2.9. Kebijakan Investasi
Investasi adalah usaha menanamkan faktor-faktor produksi dalam rangka proyek tertentu, baik proyek yang bersifat baru maupun perluasan proyek. Tujuan
utamanya yaitu memperoleh manfaat keuangan dan atau non keuangan yang layak dikemudian hari. Investasi dapat dilakukan oleh perorangan, perusahan swasta
maupun badan-badan pemerintah. Pemerintah Indonesia menyadari bahwa investasi merupakan faktor yang sangat penting dalam memacu pertumbuhan
ekonomi. Anderson 1990 diacu dalam Kusumastanto 1994 menyatakan bahwa peranan investasi dalam pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh kualitas
kebijakan perekonomian ynag mengatur tingkat investasi, tingkat pengembalian sosial dari investasi social rate of return on investment dan penyerapan tenaga
kerja dari sebuah investasi, apabila investasi dilaksanakan secara efesien dalam meningkatkan output maka investasi memberikan kontribusi yang besar terhadap
pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya apabila dilaksanakan secara tidak efesien maka berakibat pada stagnasi ekonomi.
Selanjutnya Otani dan Villanueva 1990 diacu dalam Kusumastanto 1994 mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan sebesar 10 dari agregat tabungan domesti dapat meningkatkan output per kapita per tahun sebesar 1-4 , peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia SDM memberikan kontribusi sebesar 1 peningkatan output per kapita per tahun dan peningkatan volume ekspor sebesar 10 per tahun
dapat meningkatkan output per kapita per tahun sebesar 4-5. Stiglitz 1988 diacu dalam
Parenrengi 2009 mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada tiga faktor; 1 pertumbuhan investasi, 2 kemajuan tehknik
penelitian dan pengembangan, 3 pengembangan dan penggunaan sumberdaya alam natural resources. Kebijakan yang diperlukan dalam investasi seperti
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Kebijakan moneter menyangkut antara lain; 1 tingkat suku bunga yang wajar, 2 alokasi kredit untuk industri yang
proporsional. Kebijakan fiskal berupa pajak yang rendah, seperti pemberian kredit pajak investasi investment tax credit untuk mendorong investasi, misalnya 10
kredit pajak investasi yang diberikan, harga mesin 10 di bayar oleh pemerintah. Selain itu adanya kepastian hukum, keamanan yang terjamin diharapkan akan
menarik investor baik dari luar negeri maupun domestik untuk menanamkan dananya di Indonesia.
Penanaman investasi memerlukan perencanaan yang mantap mengingat jumlah dana yang diperlukan cukup besar dan risiko yang dihadapi juga cukup
tinggi. Menurut Kadariah 2001 ada lima pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum investasi dilakukan yaitu :
1. Investasi harus dapat mengikut sertakan dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat setempat;
2. Investasi harus dapat mendatangkan pendapatan baik sebagai devisa negara atau sebagai sumber pendapatan daerah;
3. Dilakukan secara optimal, efisien dan berkelanjutan; 4. Harus berbasis pada masyarakat lokal;
5. Investasi harus merupakan langkah pemerataan pembangunan. Teori ekonomi mengartikan investasi sebagai pengeluaran-pengeluaran
untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti atau menambah barang-barang modal dalam
perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di masa depan. Dengan kata lain investasi berarti kegiatan pembelanjaan untuk
meningkatkan kapasitas memproduksi sesuatu perekonomian Johanes diacu dalam Kirkley et. al. 2003.
Dengan beberapa uraian tentang investasi, maka dapat dijelaskan bahwa investasi sangat penting dan dibutuhkan oleh negara-negara yang sedang
berkembang. Mengingat investasi ini sendiri akan dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan, dengan demikian akan menciptakan daya beli pada
masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Johanes diacu dalam Kirkley et al.
2003. Investasi tergantung dari tingkat bunga, apabila tingkat bunga rendah,
maka biaya perusahan akan semakin rendah, dan perusahan akan bersedia meminjamkan uang. Rendahnya tingkat bunga akan memacu perusahan menaikan
investasinya, meningkatnya investasi maka pendapatan nasional akan mengalami kenaikan, hal ini akan berlaku sebaliknya. Semakin naik tingkat suku bunga maka
perusahan akan mengurangi investasi dan menurunnya investasi perusahan maka pendapatan nasional akan mengalami penurunan Stiglitz 1988.
2.10. Model Keputusan dengan AHP