KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

31

A. KESIMPULAN

Perbedaan varietas berpengaruh nyata p0.05terhadap parameter-parameter resistensi beras pada Seri I dan Seri II pada masing-masing perlakuan beras pecah kulit dan beras sosoh. Dalam bentuk beras pecah kulit, yaitu Inpari 13 termasuk varietas dengan daya resistansi tinggi dengan nilai Nt, D, ID, Rm, dan berturut-turut sebesar 43.67, 28.11, 13.09, 0.34, dan 1.42, dan nilai persen kehilangan bobot dan persen biji berlubang berturut-turut sebesar 4.05 dan 9.05 . Sementara itu dalam bentuk beras sosoh, varietas Mamberamo termasuk carietas dengan daya resistansi tinggi dengan nilai Nt, D, ID, Rm, dan berturut-turut sebesar 22.0, 39.0, 7.95, 0.14, dan 1.15, dan nilai persen kehilangan bobot dan persen biji berlubang berturut-turut sebesar 3.25 dan 7.37 . Dalam bentuk beras sosoh, parameter- parameter Nt, D, ID, Rm, , persen kehilangan bobot, dan persen biji berlubang, varietas Inpari 13 secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan parameter- parameter Nt, D, ID, Rm, , persen kehilangan bobot, dan persen biji berlubang varietas Mamberamo. Dengan demikian, varietas Inpari 13 dalam bentuk beras sosoh juga termasuk varietas dengan daya resistensi tinggi terhadap serangan Sitophilus oryzae. Selain itu, Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyosohan beras pecah kulit menjadi beras sosoh, merubah peringkat ketahanan resistensi beras. Uji korelasi parameter- parameter resistensi beras Nt , D, ID, Rm, , kehilangan bobot dan biji berlubang dengan kadar air, kadar protein dan kadar lemakmenunjukkan bahwa kadar air memiliki korelasi dengan semua parameter resistensi. Nilai korelasi kadar air dengan parameter- parameter resistensi Nt , D, ID, Rm, , kehilangan bobot dan biji berlubang berturut-turut 0.879, -0.763, 0.879, 0.890, 0.885, 0.921, 0.880. Protein memiliki korelasi dengan parameter Nt, Rm, , dan biji berlubang dengan nilai berturut-turut 0.776, 0.723, 0.731, dan 0.736. Protein tidak memiliki korelasi dengan periode perkembangan, indeks perkembangan dan persen kehilangan bobot. Lemak memiliki korelasi positife dengan Nt , ID, Rm, , susut bobot dan biji berlubang dengan nilai berturut-turut 0.841, 0.799, 0.837, 0.841, 0.728 dan 0.809. Lemak tidak memiliki korelasi dengan periode perkembangan.

B. SARAN