berpengaruh pada perekonomian desa. Peran pengusahaan hutan rakyat dalam perekenomian desa, minimal mampu memberikan kontribusi pendapatan rumah
tangga pelaku hutan rakyat, yang pada akhirnya memberikan kontribusi terhadap pendapatan desa. Selain peran dalam memberikan kontribusi pendapatan,
pengusahaan hutan rakyat juga mampu memberikan lapangan pekerjaan terhadap masyarakat desa sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Produk yang dihasilkan dari hutan rakyat dapat berupa hasil tangible dan intangible. Produk tangible berupa kayu pertukangan, kayu industri, kayu serat,
kayu energi, kopal, buah-buahan, damar, mata kucing, bunga dan nira. Produk intangible dari hutan diantaranya, pencegahan erosi tanah serta sebagai tempat
resapan air. Hasil dari pembangunan hutan rakyat agroforestry dapat berupa kayu rakyat
yang saat ini telah berkembang menjadi suatu komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup baik dan dirasakan masyarakat bahwa usaha ini dapat
memberikan tambahan pendapatan. Namun demikian, kayu sebagai hasil hutan rakyat masih menempati posisi kurang penting sebagai komponen pendapatan
rumah tangga petani di Desa Legokhuni. Kayu masih lebih banyak sebagai tabungan saja dan belum menjadi prioritas usaha, karena daurnya dirasakan sangat
lama dibandingkan tanaman pertanian lainnya. Pohon umumnya ditanam sebagai pelindung atau pada ruang-ruang sisa dari komoditi lain seperti pada batas-batas
lahan, pematang sawah dan lahan-lahan marjinal. Seperti hutan rakyat di Desa Legokhuni, pohon dimanfaatkan hanya sebagai peneduh tanaman teh saja dan
juga sebagai batas kepemilikan lahan petani.
1.2 Perumusan Masalah
Tanaman utama yang diusahakan oleh petani di Desa Legokhuni, Purwakarta adalah teh Camellia sinensis sedangkan pohon bukan menjadi
komoditas utama petani. Kombinasi ini merupakan hasil turun temurun yang terjadi di Desa Legokhuni. Kombinasi ini bila dilihat secara global merupakan
kombinasi yang tepat karena terdiri dari tanaman dengan jangka panen setiap bulannya dan tanaman dengan jangka panen tahunan, tetapi bila dilihat dari segi
ekonomi kombinasi ini belum tentu menguntungkan. Pemilihan kombinasi
tanaman ini cukup memiliki dasar bagi petani karena setiap bulannya petani memiliki pendapatan dari tanaman teh dan tanaman tahunan sebagai investasi atau
tabungan. Kombinasi tersebut dirasa sudah tepat bagi petani, mungkin perlu lebih diperhatikan adalah perbandingan jumlah pohon dan tanaman teh yang terdapat
pada lahan. Pengelolaan hutan rakyat pada saat ini masih dilakukan dengan teknik
tradisional dan belum sepenuhnya memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi yang menguntungkan jangka panjang. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini
pengelolaan hutan rakyat di Desa Legokhuni masih mementingkan keuntungan jangka pendek saja.
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk : 1.
Menganalisis pengaruh kebun rakyat campuran agroforestry terhadap perekonomian rumah tangga di desa tersebut.
2. Mengidentifikasi efektifitas keterkaitan luas hutan rakyat campuran
agroforestry terhadap pendapatan masyarakat. 3.
Mengidentifikasi kelayakan hutan rakyat campuran agroforestry yang ada di Desa Legokhuni.
1.4 Manfaat Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Desa Legokhuni, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
yang berguna untuk memperbaiki pengelolaan kebun campuran agroforestry agar tercapai keuntungan yang maksimal dari hasil hutan rakyat ini.
2. Kegiatan dan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang terkait baik pemerintah daerah, pemerintah pusat atau bahkan pemilik modal dalam meningkatkan produktifitas hutan rakyat tersebut melalui
terobosan-terobosan baru yang dilakukan. 3.
Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan dasar pertimbangan dan pemikiran bagaimana cara mengelola hutan rakyat secara baik dan benar,
sehingga dapat meningkatkan keberhasilan pengembangan pengetahuan dan teknologi usaha tani rakyat.
4
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hutan Rakyat