110
hanya cukup menggunakan sebuah komputer dan alat penerima data, seperti modem GSM pada aplikasi yang menggunakan transmisi GSM, atau penerima RF
untuk aplikasi yang menggunakan transmisi radio frequency RF.
2.12. Keadaan Umum di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu
Teluk Pelabuhan Ratu merupakan teluk terbesar di pantai selatan Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Perairan Teluk Pelabuhan Ratu
merupakan tempat bermuaranya 4 sungai yakni sungai Cimandiri, sungai Cibareno, Sungai Ciletuh dan sungai Cikanteh. Dasar perairan ini cukup curam
dimana di sepanjang pantai teluk, kedalaman relatif dangkal dan semakin dalam pada bagian tengah sampai ke arah mulut teluk Gambar 13. Kedalaman perairan
pada bagian dangkal mencapai 100 meter dan berjarak 2 sampai 3 km dari pantai kearah tengah teluk. Perairan pada bagian tengah teluk mencapai kedalaman 300
meter yang terus semakin dalam ke arah mulut teluk yang mencapai kedalaman 1500 meter.
Gambar 13.
Peta Bathymetry
teluk Pelabuhan
Ratu Diolah dari :
http:topex.ucsd.educgi-binget_srtm30.cgi
Arus Teluk Pelabuhan Ratu
Arus adalah gerakan horizontal atau verikal dari suatu massa air sehingga massa air menuju kestabilan. Ada dua gaya yang bekerja terhadap air laut
Longitude L
a ti
tu d
e
106.4 106.45
106.5 106.55
-7.06 -7.04
-7.02 -7
-6.98 -6.96
-350 -300
-250 -200
-150 -100
-50
111
sehingga dapat terjadi arus, yaitu gaya eksternal dan gaya internal. Gaya eksternal terdiri dari angin, perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik, gaya
tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis
, sedangkan gaya internal dari perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan gesekan lapisan air Gross, 1979.
Purba 1995 melaporkan dari hasil pemodelan pada penelitianya bahwa pola arus hasil simulasi menunjukan bahwa faktor pasang surut dan faktor angin
bersama-sama mempengaruhi kondisi hidrodinamika di perairan teluk Pelabuhan Ratu. Penelitian tersebut juga menjelaskan adanya perbedaan pola elevasi saat air
pasang dan surut. Saat air pasang, penumpukan massa air hanya terjadi di titik Ujung Karang Taraje bagian barat teluk, sedangkan bagian dalam teluk
memperlihatkan nilai elevasi yang lebih rendah dibandingkan elevasi di titik ujung Karang Taraje. Saat air surut pola elevasi memperlihatkan nilai garis kontur
pada bagian dalam teluk lebih tinggi dibandingkan dengan nilai garis kontur pada bagian mulut teluk. Hal ini menunjukan massa air pada bagian dalam teluk
mengalir keluar menuju mulut teluk.
Pasang Surut Teluk Pelabuhan Ratu
Hasil pengamatan pasang surut pada penelitian terdahulu di Teluk Pelabuhan Ratu memberikan kesimpulan bahwa tipe pasang surut perairan teluk
Pelabuhan Ratu adalah pasang surut campuran cenderung semi diurnal Pariwono et al
., 1988; Palit 1992. Pariwono 1985 dalam studinya tentang pasut di perairan Asia Tenggara menyatakan bahwa, di Samudera Hindia komponen pasut
M2 dan K1 merambat dari bagian barat menuju timur, ketika memasuki perairan teluk Pelabuhan Ratu komponen pasut tersebut diduga akan merambat melalui
alur yang dalam karena di kawasan tersebut tahanan dasarnya kecil. Hatayama et al. 1996 dalam penelitiannya juga mendapatkan hasil yang sama bahwa di
Samudera Hindia, komponen pasut M2 dan K1 merambat dari bagian barat menuju timur.
Sannang 2003 dalam studinya menyatakan bahwa secara umum rambatan pasut di teluk Pelabuhan Ratu mempunyai pola yang sama, yaitu
dimulai dari batas terbuka bagian utara dan kepala teluk menuju selatan teluk. Hal