29 mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas
usaha pokoknya seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan biaya operasi lainnya. Pendapatan operasi merupakan pendapatan
utama bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya Isna and sunaryo
2012. Semakin kecil angka rasio BOPO, maka semakin baik kondisi bank tersebut Martono, 2010:85.
3. Non Performing Financing NPF Non Performing Financing NPF merupakan perbandingan antara
jumlah pembiayaan macet dengan keseluruhan pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah, dan dinyatakan dalam persentase
Andraeny 2011. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Bank dengan NPF yang tinggi
akan memperbesar biaya baik pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank Ihsan, 2015:369.
E. Keterkaitan antar Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
1. Profitabilitas dengan Tingkat Bagi Hasil TBH Deposito Mudharabah
Dalam penelitian ini Return on Asset ROA dipilih sebagai indikator pengukur profitabilitas perbankan karena ROA digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
30 memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba
sebelum pajak terhadap total asset Isna dan Sunaryo, 2012. Besarnya bagi hasil yang diperoleh, ditentukan berdasarkan
keberhasilan pengelola dana untuk menghasilkan keuntungan Apriandika, 2011. Menurut Juwariyah 2008 rasio yang menggambarkan kemampuan
bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan pendapatan adalah ROA. Dengan meningkatnya ROA,
maka pendapatan bank juga akan meningkat, sehingga return yang diterima oleh nasabah dan investor pemegang saham juga meningkat.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi ROA, maka return yang diterima oleh nasabah dan investor juga semakin tinggi.
2. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO dengan
Tingkat Bagi Hasil TBH Deposito Mudharabah
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan
operasional Dendawijaya, 2009:119. BOPO merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank
dalam melakukan kegiatan operasinya. Naik turunnya rasio ini akan mempengaruhi laba yang dihasilkan karena semakin besar rasio biaya
operasional ini, maka akan menurunkan laba yang dihasilkan oleh bank, begitu juga sebaliknya. Semakin tinggi nilai BOPO maka kinerja
keuangannya akan semakin buruk, namun semakin rendah nilai BOPO maka akan semakin baik untuk kinerja keuangan.
31 Nilai BOPO menurun apabila biaya operasional menurun, di lain
pihak pendapatan operasional tetap atau meningkat. Semakin rendah BOPO maka bank akan semakin efisien dalam mengeluarkan biaya dalam
bentuk pemberian investasi pembiayaan agar dapat menghasilkan pendapatan yang paling tinggi. Apabila BOPO menurun maka pendapatan
bank meningkat. Dengan adanya peningkatan pendapatan bank maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh nasabah juga meningkat. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa semakin rendah BOPO maka semakin tinggi tingkat bagi hasil yang diterima oleh para nasabah Gundari, 2015.
3. Non Performing Financing NPF dengan Tingkat Bagi Hasil TBH