mi
2
. X
2
– d
11 +
≤ MRL Rp
Banyaknya tujuan yang ingin dicapai, maka diperlukan penetapan prioritas tujuan. Menurut Budiharsono 2001 tujuan yang paling penting atau paling
dahulu yang hendak dicapai ditetapkan sebagai prioritas ke-1, kemudian prioritas ditetapkan berdasarkan kepentingan tujuan tersebut. Pada penelitian ini yang
paling diutamakan adalah perluasan area budidaya perikanan yang mempengaruhi peningkatan jumlah produksi, namun tetap mempertahankan daya dukung karena
hal tersebut merupakan isu utama dalam menjamin keberlanjutan budidaya laut.
3.6.3. Analisis Kelayakan Usaha Analisis kelayakan usaha dilakukan dalam 2 dua tahapan. Pertama;
analisis usaha, merupakan evalusasi keuangan untuk mengetahui keberhasilan usaha yang dicapai. Analisis usaha yang dilakukan terdiri dari Keuntungan
π, Revenue cost ratio
RC, Return of investment ROI, Break Event Point BEP. 1. Keuntungan
π
Keuntungan π merupakan analisis untuk mengetahui besarnya keuntungan
dari usaha yang dikelola. Suatu usaha dikatakan menguntungkan akan memiliki nilai penerimaan lebih besar dari pada total pengeluaran.
π = TR – TC Dimana:
π = Keuntungan TR
= Total penerimaan TC
= Total pengeluaran
2. Revenue Cost Ratio RC
Revenue cost ratio merupakan analisis untuk mengetahui berapa keuntungan relatif suatu usaha dalam satu tahun terhadap biaya yang dipakai dalam kegiatan
tersebut. Suatu usaha dikatatan layak bila RC 1. Semakin tinggi nilai RC maka tingkat keuntungan usaha semakin baik.
RC =
3. Return of investment ROI Return of investment
merupakan nilai keuntungan yang diperoleh pembudidaya dari setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode waktu
tertentu. Perhitungan ROI menurut Sudradjat 2008 mengikuti rumus berikut.
4. Break Event Point BEP
Analisis break event point merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha mencapai titik impas tidak
untung dan tidak rugi. Usaha dinyatakan layak bila nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini. Sementara BEP harga
harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini. BEP
Produksi = BEP
Harga =
Kedua;
Analisis biaya manfaat merupakan analisis terhadap kegiatan usaha dengan memperhitungkan biaya dan manfaat dalam suatu usaha dengan
menggunakan alat ukur Net Present Value NPV, Net Benefit Cost Rasio Net BC dan Internal Rate of Return IRR. Perhitungan analisis ini dilakukan pada
kondisi optimal dan mengikuti Kadariah 2001.
1. Net Present Value NPV
Tujuan kebijakan pembangunan adalah untuk mendapatkan hasil neto net benefit
yang maksimal yang dapat dicapai dengan investasi modal atau pengorbanan sumber-sumber lain. Sebagai ukuran dalam hal ini adalah the net
present value dari proyek yang merupakan selisih antara Present Value dari
benefit dan Present Value dari cost.
NPV =
n t
t t
i Ct
Bt 1
2. Net BC
Net BC adalah perbandingan antara present value dari net benefit yang positif
dengan present value dari net benefit yang negatif atau net cost. Net BC dirumuskan sebagai berikut :
Net BC =
1 1
Ct Bt
Ct Bt
i Ct
Bt i
Ct Bt
n t
t n
t t
3. IRR