HAMA BERAS Sitophilus oryzae L.

6 Namun, karena keragaman varietas dan cara pengolahan yang berbeda, menyebabkan komposisi kimia beras yang berbeda pula.Tinggi-rendahnya tingkat penyosohan juga menentukan tingkat kehilangan nutrisi. Makin tinggi derajat penyosohan yang dilakukan, makin putih warna beras giling yang dihasilkan, namun makin miskin nutrisinya. Komposisi beras berdasarkan cara pengolahan dapat dilihat pada Tabel 1.

D. HAMA BERAS Sitophilus oryzae L.

Serangga hama gudang merupakan faktor biologis yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan selama penyimpanan Ileleji et al., 2007. Serangga hama gudang memiliki ciri spesifik pada tubuhnya diantaranya yaitu, memiliki tiga bagian tubuh: kepala, dada dan perut. Tubuhnya tertutup kulit luar eksternal skeletons. Kakinya terdiri atas tiga pasang kaki Syarief dan Halid, 1993. Siklus hidup serangga melalui beberapa tahapan perubahan bentuk baik secara sempurna maupun tidak sempurna. Proses perubahan bentuk metamorfosis sempurna melalui tahapan: telur menetas menjadi ulat larva kemudian menjadi kepompong pupa dan serangga dewasa imago. Proses perubahan bentuk metamorfosis tidak sempurna terjadi jika telur menetas menyerupai bentuk serangga dewasa dan tumbuh tanpa melalui tahap pupa kepompong Suparjo, 2010.Pada umumnya, serangga hama gudang yang penting tergolong dalam dua ordo yaitu, Coleoptera kumbangdan Lepidoptera ngengat. Salah satu spesies serangga ordo Coleoptera yang banyak menimbulkan kerusakan terhadap hasil pertanian adalah Sitophilus oryzae. Menurut Rees 2004, biologi hama ini termasuk kingdom Animalia, phylum Arthropoda, Class Insecta, ordo Coleoptera, family Curculionidae, genus Sitophilus, spesies Sitophilus oryzae Linnaeus.Sitophilus sp., terdiri atas dua jenis spesies yaitu S. oryzae dan S. zeamais yang secara morfologi sangat sulit dibedakanGallo et al., 2002. Kedua serangga hama gudang tersebut hanya dapat dibedakan dengan membuka bagian abdomen dan memeriksa permukaan alat genetalia serangga jantan dibawah mikroskop. Pada S.zeamais permukaannya agak bergelombang sedangkan pada S. oryzae rata dan licin Syarief dan Halid, 1993. Kumbang beras Gambar 2, Sitophilus oryzae L. Coleoptera: Curculionidae merupakan serangga hama gudang yang berasal dari India dan tersebar luas keseluruh dunia dan menyebabkan kerusakan bahan pangan secara kualitatif dan kuantitatif Lucas dan Riudavets, 2002 dan Park et al ., 2003. Gambar 2. Rice weevil Canadian Grain Commission, 2009. 7 Karakteristik fisik Sitophilus sp, dapat dilihat dari mulutnya yang seperti pipa snout yang khas sehingga dikenal dengan sebutan kumbang moncong Borror et al., 1992. Pada bagian pronotumnya terdapat enam pasang gerigi yang menyerupai gigi gergaji. Tipe mulut tersebut digunakan untuk menggigit dan mengunyah. Serangga dewasa berwarna coklat tua, dengan tubuh yang langsing dan agak pipih. Serangga ini dilengkapi dengan dua pasang sayap. Sayap depannya keras, tebal dan merupakan penutup sayap belakang. Sayap depan disebut elytra Rees, 2004. Ketika terbang sayap depan kumbang tidak berfungsi hanya sayap belakang yang digunakan untuk terbang. Sayap belakang berupa selaput dan pada waktu istirahat dilipat dibawah elytra Ross, 1982. Pada sayap depannya terdapat garis-garis membujur yang jelas. Terdapat empat bercak berwarna kuning agak kemerahan pada sayap bagian depan, dua bercak pada sayap sebelah kiri, dan dua bercak pada sayap sebelah kanan. Sayap tersebut berfungsi sebagai pelindung dorsal abdomen dan digunakan sewaktu-waktu untuk terbang. Bentuk kepala menyerupai pada ujungnya meruncing dan melengkung agak ke bawah. Panjang tubuh serangga dewasa yaitu 2.5-4 mmCanadian Grain Commission, 2008. Sitophilus oryzae dikenal sebagai kumbang beras rice weevil. Serangga hama gudang ini merupakan hama utama primer pada beras yang sangat merugikan karena luasnya jangkauan serangan dan beragamnya bahan pangan yang diserang polifag Belmain and Stevenson, 2001. Serangga ini dapat menyebabkan penurunan kecambah biji-bijian, peningkatan bulir patah pada beras sosoh serta penurunan berat biji-bijian Pranata, 1982. Hama beras ini lebih banyak ditemukan di negara-negara yang beriklim panas atau tropis. Kondisi optimum pertumbuhan hama beras ini yaitu 18-38 o C, kadar air biji 13-15 dan kelembaban 60-80 Rees, 2004. Populasi naik hingga 10 kali lipat pada suhu optimum 25-33 o C. Gambar 3. Siklus hidup Sitophilus sp. Fleurat-Lessard, 1982 Serangga S.oryzae mengalami metamorfosis sempurna holometabola dengan stadia yang terdiri dari telur, larva, pupa, dan imago Rees, 2004. Siklus hidup S.oryzaeGambar 3 diawali dengan terlebih dahulu membuat lubang dalam butiran biji beras dengan rostumnya. Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan telurnya yang kemudian ditutup dengan cairan pekat saliva gelatinous Arbogast, 1991. Stadium telur berlangsung sekitar 6 hari pada suhu 25 o C Rees, 2004. Telur berwarna putih bening, berbentuk oval, lunak, dan bentuk ujungnya agak bulat dengan ukuran 0.7 mm x 0.3 mm Pracaya, 1991. Seekor betina S.oryzae dapat bertelur sampai 25 butir dengan 8 rata-rata 4 butir telur perharinya. Banyaknya telur yang diletakkan tiap ekor betina maksimum 150 butir selama masa hidupnya Rees, 2004. Setelah telur menetas menjadi larva, siklus hidupnya masih berada didalam beras dengan merusak dan memakan isi biji beras sehingga meninggalkan kulitnya saja. Larva berwarna putih dan panjang tubuh berkisar 4-5 mm serta mengalami 3-4 instar ganti kulit. Larva mempunyai tipe mulut menggigit dan tidak mempunyai kaki. Selain itu, larva dapat mengkonsumsi 25 bagian biji dan merupakan tahap stadia penyebab kerusakan terbesar selama penyimpanan biji-bijian. Stadia larva 3-4 minggu Marbun dan Yuswani, 1991. Dalam kondisi yang ekstrim, larva dapat bertahan dalam kondisi’suspended animation’atau diapus. Aktivitas biologi dikurangi, dan toleransi terhadap suhu dingin ditingkatkan. Suhu matinya hewan ini yaitu 50-60 o Tahap larva instar akhir, biasanya akan membentuk kokon dengan mengeluarkan ekskresi cairan kedinding endosperm agar dindingnya licin dan membentuk tekstur yang kuat Pracaya, 1991. Stadia ini disebut pupa. Stadia pupa berkisar antara 5-8 hari. Pupa dapat berubah warna tergantung pada umur pupa, dari coklat kemerah-merahan menjadi kehitaman dan bagian kepala berwarna hitam. Panjang pupa biasanya 2.5 mm dan masa pupa berlangsung enam hari Koehler, 1994. CRees, 2004. Setelah stadia pupa berakhir, pupa akan menjadi kumbang muda. Namun, kumbang muda ini tidak langsung keluar, dan berada 2-5 hari, sebelum membuat lubang keluar yang relatif besar dengan moncongnya Tandiabang et al., 2009. Imago serangga dewasa dapat hidup cukup lama, tanpa makan selama 36 hari, dengan makan umurnya mencapai 3-5 bulan bahkan 1 tahun Sitepuet al., 2004 . Untuk mengadakan perkawinan imago betina bergerak di sekitar bahan makanan dengan membebaskan seks feromon untuk menarik perhatian imago jantan. Imago jantan memiliki moncong yang pendek, dengan gerakan lebih lambat daripada betina Bennet, 2003. Imago muda mati pada RH dibawah 13. Dan telurnya tidak menetas pada RH dibawah 10. RH optimum pada 14- 16Rees, 1995.Waktu yang diperlukan dari telur sampai dewasa pada kondisi yang optimum adalah 35 hari pada kondisi optimum dan 110 hari pada kondisi sub optimum Gwinneret al., 1996.

E. KERUSAKAN AKIBAT SERANGGA HAMA GUDANG