Definisi Operasional Variabel dan Definisi Operasional .1 Variabel Penelitian

2. Umur 6-18 tahun 3. Pengalaman karies 4. Kebutuhan perawatan gigi 5. Faktor risiko karies

3.4.2 Definisi Operasional

1. Jenis kelamin adalah penderita autis dan anak normal yang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan 2. Umur 6-18 tahun adalah ulang tahun terakhir anak autis dan anak normal yang dibedakan atas dua kelompok, yaitu: a. 6-12 tahun. b. 13-18 tahun. 3. Pengalaman karies adalah status gigi yang dinyatakan ada atau tidak ada pengalaman terjadi karies gigi dengan menggunakan indeks deftDMFT menurut WHO yang dimodifikasi dan indeks DMFS. Indeks deftDMFT adalah indeks yang digunakan pada gigi dan satu gigi hanya memiliki satu kriteria sebagai berikut: - DTdt Decayed = Gigi karies dan gigi dengan tumpatan permanen memiliki karies karies sekunder, tumpatan sementara. - MeT Missing extractedextracted = Gigi yang hilang karena karies - MiTet Missing indicatedextracted = Gigi indikasi ekstraksi karena karies. - FTft Filling = Gigi dengan tumpatan permanen yang baik tidak ada karies. Indeks defsDMFS adalah indeks yang digunakan pada permukaan gigi, untuk gigi posterior terdapat 5 buah permukaan, yaitu oklusal, mesial, bukal, distal, dan lingual, gigi anterior terdapat 4 buah permukaan, yaitu mesial, bukal, distal, dan lingual. Pemberian kriteria pada masing-masing permukaan gigi sebagai berikut: - DSds Decayed = Permukaan gigi karies dan gigi dengan tumpatan permanen memiliki karies karies sekunder, tumpatan sementara. - MeS Missing extracted = Permukaan gigi yang hilang karena karies. - MiSes Missing indicated = Permukaan gigi yang indikasi ekstraksi karena karies. - FSfs Filling = Permukaan gigi dengan tumpatan permanen yang baik tidak ada karies. 4. Kebutuhan perawatan adalah penilaian kebutuhan perawatan pada masing- masing gigi dengan menggunakan Treatment Need Index menurut WHO dengan kriteria: - 0 = Tidak ada perawatan. Bila mahkota gigi dan akar gigi dalam keadaan sehat. - P = Preventif, perawatan untuk karies yang terhenti, seperti kumur-kumur fluor. - F = Fissur silen. Bila pada gigi terdapat pit dan fisur yang dalam. - 1 = Restorasi 1 permukaan restorasi preventif. Bila terdapat karies pada satu permukaan gigi. - 2 = Restorasi 2 permukaan Bila terdapat karies pada dua permukaan gigi. - 3 = Crown SSC Bila terdapat karies yang luas lebih dua permukaan gigi terlibat karies - 4 = Veneer. Untuk tujuan estestis, misalnya pada gigi yang mengalami diskolorisasi. - 5 = Perawatan pulpa dan restorasi. Bila terdapat karies yang luas dan dalam atau karena gigi yang mengalami trauma. - 6 = Ekstraksi. Bila gigi sudah tidak dapat direstorasi, penyakit periodontal yang menyebabkan gigi tersebut kehilangan fungsi, sakit, bergerak mobility, kebutuhan ruang ortodontik, atau alasan estetis atau gigi impaksi. - 78 = Kebutuhan perawatan lainnya. Pemeriksa menilai kebutuhan lain selain kriteria di atas yang diperlukan oleh sampel penelitian, misalnya perawatan ortodontik. - 9 = Tidak ada catatan. Bila terdapat gigi yang tidak dapat dinilai, misalnya gigi yang mengalami severe hypoplasia, maka perawatan gigi juga tidak ada. 5. Faktor risiko karies adalah faktor yang mempercepat proses terjadinya karies gigi, yaitu: a. Frekuensi menyikat gigi - Tidak pernah - Kadang-kadangtidak setiap hari - 1 kali - ≥ 2 kali b. Waktu menyikat gigi - Tidak pernah - Pagi sebelumsesudah makanmandi sore - Malam sebelum tidur - Pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur - Pagi setelah makan dan malam sebelum tidur c. Frekuensi makan di luar jam makan utama - ≤ 3 kali - 4-5 kali - 6-7 kali - 7 kali d. Kunjungan ke dokter gigi - Rutin - Pernah - Tidak pernah Faktor risiko karies, seperti frekuensi menyikat gigi yang benar dalam sehari adalah 2 kali sehari dengan waktu pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur, frekuensi makan yang benar di luar jam makan utama yang mengandung makanan karbohidrat adalah kurang atau sama dengan 3 kali sehari, dan kunjungan ke dokter gigi yang benar adalah rutin.

3.5 Cara Pengambilan Data