pengembangan konsep perencanaan yang terinci yang menyajikan rincian rencana spesifik terhadap elemen-elemen lanskap pada tapak tersebut Gold, 1980.
2.2 PerencanaanPerancangan Lanskap Kawasan Wisata Ilmiah
Perancangan lanskap merupakan pengembangan lebih lanjut dari perencanaan tapak, dengan perhatian ditujukan pada pemilihan komponen dan
bahan perancangan serta tanaman dan kombinasinya sebagai pemecahan masalah dalam perencanaan tapak. Selain itu, perhatian perancangan lanskap ditujukan
pada hubungan visual Laurie, 1984.
2.3 Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Objek Wisata Ilmiah
Hartanto 1997 menyatakan bahwa 2 prinsip kebijaksanaan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan adalah : peran serta masyarakat, dan bertumpu pada
masyarakat, yang dalam hal ini pembangunan pariwisata itu dimaksudkan untuk melayani dan sejalan dengan minat dan kepentingan masyarakat yang bekerja dan
tinggal di daerah tersebut. Salah satu peluang bagi masyarakat di sekitar suatu objek wisata adalah
kesempatan bekerja sebagai tenaga staf maupun sebagai tenaga buruh kerja. Dikembangkannya suatu objek wisata akan memberi dampak positif bagi
kehidupan perekonomian masyarakat yaitu membuka kesempatan usaha dagang atau pelayanan jasa. Dengan terbukanya berbagai kesempatan usaha tersebut
diharapkan terjadi interaksi positif antara masyarakat dan objek wisata, selanjutnya akan menimbulkan rasa ikut memiliki, dan pada gilirannya akan
terwujud dalam bentuk partisipasi langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan pariwisata, misalnya pengawasan kawasan, ketertiban dan kebersihan
kawasan, penyediaan sarana dan prasaran. Partisipasi pasif yaitu timbulnya kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat
mengganggu atau merusak lingkungan alam dan mendukung terpeliharanya konservasi SDA, yang dapat ditingkatkan dengan penyuluhan maupun dialog
Supriana, 1997 Agar masyarakat sekitar merasa ikut memiliki, maka pandangan dan
harapan masyarakat setempat perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
pembangunan wisata setempat. Strategi melibatkan peran serta masyarakat setempat bertujuan : menginformasikan kepada penduduk sekitar tentang apa
yang akan terjadi, menghargai pendapat dan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan dampak
wisata terhadap daerah setempat, mendorong hubungan antara wisatawan dan penduduk sekitar, dan melindungi masyarakat setempat Nasikun, 1997.
Zube 1986 menyatakan, bila penduduk lokal yang tidak kooperatif. Kemudian sangatlah penting untuk menyadarkan penduduk lokal akan
keuntungan potensial yang mungkin mereka peroleh bila aktivitas rekreasi nantinya terjadi. Selain itu integrasi dari konservasi, pembangunan dan gaya hidup
tradisional setempat membutuhkan kerja sama aktif dan partisipasi penduduk lokal dalam proses pembangunan, dimulai dari konseptualisasi, dan berlanjut pada
pelaksanaan, dan sampai pengelolaannya.
2.4 Wisata