et al, 2002.
Menurut Sitepu et al 2000 bahwa tanaman obat dalam arti luas adalah tanaman yang berkhasiat untuk memelihara kesehatan dan menyembuhkan
penyakit ringan sampai berat, yang dibuat dengan cara sederhana hingga modern dan pengobatannya dilakukan secara tradisional sampai modern pula.
Sedangkan menurut Rostiana 1992 tumbuhan obat adalah jenis yang sebagian, seluruh bagian alam eksudat tanaman tersebut digunakan sebagai obat,
bahan atau ramuan obat-obatan. Hal senada juga dikemukan oleh Gunarto 1999 bahwa tanaman obat sebagai jenis tanaman yang salah satu, beberapa atau seluruh
bagian tanaman daun, bunga, batang, akar, umbi rimpang, biji dan getah yang mengandung senyawa aktif yang dapat memberikan pengaruh atau khasiat
terhadap kesehatan, yaitu pemelihara, pencegah dan penyembuh suatu penyakit.
2.6 Tanaman Aromatik