Pengaruh Profesionalisme dan Keahlian Auditor Forensik terhadap Kompetensi Bukti Pengaruh Profesionalisme dan Keahlian Auditor Forensik terhadap Pengungkapan Korupsi

63

D. Hipotesis

Perumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profesionalisme dan keahlian auditor forensik terhadap pengungkapan korupsi dengan kompetensi bukti sebagai variabel intervening. Berdasarkan pemikiran tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Profesionalisme dan Keahlian Auditor Forensik terhadap Kompetensi Bukti

Dalam merencanakan dan melaksanakan audit forensik, auditor menggunakan skeptic profesionalism. Sebelum auditor mengumpulkan bukti yang mendukung pernyataanya, tugasnya tidak akan sampai pada suatu kesimpulan Kerugian Negara, bila temuan telah didapat, auditor masih dibutuhkan keahliannya untuk membantu penyidik dan penuntut umum Umar, 2012. Auditor harus memiliki pengetahuan dan keahlian untuk mengumpulkan bukti audit yang cukup kompeten dalam setiap proses auditnya untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan Pudiklatwas BPKP, 2013. Dengan wajib mengikuti standar yang ada, semua Certified Fraud Examiners CFE diharapkan dan semua anggota Asosiasi akan berusaha untuk menunjukkan komitmen mereka untuk keunggulan dalam pelayanan dan perilaku profesionalnya Dwi dan Effendi, 2013. Seorang auditor untuk dapat bekerja secara profesional harus memiliki keahlian. Messer 2004 dalam Digabriele 2008 64 menyatakan bahwa kesuksesan auditor forensik karena mempunyai keahlian dalam analitis, keahlian dalam komunikasi lisan dan tulisan, pemikiran kreatif, dan kecerdikan dalam bisnis. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam penelitian ini sebagai berikut: H a1 : Profesionalisme auditor forensik berpengaruh secara signifikan terhadap kompetensi bukti. H a2 : Keahlian auditor forensik berpengaruh secara signifikan terhadap kompetensi bukti.

2. Pengaruh Profesionalisme dan Keahlian Auditor Forensik terhadap Pengungkapan Korupsi

Umar 2012 dalam kasus tindak pidana korupsi, auditor harus mengaudit suatu transaksi dari awal sampai akhir dengan mempelajari ketentuan yang berkaitan dengan transaksi tersebut. Auditor harus mampu memahami perbedaan bukti audit dengan alat bukti hukum. Kemampuannya tersebut harus didukung oleh keahlian yang dimiliki agar dapat bekerja secara profesional. Para profesional harus menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama due profesional care dan secara hati-hati prudent dalam setiap penugasan, hal tersebut ditegaskan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Standar Umum APIP No. 2300 Kecermatan Profesional. Due Profesional Care ini dilakukan dalam penugasan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara 65 PKKN, karena keputusan awal atas dapat atau tidaknya perkara dilanjutkan dengan bantuan PKKN tidak diputuskan oleh individu atau Tim Auditor, namun dari seluruh staff Deputi Investigasi BPKP Achsin, 2010. Hasil PKKN ini akan dijadikan dasar oleh penyidik dalam pengungkapan korupsi. Keahlian sebagai dasar yang harus dimiliki auditor agar dapat bekerja secara profesional untuk mendukung penugasannya dalam PKKN, pengungkapan kasus-kasus tersembunyi, serta sebagai seorang pemberi keterangan ahli di pengadilan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis sementara dalam penelitian ini sebagai berikut: H a3 : Profesionalisme auditor forensik berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan korupsi. H a4 : Keahlian auditor forensik berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan korupsi.

3. Pengaruh Kompetensi Bukti terhadap Pengungkapan Korupsi

Dokumen yang terkait

Pengaruh peran komite audit, keahlian auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi sebagai variabel moderating

1 10 192

Analisis pengaruh orientasi profesional terhadap kinerja auditor, konflik peran sebagai variabel intervening

0 7 98

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN PROFESIONALISME TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan P

0 2 20

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderating (Studi

0 3 19

Pengaruh Profesionalisme Akuntan Forensik Terhadap Kompetensi Bukti Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat).

1 1 22

Pengaruh Profesionalisme Akuntan Forensik terhadap Kompetensi Bukti Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat).

0 1 29

PENGARUH KUALITAS LABA TERHADAP BIAYA MODAL DENGAN PENGUNGKAPAN SUKARELA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 2

PENGARUH PENGALAMAN, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KINERJA AUDITOR DI SURABAYA DENGAN PROFESIONALISME SEBAGAI VARIABEL INTERVERNING - Perbanas Institutional Repository

0 1 21

PENGARUH PENGALAMAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN PROFESIONALISME AUDITOR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

PENGARUH PROFESIONALISME, PENGALAMAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA INTERNAL AUDITOR : KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING - Unika Repository

0 0 16