176
4.4.3. Sebaran Suhu
Data suhu yang tersimpan di SDMMC card kemudian diplot berdasarkan waktu pengukuran Gambar 41. Suhu pada hari pertama selama percobaan terus
meningkat, rentang suhu pada percobaan ini yaitu berkisar dari 28 – 30.1 °C. pada
awal percobaan terlihat fluktuasi suhu, hal ini disebabkan sensor masih menyesuaikan perubahan dari lingkungan udara ke air.
Pada hari kedua suhu berkisar antara 28.5 -30.4 °C , meningkat dari pagi menuju siang hari kemudian mengalami penurunan Gambar 42. Baik pada hari
pertama dan kedua terlihat bahwa respon time dari sensor suhu khususnya pada awal deploy membutuhkan waktu. Hal ini disebabkan karena sensor suhu tersebut
dikemas dalam bahan alumunium, sehingga membutuhkan waktu untuk penyerapan suhu. Hasil kedua pengukuran memberikan hasil yang baik dimana
suhu di Pelabuhan Ratu berkisar antara 27 – 31 °C.
Dari Gambar 41 dan 42. terlihat perubahan suhu pada data hari pertama lebih landai dibandingkan dengan perubahan suhu pada data hari kedua.
Perbedaan kemiringan perubahan suhu ini kemungkinan disebabkan oleh tempat yang berbeda. Pada hari pertama uji coba dilakukan di tengah teluk dan
pergerakan arus memutar pada saat terjadi perubahan pasang surut, hal ini menyebabkan perubahan panas tidak terlalu cepat dan cenderung tersimpan, hal
ini terlihat dengan tidak terjadinya penurunan suhu meskipun pasang surut sudah berubah. Pada hari kedua uji coba dilakukan pada pinggir teluk dengan arus surut
yang cukup cepat sehingga perubahan suhu juga cenderung cepat dan mengikuti matahari karena arus permukaan yang juga cepat.
Agar terlihat lebih jelas perubahannya kemudian data suhu ini dirata- ratakan setiap 10 menit. Juga untuk melihat apakah perata-rataan setiap 10 menit
mampu memberikan gambaran yang baik terhadap perubahan suhu. Hasil perataan setiap 10 menit tersebut kemudian digambar seperti terlihat pada Gambar
42c.
177
a
b
c Gambar 41. Hari pertama 28 Agustus 2010 a Sebaran spasial suhu, b Suhu
belum dirata-rata, c Suhu rata-rata 10 menit
08:30 09:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:00 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 28
28.5 29
29.5 30
30.5
Te m
p e
ra tu
r C
e lc
iu s
Waktu Lokal
08:00 09:00
10:00 11:00
12:00 13:00
14:00 15:00
16:00 27.5
28 28.5
29 29.5
30 30.5
W aktu Lokal
Su hu
C elc
ius
178
a
b
c Gambar 42. Hari kedua 30 Agustus 2010 a Sebaran spasial suhu, b Suhu
belum dirata-rata, c Suhu rata-rata 10 menit
07:30 08:00
08:30 09:00
09:30 10:00
10:30 11:00
11:30 12:00
12:30 13:00
28.6 28.8
29 29.2
29.4 29.6
29.8 30
30.2 30.4
30.6
Te m
p e
ra tu
r C
e lc
iu s
Waktu Lokal
07:00 08:00
09:00 10:00
11:00 12:00
13:00 14:00
28.6 28.8
29 29.2
29.4 29.6
29.8 30
30.2 30.4
30.6
Waktu Lokal
Su hu
Ce lci
us
179
Hasil pada Gambar 42c. memberikan gambaran bahwa perataan data suhu setiap 10 menit cukup efektif untuk menggambarkan perubahan suhu yang terjadi
dan ini akan menurunkan biaya transmisi data. Perataan yang lebih kecil menyebabkan biaya transmisi bertambah sedangkan perataan yang lebih lama
dikhawatirkan tidak mampu memberikan perubahan suhu yang baik.
180
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Ada 3 bagian utama dari drifter yang dibangun yaitu sistem elektronika, perangkat lunak dan wahana. Sistem elektronika dibangun dari mikrokontroler
ATMega32, penyimpanan SDMMC card, transmisi menggunakan modem GSM, GPS sebagai sensor posisi dan kecepatan, DALLAS DS18B20 sebagai sensor
suhu. Perangkat lunak dibagi menjadi 2 bagian yaitu perangkat lunak yang ditanamkan di wahana dan perangkat lunak pada pengendali di darat
menggunakan komputer. Wahana dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu bola pelampung sebagai tempat bagian elektronika buoy dan parasut yang berfungsi
untuk mempertahankan posisi drifter dari pengaruh angin permukaan. Pada area terbuka seperti laut penentuan posisi GPS memiliki error ±4.5 m,
sehingga dalam proses pencatatan dan atau pengiriman data drifter membutuhkan selang waktu tertentu. Pada penelitian ini waktu tersebut cukup variatif tetapi
secara umum dapat dilakukan setiap 10 menit, menghasilkan kecepatan minimum drifter
arus permukaan pada lintasan lurus yaitu ±0.75 cms. Sensor suhu menggunakan sensor DS18B20 memiliki ketelitian yang cukup baik. Hasil uji
kinerja sistem di lapangan menunjukan bahwa drifter hasil rancangan mampu mencatat 95 dan 99 data dengan kecepatan transfer 64 bps. Hasil uji coba
lapang juga menunjukan 85 dan 93 sukses melakukan pengiriman data menggunakan jaringan GSM dengan daya yang digunakan sistem ini secara
keseluruhan yaitu sekitar 541-544 mW. Nilai Drag area ratio hasil desain penelitian ini sebesar 53.38 lebih besar dari 40 mengindikasikan bahwa drifter
yang dihasilkan memiliki kemampuan cukup baik untuk mengikuti pergerakan masa air.
Percobaan lapang menunjukan bahwa data yang dihasilkan drifter cukup baik walaupun sampling rate yang diujikan terlalu cepat, namun dengan pengolahan
yang dilakukan didapatkan bahwa pergerakan arus di Pelabuhan Ratu dipengaruhi oleh pasang surut daerah tersebut, dengan arah arus yang berbeda pada bagian
tengah dan pinggir teluk. Pada bagian tengah teluk, saat air menuju surut terendah