Perancangan Aturan Pengujian Aturan

Dengan membagi graf hasil analisis Teks C dalam beberapa subgraf, akan diperoleh beberapa pembahasan, yaitu: Pemerintah v4 memberitahukan bahwa lahan v3 pertanian v2 di Indonesia v11 dapat menghasilkan produksi v13 pangan v1 dengan jumlah v6 yang cukup bagi seluruh desa v16, bahkan untuk seluruh dunia v10. Hal itu dapat tercapai dengan cara menerapkan suatu program v9. Pemerintah v4 mengimbau agar seluruh pertanian v2 meningkatkan pemanfaatan lahan vC dan melakukan modernisasi pertanian vA untuk mengatasi masalah kekurangan v5 pangan v1 yang melanda duniav10. Kedua hal tersebut juga dapat memperkokoh ketahanan pangan vB Indonesia v11.

4.6 Perancangan Aturan

Berdasarkan pada tahapan sebelumnya, aturan untuk mengabstraksi teks berbahasa Indonesia dapat ditulis sebagai berikut: 1. Input sebuah teks berbahasa Indonesia. 2. Kata benda bukan nama orang atau kata ganti orang yang terdapat dalam teks dihitung jumlahnya. Kata benda tidak berada dalam kalimat langsung, dan tidak dalam tanda kurung … atau tanda petik “…”. 3. Kata benda yang memiliki kemiripan makna sinonim dan memiliki bentuk umum yang sama dikelompokkan, dan anggap sebagai satu kesatuan term. 4. Menentukan batasan kemunculan threshold dari kata benda yang akan digunakan sebagai konsep, misalnya 4. Dengan demikian kata benda yang digunakan sebagai konsep adalah kata benda yang memiliki kemunculan yang lebih atau sama dengan 4, sementara kata benda lain yang tidak memenuhi tidak digunakan. 5. Setiap konsep yang memenuhi threshold diberikan label dan akan digunakan sebagai verteks. 6. Membuat graf pada setiap kalimat dalam teks menggunakan verteks yang telah ditentukan, dengan memperhatikan kata hubung yang terdapat pada setiap kalimat. 7. Melakukan analisis terhadap graf yang telah diperoleh. Langkah analisis: a. Menganalisis relasi PAR. Pembentukan verteks baru dengan ketentuan: “Kata benda tersusun atas dua verteks u,v yang dihubungkan oleh relasi PAR u ke v, verteks u hanya memiliki satu jenis relasi, yaitu relasi PAR, sedangkan verteks v harus memiliki relasi lain selain PAR.” Jika terjadi perubahan graf kembali ke a. b. Menganalisis hubungan sejajar. c. Menganalisis relasi SUB dan CAU. 8. Menggabungkan seluruh graf hasil proses analisis. 9. Membuat kesimpulan dari graf akhir hasil proses analisis.

4.7 Pengujian Aturan

Untuk menguji aturan yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya tersebut sudah berlaku umum atau tidak, maka dilakukan pengujian terhadap sebuah teks berbahasa Indonesia. Teks D “Meng-INSENTIF-kan PETANI” oleh: Darus Altin www.ubb.ac.id. Teks dapat dilihat dalam Lampiran 4. Langkah pertama setelah memiliki sebuah teks berbahasa Indonesia adalah menghitung banyaknya kata benda yang terdapat dalam teks tersebut. Kata benda yang telah dipilih sebagai konsep sebanyak 203 kata, selanjutnya akan dikelompokkan berdasarkan bentuk kata umum dan kesamaan makna kata. Makna dari sebuah kata diperoleh dengan memperhatikan susunan kata dalam kalimat, tidak hanya mengandalkan makna kata dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Threshold yang digunakan dalam pengujian sebesar 5. Artinya, hanya kata benda yang memiliki kemunculan sebanyak lima kali atau lebih yang akan diberi label dan digunakan sebagai verteks untuk dianalisis. Tabel 13 Verteks pada Teks D Label Kata benda Total v1 petani, petani-petani, kaum petani 21 v2 beras, gabah, padi, kedelai, pangan, bahan makanan, jagung 15 v3 insentif, subsidi 11 v4 Indonesia, Jawa, negeri ini, Nusantara 9 v5 negara, negara-negara, country 7 v6 Pemerintah, Departemen Pertanian 6 v7 institusi-institusi, HKTI, BPS, Perum Bulog 5 v8 kesejahteraan, kemakmuran 5 v9 masyarakat, penduduk, rakyat, rumah tangga, warga negara 5 v10 pertanian, agriculture 5 v11 provesi, pekerjaan, tugas 5 Verteks-verteks yang telah diperoleh akan digunakan dalam pembentukan graf pada setiap kalimat dalam Teks D. Setiap kalimat di dalam teks akan dipotong-potong menggunakan chunk indicator untuk mempermudah dalam pembentukan word graph . Kalimat pertama: “Petani sebenarnya merupakan salah satu unsur penentu kemajuan suatu bangsa, | 1 apalagi culture | 5 atau | 2 frame Indonesia | 5 sebagai | 2 sebuah negara Agraris | 5 yang mungkin | 2 sekarang hampir hilang citra tersebut. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 148 Word graph kalimat pertama Teks D. Kalimat ke-2: “Jika | 2 kita lihat negara- negara maju, | 1 seperti | 2 Amerika Serikat, | 1 Kanada, | 1 Uni Eropa, | 1 Australia, | 1 bahkan Thailand | 5 dan | 2 Vietnam sendiri | 5 mampu | 3 meningkatkan level kesejahteraan petani setara | 5 dengan | 4 profesi lain yang hidup dalam masyarakat | 5 kutipan: Media Indonesia, Editorial 24 April 208 . | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 149 Word graph kalimat ke-2 Teks D. Kalimat ke-3: “Kutipan | 5 di atas, | 1 benar- benar menggelitik bangsa kita, | 1 bagaimana tidak. | 1 ” Pada kalimat ini tidak terbentuk graf, karena tidak ada kata benda yang sesuai dengan verteks yang telah ditentukan. Kalimat ke-4: “Dengan | 4 usia bangsa yang kurang lebih 63 tahun, | 1 kunci sebuah kemakmuran “petani” | 1 di | 4 negeri ini, | 1 hanyalah sekedar dijadikan sebuah simbol Ketahanan Pangan. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 150 Word graph kalimat ke-4 Teks D. Kalimat ke-5: “Kenaikan Harga Pokok Pembelian | 5 HPP | 1 berasgabah | 5 seperti | 2 sekarang, | 1 ternyata tidak meningkatkan harkat | 5 dan | 2 martabat | 5 kaum petani. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 151 Word graph kalimat ke-5 Teks D. Kalimat ke-6: “Jika | 2 kita tinjau, | 1 pemerintah berfikir vbahwa | 2 dengan | 4 menaikkan Harga Pokok Pembelian kedelai, | 1 beras, | 1 dan | 2 hasil tani lainnya | 5 itu merupakan salah satu cara | 5 untuk | 4 memberikan insentif | 5 bagi | 4 petani | 5 sehingga | 2 berdampak | 5 bagi | 4 penambahan produktivitas hasil tani. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 152 Word graph kalimat ke-6 Teks D. Kalimat ke-7: “Atau | 2 pemberian subsidi berupa alat-alat pertanian, | 1 pupuk, | 1 bibit tanaman | 5 itu juga merupakan salah satu insentif | 5 bagi | 4 petani. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 153 Word graph kalimat ke-7 Teks D. Kalimat ke-8: “Hal tersebut memang bukanlah langkah yang salah | 5 dari | 4 pemerintah | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 154 Word graph kalimat ke-8 Teks D. Kalimat ke-9: “Namun, | 1 pada prakteknya masih terdapat pemanfaatan tenaga petani | 5 hanya sebagai | 2 tukang produksi beras, | 1 kedelai, | 1 jagung, | 1 dan | 2 sebagainya. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 155 Word graph kalimat ke-9 Teks D. Kalimat ke-10: “Di | 4 belahan Indonesia, | 1 terutama wilayah Jawa, | 1 banyak petani hanya menjadikan petani | 5 sebagai | 2 alat | 5 bagi | 4 segelintir orang yang mengaku dirinya berperan penting | 5 untuk | 4 kesejahteraan hidup petani. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 156 Word graph kalimat ke-10 Teks D. Kalimat ke-11: “Pada kenyataannya, | 1 petani-petani | 5 di | 4 Indonesia sebagian besar hidup dalam kategori penduduk miskin. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 157 Word graph kalimat ke-11 Teks D. Kalimat ke-12: “Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 158 Word graph kalimat ke-12 Teks D. Kalimat ke-13: “Peneliti-peneliti kita mengatakan hal tersebut dikarenakan | 5 adalah kurang terorganisirnya petani, | 1 walaupun | 2 kenyataannya sudah Himpunan Keluarga Tani Indonesia HKTI , | 1 atau | 2 terlalu banyak para EksportirImportir Indonesia | 5 yang justru malah mempermainkan harga pasaran produk-produk pertanian kita, | 1 kemudian tumpang tindihnya | 5 atau | 2 perbedaan masalah pendataan hasil-hasil pertanian | 5 terutama gabah dan beras | 1 sebagai | 2 bahan makanan pokok rakyat Indonesia. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 159 Word graph kalimat ke-13 Teks D. Kalimat ke-14: “Ini terbukti. | 1 ” Pada kalimat ini tidak terbentuk graf, karena tidak ada kata benda yang sesuai dengan verteks yang telah ditentukan. Kalimat ke-15: “Misalnya | 2 data produksi gabah | 5 dan | 2 beras yang dipublikasikan | 5 oleh | 4 Departemen Pertanian, | 1 berbeda dengan | 4 data yang dikeluarkan oleh | 4 HKTI, | 1 Perum Bulog | 5 maupun | 2 BPS. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 160 Word graph kalimat ke-15 Teks D. Kalimat ke-16: “Sehingga | 2 data yang terpublikasikan | 5 oleh | 4 institusi-institusi tersebut jadi membingungkan | 5 sumber Bali Pos, Artikel, 17 Februari 2007 . | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 161 Word graph kalimat ke-16 Teks D. Kalimat ke-17: “Kejadian-kejadian tersebut hanya segelintir informasi yang menunjukkan carut-marutnya kondisi petani | 5 di | 4 Indonesia tercinta ini. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 162 Word graph kalimat ke-17 Teks D. Kalimat ke-18: “Pekerjaan besar tentunya bukan hanya tugas penting Departemen Pertanian | 5 untuk | 4 mengatasi hal ini. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 163 Word graph kalimat ke-18 Teks D. Kalimat ke-19: “Tapi sinergi yang kuat | 5 dari | 4 unsur manapun | 5 harus | 3 dilibatkan | 5 supaya | 2 tidak terjadinya simpang siur pemberitaan. | 1 ” Pada kalimat ini tidak terbentuk graf, karena tidak ada kata benda yang sesuai dengan verteks yang telah ditentukan. Kalimat ke-20: “Berbicara insentif, | 1 tentunya salah satu alat pemuas | 5 bagi | 4 setiap individu. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 164 Word graph kalimat ke-20 Teks D. Kalimat ke-21: “Jika | 2 petani | 5 di | 4 Indonesia, | 1 masih tidak diperhatikan | 5 untuk | 4 kesejahteraan, | 1 sampai | 2 kapanpun tetap dalam kondisi yang stagnan. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 165 Word graph kalimat ke-21 Teks D. Kalimat ke-22: “Sebagai | 2 contoh | 5 di | 4 Jepang, | 1 saat minat menanam padi mengalami penurunan, | 1 para petani memperoleh insentif | 5 ketika | 2 bersedia menanam padi. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 166 Word graph kalimat ke-22 Teks D. Kalimat ke-23: “Jika | 2 panen mereka melampaui target, | 1 insentifnya tambah. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 167 Word graph kalimat ke-23 Teks D. Kalimat ke-24: “Kalau | 2 ada petani | 5 yang mau | 3 menanami lahan pertanian nonpadi, | 1 insentifnya | 5 akan | 2 bertambah besar lagi. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 168 Word graph kalimat ke-24 Teks D. Kalimat ke-25: “insentif tertinggi diberikan | 5 apabila | 2 para petani padi tersebut menanami lahan nonpertanian yang masih menganggur. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 169 Word graph kalimat ke-25 Teks D. Kalimat ke-26: “Apakah kita berani menerapkan | 5 hal seperti | 2 itu? | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 170 Word graph kalimat ke-26 Teks D. Kalimat ke-27: “Jawabannya sekarang kita tunggu | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 171 Word graph kalimat ke-27 Teks D. Kalimat ke-28: “Jika | 2 pemerintah berani mengambil langkah-langkah lain yang kongkret | 5 untuk | 4 kesejahteraan petani, | 1 mungkin | 2 masa-masa yang akan | 2 datang, | 1 banyak warga negara yang berani mengatakan | 5 jika | 2 petani | 5 adalah sebuah profesi yang menjanjikan | 5 atau | 2 profesi yang berperan penting dalam memberikan nilai tambah | 5 added value | 1 bagi | 4 pendapatan negara. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 172 Word graph kalimat ke-28 Teks D. Kalimat ke-29: “Hal tersebut sangat mungkin | 2 terjadi, | 1 jika | 2 komitmen pemerintah yang kuat | 5 untuk | 4 pemberian insentif lebih gencar dilakukan, | 1 Indonesia hijau | 5 dengan | 4 daerah-daerahprovinsi | 5 sebagai | 2 bentanganpermadani hijau Nusantara | 5 tentu akan | 2 terwujud. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 173 Word graph kalimat ke-29 Teks D. Kalimat ke-30: “Anggaran | 5 bagi | 4 pertanian | 5 tentunya harus | 3 ditingkatkan. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 174 Word graph kalimat ke-30 Teks D. Kalimat ke-31: “Jika | 2 perlu, | 1 diberikan insentif bulanan yang minimal ada perannya | 5 bagi | 4 tecukupinya dapur rumah tangga. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 175 Word graph kalimat ke-31 Teks D. Kalimat ke-32: “Pasti petani | 5 akan | 2 fokus | 5 dan | 2 giat | 5 untuk | 4 memberikan warna baru| 5 dengan | 4 tujuan swasembada pangan | 5 seperti | 2 yang dicita-citakan. | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 176 Word graph kalimat ke-32 Teks D. Kalimat ke-33: “Sebagai | 2 negara berkembang, | 1 tentunya fokus | 5 dengan | 4 culture negara | 5 sebagai | 2 Agriculture Country . | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Gambar 177 Word graph kalimat ke-33 Teks D. Kalimat ke-34: “Toh, | 1 negara-negara maju | 5 di | 4 belahan Eropa juga menerapkan pola insentif | 5 bagi | 4 petani | 5 sebagai | 2 salah satu cara | 5 untuk | 4 memakmurkan sebuah bangsa | 5 Publikasi Babel Pos April 2008 . | 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 11 verteks pada Teks D, diperoleh word graph sebagai berikut: Pada Teks D, dilihat dari struktur katanya, hubungan yang terjadi pada v9={masyarakat, penduduk, rakyat, rumah tangga, warga negara} dengan v2={beras, gabah, padi, kedelai, pangan, bahan makanan, jagung} dapat digantikan dengan CAU, karena “masyarakat” membutuhkan “pangan”. Langkah analisis selanjutnya adalah pada relasi SUB dan CAU yang terjadi dalam setiap graf dalam teks. Dengan menggunakan prinsip logika matematika untuk mereduksi relasi SUB dan CAU, diperoleh: Gambar 178 Word graph kalimat ke-34 Teks D. Selanjutnya akan dihitung banyaknya hubungan yang terjadi pada setiap graf yang telah terbentuk, kemudian akan dilakukan tahapan analisis. Analisis pertama pada relasi PAR, untuk menentukan verteks baru yang mungkin terbentuk dari dua buah kata benda. Tabel 14 Analisis PAR pada Teks D u ke v Kata gabungan Sinonim 8 → 1 kesejahteraan petani - Gambar 181 Graf relasi SUB pada Teks D. Gambar 179 Penggabungan verteks pada Teks D. Analisis selanjutnya adalah apada hubungan searah yang terjadi dalam teks. Gambar 182 Graf relasi CAU pada Teks D. Gambar 180 Hubungan sejajar pada Teks D. Tahap selanjutnya adalah menggabungkan seluruh graf hasil ananalisis, diperoleh: Gambar 183 Graf hasil analisis Teks D. Dengan membagi graf hasil analisis Teks D dalam beberapa subgraf, akan diperoleh sebuah pembahasan yang saling terkait, yaitu: Pemerintah v6 akan memberikan insentif v3 bagi masyakat v9 Indonesia v4 yang mau bekerja sebagai petani v1, karena sebagian besar masyarakat v9 Indonesia v4 sudah tidak ingin memiliki profesi v11 sebagai petani v1. Indonesia v4 dikenal sebagai salah satu negara v5 pertanian v10 karena dahulu sebagian besar masyarakatnya v9 bekerja sebagai petani v1. Sebagai negara v5 pertanian v10, maka wajiblah memperhatikan kesejahteraan petani vA agar rakyatnya v9 memperoleh pangan v2 yang cukup. Dengan demikian, aturan ini dapat digunakan untuk memperoleh abstraksi dari suatu teks berbahasa Indonesia, namun hal ini hanya dapat dilakukan secara manual dikarenakan adanya faktor subjektivitas. Aturan ini juga terbatas pada relasi tertentu saja, yaitu PAR, SUB, dan CAU. V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan