UIN SYARIF HIDAYATULLAH
ekstraksi bertingkat ini bertujuan untuk memaksimalkan proses ekstraksi dimana senyawa akan terekstraksi berdasarkan sifat kepolarannya. Ekstraksi ini dilakukan
pertama dengan menggunakan pelarut n-heksana yang bersifat non polar untuk mengekstraksi senyawa yang bersifat non polar, selanjutnya dengan pelarut etil
asetat yang bersifat semi polar utnuk mengekstraksi senyawa yang bersifat semi polar dan terakhir dengan menggunakan pelarut metanol yang bersifat polar untuk
menarik senyawa yang bersifat polar. Selain itu teknik ini juga memiliki keuntungan yaitu pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana.
Masing-masing tahap ekstraksi dilakukan hingga pelarut yang digunakan untuk ekstraksi berwarna bening. Hal tersebut menandakan bahwa senyawa telah
terekstraksi seluruhnya. Hasil maserasi disaring dan filtrat yang diperoleh kemudian diuapkan pelarutnya dengan rottary evaporator pada suhu lebih kurang
30
o
C, sehingga diperoleh ekstrak kental n-heksana. Dari proses maserasi diperoleh 2 ekstrak kental, yaitu ekstrak pelarut n-
heksana yang memiliki bobot 20 gram dan ekstrak dengan pelarut etil asetat yang memiliki bobot 40 gram. Namun, pada penelitian ini proses isolasi dan uji
aktivitas antioksidan dilakukan hanya pada ekstrak n-heksana.
Tabel 4.1 Data rendemen ekstrak daun Nephrolepis falcata No
Nama Simplisia Bobot ekstrak g
Rendemen ekstrak 1
Ekstrak n-heksana 20 gram
1,59 2
Ekstrak etil asetat 40 gram.
3,18
4.3. UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK
Uji kualitatif aktifitas antioksidan dilakukan untuk mengetahui adanya senyawa antioksidan dalam ekstrak tanaman paku Nephrolepis falcata Cav. C.
Chr. Metode yang digunakan adalah dengan metode DPPH. Metode ini digunakan karena memiliki kelebihan yaitu analisisnya mudah, cepat serta memungkinkan
mengetahui adanya senyawa yang bersifat sebagai antioksidan secara visual. Metode DPPH memberikan informasi reaktivitas senyawa yang diuji dengan
suatu radikal stabil. DPPH memberikan serapan kuat pada panjang gelombang
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
517 nm dengan warna violet gelap. Penangkap radikal bebas menyebabkan elektron menjadi berpasangan yang kemudian menyebabkan penghilangan warna
yang sebanding dengan jumlah elektron yang diambil. Adanya senyawa aktif antioksidan diketahui dengan melihat bercak pada plat
KLT setelah disemprot dengan pereaksi DPPH. Pola bercak yang berwarna kuning dengan latar belakang ungu menunjukkan adanya senyawa yang memiliki
aktifitas antioksidan. Bercak yang memberikan perubahan warna dari ungu menjadi kuning dengan cepat setelah disemprot dengan DPPH, kemungkinan
menunjukkan aktivitas yang kuat sebagai antioksidan. Pada penelitian ini, uji kualitatif antioksidan pada ekstrak n-heksana
digunakan pelat KLT dengan eluen yang digunakan adalah n-heksana : etil asetat 8:2 dan menggunakan penyemprot DPPH 0,04. Setelah dilakukan elusi,
penyemprotan dan didiamkan selama 30 menit, pola bercak yang timbul menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki senyawa yang aktif sebagai
antioksidan Lampiran 3.
4.4. PENAPISAN FITOKIMIA
Hasil uji penapisan fitokimia ekstrak n-heksana dari daun Nephrolepis falcata dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil uji penapisan fitokimia dari ekstrak n-heksana daun Nephrolepis falcata Cav. C. Chr.
No Golongan Kimia
Pengamatan Sampel Ekstrak n-Heksana
1 Alkaloid
- 2
Flavonoid -
3 Tanin
- 4
Saponin -
5 Steroid
+ 6
Terpenoid +
7 Kumarin
- 8
Fenol -
9 Asam Lemak
+
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
4.5. HASIL ISOLASI DAN UJI KEMURNIAN SENYAWA