Peta HASIL DAN PEMBAHASAN

30 Gambar 17. Contoh citra hasil thresholding

4.7 Peta

Setelah dilakukan pengolahan citra maka dibuat peta perlakuan dengan referensi tingkat warna BWD. Peta perlakuan berfungsi menunjukan perlakuan apa yang harus diberikan pada setiap bagian pada citra yang mewakili kondisi di lapangan. Peta yang dibuat adalah berupa peta perlakuan dimana setiap bagian di lahan akan mendapatkan perlakuan pemberian pupuk yang berbeda berdasarkan tingkat warna daunnya. Tingkat warna daun pada setiap citra didapatkan dari proses pengolahan citra. Pada bagian awal telah dijelaskan bahwa pengaturan ketinggian kamera yang digunakan adalah sebesar 98 cm dengan panjang tangkapan sebesar 66 cm. Akan tetapi, setelah dilakukan penelitian berikutnya, pengaturan panjang tangkapan sebesar 66 cm akan menyebabkan ketelitian hanya mampu mencapai 71.4. Hal ini pula yang menyebabkan hasil tangkapan citra yang didapatkan maksimal 24 buah citra dari yang seharusnya berjumlah 34 dari lintasan lahan sepanjang 23 m. Selain mendapat pengaruh besar dari pengaturan tinggi kamera, jumlah citra yang didapat per lintasan lahan sepanjang 23 m juga dipengaruhi oleh kemampuan operator dalam mengoperasikan alat. Pengoperasian yang tidak benar seperti berbelok-belok dan sulitnya mempertahankan tinggi kamera agar tetap 98 cm yang diakibatkan kontur lahan yang tidak rata tentu saja dapat menyebabkan jumlah citra per lintasan berkurang. Hal tersebut menyebabkan setiap lintasan terdapat perbedaan jumlah citra yang ada. Peta lahan dibuat terpisah dari kegiatan pengambilan citra. Citra yang telah didapatkan dari proses pemotretan kemudian akan diolah dengan menggunakan aplikasi Visual Basic. Pada aplikasi ini akan dipisahkan warna selain daun kedelai dengan proses thresholding. Pada proses thresholding harus dilakukan secara teliti karena beragamnya karakteristik setiap citra yang didapatkan. Selain mendapatkan nilai tingkat BWD dari setiap citra yang ada, pada proses pengolahan citra ini didapatkan pula nilai luas daun per tanaman dan jumlah pixel daun yang ada dalam satu citra. Setelah data-data didapat dari mengolah seluruh citra maka, dapat dibuat peta lahan yang nantinya akan menjadi acuan pemupukan pada setiap lahan yang diwakili oleh citra yang ada. Peta ini dibuat dengan mengambarkan setiap citra yang mewakili daerah pada lahan tanam kedelai, dimana pada setiap luas yang diwakili oleh luas tangkapan citra akan memiliki warna tertentu berdasarkan tingkat BWD. Peta perlakuan yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 18. Pada setiap baris perlakuan terdapat 24 buah citra yang mewakili jumlah citra yang seharusnya didapatkan. Selain membuat peta perlakuan berdasarkan tingkat warna daun dari setiap citra, dibuat pula perbandingan antara citra asli dengan tingkat warna daun yang didapatkan dari pengolahan citra. Perbandingan citra dan hasil pendugaan warna daun ditunjukan pada Lampiran 4. 31 Data tidak tersedia Lahan A Lahan B Lahan C Gambar 18. Peta lahan berdasarkan tingkat warna daun

4.8 Kelemahan Alat