151
1. Variabel Profesionalisme X
1
No. Pernyataan
STS TS N S SS
1.
Auditor forensik menggunakan segenap pengetahuan, kemampuan dan pengalaman
dalam melaksanakanpekerjaannya.
2.
Profesi auditor forensik merupakan profesi yang memiliki peran penting di masyarakat.
3.
Dalam memutuskan hasil audit, auditor forensik tidak mendapat tekanan dari siapapun.
4.
Kinerja auditor forensik dapat dinilai oleh rekan sesama profesi karena mempunyai
pengetahuan yang sama sehingga jika terdapat kesalahan pertimbangan dapat segera
diketahui.
5.
Dengan sering berkumpul dan berdiskusi bersama rekan seprofesi, akan meningkatkan
pengetahuan sehingga dapat lebih akurat dalam membuat pertimbangan audit.
2. Variabel Keahlian X
2
No. Pernyataan
STS TS N S SS
6.
Ketika menghadapi kondisi yang tidak wajar, auditor
forensik menggunakan
keahlian analisis deduktifnya.
7.
Memiliki kemampuan berpikir kritis penting bagi auditor forensik untuk mengevaluasi
antara fakta dan opini.
8.
Auditor forensik harus mampu memberikan solusi dalam pemecahan masalah yang tidak
terstruktur.
9.
Auditor forensik harus memiliki kemampuan fleksibilitas penyidikan dalam melakukan audit
di luar ketentuan yang berlaku.
152 10. Keahlian analitik auditor forensik digunakan
dalam memeriksa bukti yang seharusnya ada, bukan bukti yang telah ada
. 11. Auditor forensik harus dapat berkomunikasi
secara efektif dengan lisan. 12. Auditor forensik harus dapat berkomunikasi
secara efektif dengan tulisan. 13. Auditor forensik harus dapat memahami proses-
proses hukum pidana dan perdata, sistem hukum, serta prosedur pengadilan.
14. Auditor forensik harus mampu untuk bersikap
tetap tenang meskipun dalam situasi tertekan.
3. Variabel Kompetensi Bukti Y No.
Pernyataan STS TS N S SS
15. Penyedia bukti
informan dari
pihak independen diluar entitas lebih dapat dipercaya,
dibanding penyedia bukti informan yang diperoleh dari dalam entitas.
16. Semakin baik pengendalian internal klien, dapat
meningkatkan keyakinan
tentang reliabilitas bukti.
17. Bukti audit yang diperoleh langsung oleh auditor forensik lebih kompeten, dibanding
bukti audit yang diperoleh secara tidak langsung.
18. Pihak independen yang memberikan informasi harus memenuhi kualifikasi menurut Undang-
Undang atau peraturan terkait.
153 19. Bahan bukti objektif lebih dapat dipercaya,
dibanding bahan bukti yang masih memerlukan pertimbangan subjektif.
20. Bukti yang diperoleh pada saat periode audit lebih dapat diandalkan, dibanding bukti diluar
periode audit.
4. Variabel Pengungkapan Korupsi Z