4.4 Pembuatan Graf
Dengan menggunakan verteks-verteks yang telah ditentukan sebelumnya, akan
dibentuk graf pada setiap kalimat dari setiap teks. Graf yang dibentuk merupakan graf yang
bersifat subjektif. Setiap individu mungkin akan menghasilkan graf yang tidak sama
bergantung pada alasan masing-masing.
Untuk mempermudah pembuatan graf akan dilakukan sedikit perubahan dalam
penulisan relasi ALI dan verteks yang digunakan. Untuk contoh, relasi ALI dan
verteks pada penelitian selanjutnya akan ditulis sebagai berikut:
Gambar 13 Penulisan relasi ALI dan verteks dalam penelitian.
Graf akan dibuat pada setiap kalimat dari setiap dokumen. Pertama-tama akan dibuat
word graph dari setiap kata benda dalam
kalimat berdasarkan frasa kata benda, dan pemotongan dengan chunk indicator.
Kemudian word graph yang terbentuk akan dicocokkan dengan verteks yang telah
ditentukan sebelumnya. Dalam pembentukan graf akan dipertimbangkan hubungan
antarkalimat, serta kata penghubung yang ada pada setiap kalimat.
Teks A Kalimat pertama:
“Ketahanan pangan menunjukkan eksistensinya, jika setiap rumah
tangga selalu dapat mengakses, secara fisik maupun ekonomi, memperoleh pangan yang
cukup aman dan sehat bagi seluruh anggotanya FAO, 1996.”
Berdasarkan chunk indikator diperoleh pemotongan kalimat sebagai berikut:
“Ketahanan pangan menunjukkan eksistensinya, |
1
jika |
2
setiap rumah tangga |
5
selalu dapat |
3
mengakses, |
1
secara fisik |
5
maupun |
2
ekonomi, |
1
memperoleh pangan
yang cukup aman |
5
dan |
2
sehat |
5
bagi |
4
seluruh anggotanya |
5
FAO, 1996. |
1
” Dari kalimat tersebut diperoleh frasa kata
benda sebagai berikut: a
: ketahanan pangan b
: eksistensinya c
: rumah tangga d
: pangan yang cukup aman dan sehat e
: anggotanya Kata fisik dan ekonomi dalam kalimat
pertama tidak dimasukkan sebagai kata benda karena dalam struktur kalimatnya, kedua kata
tersebut berfungsi sebagai kata sifat. Kalimat “secara fisik maupun ekonomi” menunjukkan
keterangan sifat, sehingga dapat dihilangkan.
Jika frasa kata benda digambarkan dalam graf, diperoleh:
a : ketahanan pangan
Penjelasan: Terdapat dua kata benda yaitu “ketahanan”
dan “pangan”. Kata “ketahanan” merupakan sifat atau keterangan bagi kata “pangan”,
sehingga kata “ketahanan pangan” bermakna “kekuatan atau kemampuan untuk
memperoleh pangan”. Hubungan yang tepat bagi dua kata tersebut adalah PAR,
“ketahanan PAR pangan”.
Gambar 14 Word graph untuk a kalimat pertama pada Teks A.
b : eksistensinya
Penjelasan: Hanya terdapat sebuah kata benda
“eksistensi” pada frasa ini, sememtara imbuhan “-nya” menunjukkan hubungan
dengan kata sebelumnya, sehingga dapat digambarkan word graph sebagai berikut:
Gambar 15 Word graph untuk b kalimat pertama pada Teks A.
c : rumah tangga
Penjelasan: Kata “rumah tangga” adalah kata benda
yang tersusun dari 2 buah kata. Kata “rumah tangga” memiliki makna berbeda dari kata
“rumah” dan “tangga”, sehingga dapat digambarkan menjadi satu kata benda dengan
word graph
sebagai berikut:
Gambar 16 Word graph untuk c kalimat pertama pada Teks A.
d : pangan yang cukup aman dan sehat
Penjelasan: Kata “aman” dan “sehat” merupakan kata
sifat yang mengiringi kata “pangan”, sehingga hanya ada satu kata benda dalam frasa ini.
Gambar 17 Word graph untuk d kalimat pertama pada Teks A.
e : anggotanya
Penjelasan: Terdapat kata “anggota” dengan imbuhan
“-nya” yang mengacu pada kata “rumah tangga”. Kata “anggota” merupakan sifat atau
keterangan bagi kata “rumah tangga”, sehingga kata “anggota rumah tangga”
bermakna “bagian dari rumah tangga”. Hubungan yang tepat bagi dua kata tersebut
adalah PAR, “anggota PAR rumah tangga”.
Gambar 18 Word graph untuk e kalimat pertama pada Teks A.
Dengan demikian kalimat tersebut dapat
ditulis: “a menunjukkan b, |
1
jika |
2
setiap c |
5
dapat |
3
mengakses, |
1
memperoleh d bagi |
4
e.
|
1
” Penjelasan:
Jika c dapat mengakses d bagi e, maka a menunjukkan b. Artinya, jika rumah tangga
dapat mengakses pangan bagi anggotanya, maka ketahanan pangan menunjukkan
eksistensinya. Dengan demikian dapat dibuat word graph
sebagai berikut: Gambar 19 Word graph kata benda kalimat
pertama pada Teks A. Kata benda dalam word graph tersebut
akan dicocokkan dengan verteks yang telah ditentukan. Kata “eksistensi” dan “anggota”
tidak termasuk dalam verteks yang digunakan pada Teks A, dan diperoleh:
Gambar 20 Word graph verteks kalimat pertama pada Teks A.
Untuk kalimat selanjutnya graf diperoleh dengan cara yang sama seperti kalimat
pertama.
Kalimat ke-2: “Artinya, |
1
titik berat kondisi ketahanan pangan terletak pada
tingkat rumah tangga. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 21 Word graph kalimat ke-2 Teks A. Kata “artinya” dalam kalimat ini berfungsi
sebagai kata penghubung antarkalimat. Jika kata tersebut dihilangkan maka kalimat utama
tidak kehilangan maknanya.
Kalimat ke-3: “Ketahanan pangan ini |
5
harus |
3
mencakup aksesibilitas, |
1
ketersediaan,
|
1
keamanan |
5
dan |
2
kesinambungan. |
1”
Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21
verteks pada Teks A, diperoleh word graph sebagai berikut:
Gambar 22 Word graph kalimat ke-3 Teks A.
Kalimat ke-4: “Aksesibilitas |
5
di sini |
4
artinya |
5
setiap rumah tangga |
5
mampu |
3
memenuhi kecukupan pangan keluarga |
5
dengan |
4
gizi yang sehat. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut: Gambar 23 Word graph kalimat ke-4 Teks A.
Kata “artinya” dalam kalimat ini bermakna “adalah” sehingga kata tersebut digunakan
sebagai kata penghubung yang menyatakan relasi EQU.
Kalimat ke-5: “Ketersediaan pangan |
5
adalah rata-rata pangan dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan konsumsi |
5
di |
4
tingkat
wilayah |
5
dan |
2
rumah tangga. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 24 Word graph kalimat ke-5 Teks A. Kata “rata-rata” dimasukkan dalam kata
benda karena dalam struktur kalimatnya kata tersebut menyertai kata lain “rata-rata pangan”,
sehingga “rata-rata” bermakna jumlah” atau “ukuran”.
Kalimat ke-6: “Sedangkan |
2
keamanan
pangan |
5
dititikberatkan pada kualitas pangan
|
5
yang memenuhi kebutuhan gizi. |
1
”
Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan
21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph sebagai berikut:
Gambar 25 Word graph kalimat ke-6 Teks A. Kalimat ke-7: “Kesinambungan dalam
konteks ini |
5
bukan hanya untuk |
4
memenuhi kecukupan pangan dalam jangka waktu
tertentu, |
1
bahkan dirancang |
5
untuk |
4
masa
|
1
generasi mendatang, |
1
lebih-lebih akibat
kenaikan harga bahan bakar minyak |
5
BBM
1 Oktober 2005 |
5
maka |
2
penanggulangan
kemiskinan |
5
akan |
2
berkepanjangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 26 Word graph kalimat ke-7 Teks A. Kalimat ke-8: “Ketahanan pangan
merupakan basis ketahanan ekonomi |
5
dan |
2
ketahanan nasional |
5
secara
berkesinambungan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 27 Word graph kalimat ke-8 Teks A. Kalimat ke-9: “Manakala pemenuhan
kebutuhan pangan |
5
harus |
3
berkesinambungan, |
1
maka |
2
berbagai
aktivitas pertanian |
5
harus |
3
tetap berjalan |
5
sebagaimana |
2
mestinya. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 28 Word graph kalimat ke-9 Teks A.
Kalimat ke-10: “Untuk |
4
memenuhi
kebutuhan pangan ini |
5
perlu |
3
adanya sistem
ketahanan pangan yang handal, |
1
yang bertumpu pada optimalisasi pemanfaatan
potensi keragaman sumber daya pangan lokal. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 29 Word graph kalimat ke-10 Teks A.
Kalimat ke-11: “Untuk |
4
mencapai
ketahanan ekonomi |
5
dan |
2
pembentukan
sumber daya manusia yang berkualitas, |
1
perlu |
3
pangan yang cukup |
5
bagi |
4
setiap
rumah tangga. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 30 Word graph kalimat ke-11 Teks A.
Kalimat ke-12: “Guna |
2
mewujudkan
ketahanan pangan |
5
perlu |
3
memperhatikan
tiga subsistem yang saling terkait, |
1
yaitu |
2
subsistem produksi |
5
produsenpetani
sebagai pelaku, |
1
subsistem konsumsi |
5
konsumen sebagai pelaku |
5
dan |
2
subsistem
distribusi |
5
distributor dan pedagang . |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut: Gambar 31 Word graph kalimat ke-12 Teks
A. Kalimat ke-13: “Ketersediaan merupakan
salah satu unsur penting dalam konsep ketahanan pangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 32 Word graph kalimat ke-13 Teks A.
Kalimat ke-14: “Tetapi |
2
bukan berarti |
5
bahwa |
2
itu telah menjamin terwujudnya
ketahanan pangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 33 Word graph kalimat ke-14 Teks A.
Kalimat ke-15: “Kalau pun |
2
stok nasional
cukup, |
1
hal itu tidak menutup kemungkinan
merebaknya kasus busung lapar, |
1
karena |
2
kemiskinan |
5
juga dapat |
3
membatasi akses mereka mendapatkan pangan yang dibutuhkan.
|
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 34 Word graph kalimat ke-15 Teks A.
Kata “hal itu” dalam kalimat ke-15 mengacu pada kata sebelumnya, yakni “stok
nasional” sehingga kata “hal itu” dapat dihilangkan. Kata “mereka” dalam kalimat
dapat diartikan sebagai “masyarakat”.
Kalimat ke-16: “Parameter kemiskinan |
5
dari |
4
World Bank |
5
berdasarkan pada
perbandingan tingkat pendapatan penduduk |
1
rumah tangga |
5
dengan |
4
tingkat pendapatan
yang diperlukan |
5
untuk |
4
memenuhi
kebutuhan minimum. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut: Gambar 35 Word graph kalimat ke-16 Teks
A.
Kalimat ke-17: “Hanya saja, |
1
kemiskinan bukan hanya melibatkan kesejahteraan materi,
|
1
tetapi |
2
mencakup perluasan akses |
5
dan |
2
kesempatan |
5
untuk |
4
memenuhi kebutuhan
dasar |
5
seperti |
2
pangan, |
1
kesehatan, |
1
dan
pendidikan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 36 Word graph kalimat ke-17 Teks A.
Kalimat ke-18: “Melambungnya harga BBM |
5
mengakibatkan jumlah keluarga miskin membengkak secara drastis. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 37 Word graph kalimat ke-18 Teks A.
Kalimat ke-19: “Makanya, |
1
komitmen
yang kuat |
5
dari |
4
pemerintah amat diperlukan,
|
1
yakni |
2
dengan |
4
memprioritaskan program peningkatan ketahanan pangan |
5
yang terintegrasi |
5
dengan |
4
program peningkatan pendapatan |
5
dan |
2
penanggulangan kemiskinan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 38 Word graph kalimat ke-19 Teks A.
Kalimat ke-20: “Ini tidak cukup |
5
dengan
|
4
partisipasi petani |
5
atau |
2
kelompok tani, |
1
tetapi |
2
juga |
5
harus |
3
melibatkan pengusaha,
|
1
lembaga swadaya masyarakat, |
1
lembaga
penelitian |
5
dan |
2
perguruan tinggi. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 39 Word graph kalimat ke-20 Teks A.
Kata “ini” dalam kalimat ke-20 mengacu pada kata “komitmen” yang berada pada
kalimat sebelumnya.
Kalimat ke-21: “Kini pemerintah |
5
perlu |
3
merekonstruksi kebijakan pangan |
5
dari |
4
swasembada |
5
ke |
4
ketahanan pangan |
5
dengan |
4
memperhatikan ketersediaan
kuantitas |
5
dan |
2
kualitas pangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 40 Word graph kalimat ke-21 Teks A.
Kalimat ke-22: “Selain itu, |
1
kemandirian
|
5
dan |
2
kedaulatan pangan |
5
hendaknya |
3
dikembangkan |
5
dari |
4
ketahanan pangan
keluarga |
5
ke |
4
ketahanan pangan komunitas,
|
1
ketahanan pangan daerah, |
1
dan nasional.
|
1
”
Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan
21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph sebagai berikut:
Gambar 41 Word graph kalimat ke-22 Teks A.
Kalimat ke-23: “Artinya, |
1
pengembangan
|
5
dan |
2
pemantapan ketahanan pangan baru |
5
bisa |
3
terwujud, |
1
jika |
2
terjalin kerja sama
kolektif |
5
dan |
2
sinergis |
5
di antara |
4
pihak-
pihak terkait. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 42 Word graph kalimat ke-23 Teks A.
Kata “artinya” dalam kalimat ke-23 berfungsi sebagai penghubung antarkalimat.
Jika kata tersebut dihilangkan maka kalimat utama tidak kehilangan maknanya.
Kalimat ke-24: “Khususnya masyarakat
produsen, |
1
pengelola, |
1
pemasar |
5
dan |
2
konsumen pangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 43 Word graph kalimat ke-24 Teks A.
Kalimat ke-25: “Solidaritas nasional
ketahanan pangan ini |
5
hendaknya |
3
segera
disosialisasikan |
5
dan |
2
digalakkan |
5
mulai
dari |
4
birokrat, |
1
legislatif |
5
hingga |
2
masyarakat luas. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 44 Word graph kalimat ke-25 Teks A.
Kalimat ke-26: “Semua komponen tadi |
5
harus |
3
memiliki kepedulian tinggi |
5
terhadap
|
4
masalah kemiskinan, |
1
kerawanan pangan |
5
dan |
2
kelaparan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 45 Word graph kalimat ke-26 Teks A.
Kalimat ke-27: “Gerakan nasional peduli
masyarakat miskin |
5
dan |
2
kerawanan pangan
|
5
di tengah |
4
melonjaknya kenaikan harga
barang |
5
dan |
2
jasa |
5
pasca-kenaikan harga
BBM ini |
5
harus |
3
menjadi gerakan bersama,
|
1
bukan hanya |
5
sebagai |
2
gerakan |
5
dari |
4
salah satu sektor. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 46 Word graph kalimat ke-27 Teks A.
Gambar 46 Word graph kalimat ke-27 Teks A lanjutan.
Kalimat ke-28: “Kebanyakan petani |
5
di |
4
Indonesia |
5
adalah bagian |
5
dari |
4
masyarakat
miskin. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 47 Word graph kalimat ke-28 Teks A.
Kalimat ke-29: “Sektor pertanian kian
berat |
5
untuk |
4
mengangkat kesejahteraan |
5
dan |
2
martabat para petani. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 48 Word graph kalimat ke-29 Teks A.
Kalimat ke-30: “Jeritan petani |
5
terhadap
|
4
kebijakan pemerintah yang tidak populis |
5
harus |
3
diakomodasi. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 49 Word graph kalimat ke-30 Teks A.
Kalimat ke-31: “Hal ini tak |
5
mungkin |
2
dilakukan hanya |
5
dengan |
4
bantuan tunai
langsung |
5
Rp 100.000,- per bulan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 50 Word graph kalimat ke-31 Teks A.
Kata “hal ini” dalam kalimat ke-31 mengacu pada keseluruhan kalimat
sebelumnya, sehingga tidak perlu menyertakan graf kalimat sebelumnya.
Kalimat ke-32: “Kebijakan yang tak
berpihak pada petani |
5
selama ini |
2
antara lain
|
5
penetapan harga dasar gabah |
5
dan |
2
beras |
5
yang selalu dikendalikan pemerintah, |
1
sementara harga barang |
5
dan |
2
jasa |
5
di luar
|
4
produk pertanian tidak terkendalikan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut: Gambar 51 Word graph kalimat ke-32 Teks
A.
Kalimat ke-33: “Pemerintah |
5
perlu |
3
segera mengubah kebijakan yang merugikan petani tersebut. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 52 Word graph kalimat ke-33 Teks A.
Kalimat ke-34: “Jika tidak, |
1
ke depan |
4
kerawanan pangan |
5
akan |
2
tetap sulit teratasi.
|
1
.” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 53 Word graph kalimat ke-34 Teks A.
Kalimat ke-35: “Pemerintah |
5
perlu |
3
menumbuhkembangkan lumbung desa |
5
dengan |
4
penanganan secara profesional, |
1
karena |
2
eksistensinya |
5
di |
4
tingkat desa |
5
dan |
2
rumah tangga |
5
mampu |
3
mewujudkan
ketahanan pangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 54 Word graph kalimat ke-35 Teks A.
Kalimat ke-36: “Hal ini mendesak dilakukan menghadapi kerawanan pangan
pasca-kenaikan harga BBM. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 55 Word graph kalimat ke-36 Teks A.
Kata “hal ini” dalam kalimat ke-36 mengacu pada kalimat sebelumnya, yakni
pada kata “lumbung desa”. Kalimat ke-37: “Pengelolaan lumbung
desa sangat bermanfaat |
5
sebagai |
2
cadangan
pangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 56 Word graph kalimat ke-37 Teks A.
Kalimat ke-38: “Sebaiknya pemerintah
aktif melakukan penyuluhan |
5
dan |
2
pembinaan, |
1
serta |
2
memberikan informasi
terlebih dulu |
5
agar |
2
masyarakat |
5
bisa |
3
mengetahui manfaat |
5
dan |
2
tujuannya secara
jelas |
5
dan |
2
pasti. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 57 Word graph kalimat ke-38 Teks A.
Kalimat ke-39: “Peran aktif masyarakat pedesaan dalam mengembangkan cadangan
pangan |
5
akan |
4
mendukung mantapnya
ketersediaan |
5
dan |
2
ketahanan pangan
nasional. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 58 Word graph kalimat ke-39 Teks A.
Kalimat ke-40: “Biasanya kesuksesan suatu program yang dicanangkan disertai
demplot|
5
demonstrasi plot |
1
dengan |
4
mengikutsertakan tokoh masyarakat |
5
di |
4
sekitarnya. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 59 Word graph kalimat ke-40 Teks A.
Kalimat ke-41: “Pendekatan model ini
cukup ampuh |
5
dan |
2
besar pengaruhnya |
5
di
|
4
masyarakat. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 21 verteks pada Teks A, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 60 Word graph kalimat ke-41 Teks A.
Teks B Kalimat pertama: “Bahwa |
2
swasembada
beras identik |
5
dengan |
4
ketahanan pangan |
5
sudah sangat lama terjadi |
5
di |
4
Indonesia. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 61 Word graph kalimat pertama Teks B.
Kalimat ke-2: “Ini |
5
seperti |
2
mitos yang
direproduksi ulang |
5
dari |
4
masa |
5
ke |
4
masa.
|
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 62 Word graph kalimat ke-2 Teks B. Kata “ini” dalam kalimat ke-2 mengacu
pada kalimat sebelumnya, yakni “swasembada beras”, sehingga kata tersebut dapat
digantikan.
Kalimat ke-3: “Ketersediaan beras |
5
di |
4
gudang Bulog |
5
kerap dijadikan basis
ketahanan pangan |
5
di |
4
level provinsi |
5
maupun |
2
kabupaten. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 63 Word graph kalimat ke-3 Teks B. Kalimat ke-4: “Hal ini mengindikasikan
pengutamaan beras |
5
sebagai |
2
indikator
ekonomi nasional. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 64 Word graph kalimat ke-4 Teks B. Kata “hal ini” dalam kalimat ke-4
mengacu pada kalimat sebelumnya, yakni “ketersediaan beras”.
Kalimat ke-5: “Beras telah menjadi
sumber pangan dominan |
5
di |
4
Indonesia. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 65 Word graph kalimat ke-5 Teks B. Kalimat ke-6: “Tingginya ketergantungan
pada beras |
5
di |
4
daerah |
5
seperti |
2
Timor, |
1
Maluku, |
1
Papua, |
1
dan |
2
Kalimantan telah terjadi
|
5
sejak |
2
jaman kolonial
memberlakukan perdagangan antarpulau |
5
di
|
4
Nusantara. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 66 Word graph kalimat ke-6 Teks B. Kalimat ke-7: “Politisasi beras masa
Suharto dibangun pada pola yang sudah terbawa |
5
sejak |
2
masa kolonial. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 67 Word graph kalimat ke-7 Teks B.
Gambar 67 Word graph kalimat ke-7 Teks B lanjutan.
Kata “Suharto” yang dimaksud dalam kalimat ini adalah Presiden RI, sehingga kata
tersebut dapat digantikan oleh kata jabatannya, yaitu “presiden”.
Kalimat ke-8: “Karenanya, |
2
menuduh
Suharto |
5
sebagai |
2
biang politisasi beras |
5
dan |
2
penyebab diskriminasi pangan lokal |
5
adalah tuduhan yang tidak sepenuhnya benar |
5
Reid 1984 di dalam Lassa, 2005 . |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 68 Word graph kalimat ke-8 Teks B. Kata “Suharto” yang dimaksud dalam
kalimat ini adalah Presiden RI, sehingga kata tersebut dapat digantikan oleh kata jabatannya,
yaitu “presiden”.
Kalimat ke-9: “Lassa |
5
2005 , |
1
mengutip |
5
dari |
4
berbagai sumber, |
1
menyebutkan |
5
bahwa |
2
kebijakan harga
beras telah menjadi basis kebijakan pangan |
5
dan |
2
beras |
5
lebih dari |
4
300 tahun, |
1
sejak |
2
masa kolonial. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut: Gambar 69 Word graph kalimat ke-9 Teks B.
Kalimat ke-10: “Pemerintah Kolonial Belanda menginginkan harga buruh yang
murah |
5
bagi |
4
investasi pertaniannya |
5
di |
4
Nusantara. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 70 Word graph kalimat ke-10 Teks B.
Kalimat ke-11: “Karena |
2
beras sangat
penting |
5
bagi |
4
konsumsi keluarga, |
1
maka |
2
harga dasar pangan utama tersebut selalu ditekan rendah. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 71 Word graph kalimat ke-11 Teks B.
Kalimat ke-12: “Kebijakan yang sama |
5
di
|
4
era presiden Sukarno dilandasi |
5
oleh |
4
motivasi dukungan politik, |
1
sementara |
2
di |
4
era pemerintahan Suharto |
5
beras dibaptis menjadi barometer ekonomi pembangunan ,
|
1
sekaligus |
5
sebagai |
2
alat politik. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 72 Word graph kalimat ke-12 Teks B.
Kata “Sukarno” dalam kalimat tidak diganti dengan “presiden” karena
keberadaannya dalam kalimat sudah disertai kata “presiden”, sehingga kata “presiden”
yang dipilih sebagai kata utama, sementara “Sukarno” hanya menyertai kata “presiden”.
Kalimat ke-13: “Fakta sejarah
menunjukkan |
5
bahwa |
2
kebijakan pangan
Indonesia |
5
sejak |
2
1952 |
5
sampai |
2
sekarang selalu dalam kerangka |
5
untuk |
4
mencapai swasembada beras |
5
di |
4
tingkat
nasional. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 73 Word graph kalimat ke-13 Teks B.
Kalimat ke-14: “Ketika |
2
penggunaan
beras |
5
oleh |
4
sebagian besar masyarakat |
5
mulai |
4
dianggap memberatkan pemerintah, |
1
maka |
2
pemerintah |
5
1969 |
1
mempopulerkan slogan |
5
pangan bukan hanya
beras |
5
lewat |
4
Project Applied Nutrition Program
. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 74 Word graph kalimat ke-14 Teks B.
Kalimat ke-15: “Tujuannya, |
1
memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat |
5
dengan |
4
memanfaatkan bahan pangan lokal |
5
sehingga
|
2
tidak terjadi kelaparan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 75 Word graph kalimat ke-15 Teks B.
Kalimat ke-16: “Pada saat yang sama, |
1
pemerintah juga mengenalkan beras tekad |
5
yang dibuat |
5
dari |
4
bahan pangan singkong,
|
1
sebagai |
2
pengganti beras. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut: Gambar 76 Word graph kalimat ke-16 Teks
B.
Kalimat ke-17: “Di |
4
tingkat nasional |
5
dibentuk panitia penganekaragaman menu makanan rakyat, |
1
dan |
2
pejabat pemerintah melakukan kampanye makan pangan nonberas
|
5
oleh |
4
para pejabat |
5
maupun |
2
sang istri |
5
yang sayang sekali tidak menyentuh masyarakat luas. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 77 Word graph kalimat ke-17 Teks B.
Kalimat ke-18: “Tetapi, |
2
upaya penganekaragaman yang dilakukan
pemerintah |
5
tampak paradoks |
5
karena |
2
di
saat |
4
yang sama semua pegawai negeri, |
1
termasuk TNI, |
1
mendapat jatah beras. |
1
”
Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan
18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph sebagai berikut:
Gambar 78 Word graph kalimat ke-18 Teks B.
Kalimat ke-19: “Kelahiran Badan Urusan
Logistik |
5
Bulog |
1
tahun 1967, |
1
sejak |
2
awal diproyeksikan |
5
untuk |
4
menjaga
ketahanan pangan Indonesia |
5
melalui |
4
dua
mekanisme: |
1
stabilisasi harga beras |
5
dan |
2
pengadaan bulanan |
5
untuk |
4
PNS |
5
dan |
2
militer. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 79 Word graph kalimat ke-19 Teks B.
Kalimat ke-20: “Bulog berfungsi |
5
sebagai
|
2
pengontrol harga beras |
5
dengan cara |
4
mematok harga beras domestik secara signifikan lebih tinggi |
5
dari |
4
harga beras
dunia. |”
Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan
18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph sebagai berikut:
Gambar 80 Word graph kalimat ke-20 Teks B.
Kalimat ke-21: “Pada akhir 1980, |
1
Bulog
tetap ditugasi |
5
untuk |
4
memerankan kontrol
pasar perberasan Indonesia |
5
tetapi |
2
sedikit
diperluas |
5
untuk |
4
menangani komoditas
pangan lain |
5
seperti |
2
gula pasir, |
1
gandum,
|
1
jagung, |
1
kedelai |
5
dan |
2
sejumlah
komoditas lainnya. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 81 Word graph kalimat ke-21 Teks B.
Kalimat ke-22: “Order Baru sempat
mengganti orientasi kebijakan pangan |
5
dari |
4
swasembada beras |
5
ke |
4
swasembada pangan
secara umum pada Repelita 3 |
5
dan |
2
4 1979 – 1989 . |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 82 Word graph kalimat ke-22 Teks B.
Kata “Repelita 3 dan 4” memiliki kata numerik yang tidak dipilih sebagai kata benda,
karena “3” dan “4” hanya menjadi keterangan bagi “Repelita”.
Kalimat ke-23: “Hasilnya sempat
dirasakan pada tahun 1984 |
5
di mana |
4
Indonesia mencapai level swasembada pangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 83 Word graph kalimat ke-23 Teks B.
Kalimat ke-24: “Akan tetapi, |
1
pencapaian swasembada pangan tahun 1984 ini |
5
tidak mampu |
3
dijaga secara
berkelanjutan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 84 Word graph kalimat ke-24 Teks B.
Kalimat ke-25: “Kebijakan revitalisasi
pertanian yang dilakukan |
5
oleh |
4
presiden
Susilo Bambang Yudoyono |
5
SBY |
1
berupaya mencapai swasembada beras |
5
maupun |
2
pangan alternatif nonberas |
5
seperti |
2
jagung, |
1
singkong. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 85 Word graph kalimat ke-25 Teks B.
Kalimat ke-26: “Pembangunan sektor agribisnis juga dilakukan dalam revitalisasi
pertanian, |
1
untuk |
4
terciptanya nilai tambah
komoditas agribisnis |
5
demi |
2
pendapatan |
5
dan |
2
akses |
5
atas |
4
pangan yang lebih baik.
|
1
”
Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan
18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph sebagai berikut:
Gambar 86 Word graph kalimat ke-26 Teks B.
Kalimat ke-27: “Akan tetapi, |
1
upaya
mencapai swasembada pangan tersebut |
5
tidak
disertai |
5
oleh |
4
upaya penguatan ketahanan
pangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 87 Word graph kalimat ke-27 Teks B.
Kalimat ke-28: “Peristiwa kelaparan |
5
dan |
2
malnutrisi |
5
di |
4
berbagai tempat |
5
di |
4
Indonesia menunjukkan hal ini. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut: Gambar 88 Word graph kalimat ke-28 Teks
B. Kata “hal ini” dalam kalimat ke-28
mengacu pada kalimat sebelumnya, yakni “upaya penguatan ketahanan pangan”.
Kalimat ke-29: “Produksi pangan |
5
sebagaimana |
2
yang menjadi target |
5
dari |
4
swasembada pangan |
5
hanya salah satu |
5
dari
|
4
faktor penentu |
5
dari |
4
ketahanan pangan.
|
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 89 Word graph kalimat ke-29 Teks B.
Kata “salah satu” dalam kalimat ke-29 bermakna penegasan bukan sebagai ukuran,
sehingga tidak dihitung sebagai kata benda. Kalimat ke-30: “Ketahanan pangan bukan
persoalan produksi semata |
5
tetapi juga |
2
pada soal management investasi pada sektor- sektor nonpangan |
5
dan |
2
nonpertanian |
5
sebagai |
2
bagian integral |
5
dari |
4
pencapaian
ketahanan pangan. |
1
”
Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan
18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph sebagai berikut:
Gambar 90 Word graph kalimat ke-30 Teks B.
Kalimat ke-31: “Oleh karenanya, |
1
swasembada tingkat nasional |
5
tidak serta |
2
merta menjawab persoalan distribusi pangan |
5
dan |
2
akses |
5
atas |
4
pangan secara adil |
5
dan |
2
merata. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 91 Word graph kalimat ke-31 Teks B.
Kalimat ke-32: “Terkait |
5
dengan |
4
globalisasi perdagangan, |
1
beberapa negara
mengubah kebijakan ketahanan pangannya. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 92 Word graph kalimat ke-32 Teks B.
Kalimat ke-33: “Sebagai |
2
contoh, |
1
Malaysia mendefinisikan ulang ketahanan pangannya |
5
sebagai |
2
swasembada 60
pangan nasional |
5
dan |
2
40 sisanya
didapatkan |
5
dari |
4
impor pangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 93 Word graph kalimat ke-33 Teks B.
Kalimat ke-34: “Malaysia kini memiliki
tingkat ketahanan pangan yang kokoh. |
1
”
Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan
18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph sebagai berikut:
Gambar 94 Word graph kalimat ke-34 Teks B.
Kalimat ke-35: “Ini memberikan ilustrasi
yang jelas |
5
bahwa |
2
ketahanan pangan |
5
dan
|
2
swasembada |
5
adalah dua hal yang berbeda.
|
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 95 Word graph kalimat ke-35 Teks B.
Kata “ini” dalam kalimat ke-35 mengacu pada kalimat sebelumnya, yakni “ketahanan
pangan”. Kalimat ke-36: “Tingginya tingkat
urbanisasi menyebabkan naiknya tingkat kemiskinan perkotaan, |
1
yang sangat
membutuhkan pangan murah. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut: Gambar 96 Word graph kalimat ke-36 Teks
B.
Kalimat ke-37: “Untuk |
4
pemenuhan
ketahanan pangan kota, |
1
tidak mudah |
5
bagi
|
4
Indonesia |
5
untuk |
4
mengabaikan
perdagangan pangan global, |
1
kecuali |
2
ketergantungan pada produksi pangan domestik |
5
bisa |
3
menjamin harga pangan
murah |
5
bagi |
4
kaum miskin kota. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 97 Word graph kalimat ke-37 Teks B.
Kalimat ke-38: “Tapi pada saat yang sama
|
5
harus |
3
menghadapi cara bagaimana
memproteksi petani kecil |
5
dan |
2
miskin |
5
dari |
4
dampak perdagangan pangan global. |
1
”
Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan
18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph sebagai berikut:
Gambar 98 Word graph kalimat ke-38 Teks B.
Kalimat ke-39: “Dilema |
5
bagi |
4
Indonesia |
5
adalah |
5
bahwa |
2
petani tidak banyak menikmati harga dasar pangan yang
adil. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 99 Word graph kalimat ke-39 Teks B.
Kalimat ke-40: “Sayangnya harga yang
adil |
5
bagi |
4
petani |
5
identik dengan |
4
naiknya harga pangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 100 Word graph kalimat ke-40 Teks B.
Kalimat ke-41: “Sedangkan |
2
kaum
miskin kota, |
1
yang semakin meningkat |
5
dari
|
4
tahun |
5
ke |
4
tahun |
5
justru membutuhkan
pangan yang murah, |
1
demi |
2
akses yang
lebih baik |
5
bagi |
4
kaum miskin. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 18 verteks pada Teks B, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 101 Word graph kalimat ke-41 Teks B.
Teks C Kalimat pertama: “Pemerintah tampaknya
belum menentukan respons strategis |
5
atas situasi krisis pangan yang mengguncang dunia
saat ini. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 102 Word graph kalimat pertama Teks C.
Kalimat ke-2: “Sebagaimana diketahui |
2
harga pangan dunia khususnya beras melambung |
5
di atas |
4
1.000 dolar AS per ton.
|
1
”
Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan
20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph sebagai berikut:
Gambar 103 Word graph kalimat ke-2 Teks C.
Kalimat ke-3: “Kalangan internasional
mengibaratkan krisis ini |
5
sebagai |
2
silence tsunami
yang mengancam ketahanan pangan,
|
1
konflik, |
1
dan |
2
kelaparan hingga akhir
tahun ini. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 104 Word graph kalimat ke-3 Teks C.
Kalimat ke-4: “Di |
4
dalam negeri |
5
walaupun |
2
harga beras |
5
masih bisa |
3
ditekan
|
5
pada |
4
kisaran 500 dolar AS per ton, |
1
gelombang krisis yang panjang |
5
bisa |
3
menyebabkan kelangkaan pangan dunia |
5
dan
|
2
memengaruhi ketahanan pangan nasional
kita. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 105 Word graph kalimat ke-4 Teks C.
Kalimat ke-5: “Apalagi, |
1
jika |
2
produksi
beras nasional |
5
tidak bisa |
3
dipertahankan |
5
pada |
4
level aman |
5
akibat |
2
laju alih fungsi
lahan |
5
dan |
2
perubahan iklim global yang
memicu bencana alam, |
1
seperti |
2
banjir |
5
dan |
2
kekeringan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 106 Word graph kalimat ke-5 Teks C.
Kalimat ke-6: “Alih-alih menentukan
sikap |
5
dan |
2
respons nasional |
5
untuk |
4
melindungi kelompok yang paling rentan |
5
dari |
4
kemungkinan jahatnya liberalisasi |
5
di
balik |
4
situasi krisis pangan dunia ini, |
1
persepsi antara Presiden |
5
dan |
2
Menteri
Pertanian |
5
belum sama. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 107 Word graph kalimat ke-6 Teks C.
Kalimat ke-7: “Sebagaimana |
2
terlihat |
5
pada |
4
kunjungannya |
5
ke |
4
Palangkaraya |
5
beberapa waktu lalu, |
1
Presiden mengimbau |
5
agar |
2
masyarakat tidak gamang |
5
karena |
2
Indonesia memiliki potensi lahan |
5
yang
luas |
1
yang bisa |
3
digunakan |
5
untuk |
4
meningkatkan produksi. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut: Gambar 108 Word graph kalimat ke-7 Teks
C.
Kalimat ke-8: “Sebelumnya, |
1
Mentan
menulis artikel |
5
di |
4
sebuah media cetak
nasional |
5
yang merisaukan keterbatasan
lahan pertanian kita |
5
dan |
2
kecepatan alih fungsinya saat ini yang mencapai 3,1 juta ha.
|
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 109 Word graph kalimat ke-8 Teks C.
Kalimat ke-9: “Atas persoalan
keterbatasan lahan itu, |
1
Mentan meyakini |
5
bahwa |
2
optimalisasi modernisasi pertanian, |
1
bukan perluasan lahan, |
1
yang akan
menentukan ketahanan pangan nasional kita |
5
ke |
4
depan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 110 Word graph kalimat ke-9 Teks C.
Kalimat ke-10: “Pilihan optimalisasi
modernisasi pertanian |
5
di |
4
tengah situasi
krisis |
5
sebagaimana |
2
yang diyakini |
5
oleh |
4
Mentan sekarang |
5
juga menjadi pilihan
rasional banyak negara |
5
yang terutama
dimotori |
5
oleh |
4
AS. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 111 Word graph kalimat ke-10 Teks C.
Gambar 111 Word graph kalimat ke-10 Teks C lanjutan.
Kalimat ke-11: “Hal ini antara lain terlihat
|
5
dari |
4
solusi baru yang ditawarkan |
5
oleh |
4
berbagai perusahaan rekayasa genetik |
5
khususnya |
5
di |
4
bidang pangan |
5
untuk |
4
mengatasi situasi krisis sekarang ini |
5
melalui
penggunaan bibit hibrida. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 112 Word graph kalimat ke-11 Teks C.
Kata “hal ini” dalam kalimat ke-11 mengacu pada kalimat sebelumnya, yakni
“Pilihan optimalisasi modernisasi pertanian”, sehingga kata tersebut dapat digantikan.
Kalimat ke-12: “Keyakinan |
5
seperti itu |
2
bukannya belum pernah dijalankan |
5
di |
4
negeri ini. |
1
” Pada kalimat ini tidak terbentuk graf,
karena tidak ada kata benda yang sesuai dengan verteks yang telah ditentukan
Kalimat ke-13: “Sejak |
2
akhir 1960-an |
5
sampai dengan |
2
1980-an, |
1
pemerintah telah
|
5
dengan |
2
sangat gencar memperkenalkan
program modernisasi pertanian |
5
utamanya
melalui penggunaan bibit unggul |
5
yang
kemudian |
2
ditunjang |
5
dengan |
2
teknologi
pertanian baru |
5
dikemas |
5
dalam |
4
program
Bimas |
5
dan |
2
Inmas. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 113 Word graph kalimat ke-13 Teks C.
Kalimat ke-14: “Keberhasilan program ini
mulai dirasakan |
5
sejak |
2
awal 1970-an |
5
berupa peningkatan hasil produksi padi |
5
yang
berimbas |
5
pada |
4
pembangunan desa-desa.
|
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 114 Word graph kalimat ke-14 Teks C.
Gambar 114 Word graph kalimat ke-14 Teks C lanjutan.
Kata “ini” dalam kalimat ke-14 hanya sebagai penegasan, bila kata tersebut
dihilangkan tidak menghilangkan makna kalimat utamanya.
Kalimat ke-15: “Namun, |
1
keberhasilannya itu diikuti |
5
dengan |
2
kegagalan yang dirasakan hingga sekarang. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 115 Word graph kalimat ke-15 Teks C.
Kata “itu” dalam kalimat ke-15 hanya sebagai penegasan, bila kata tersebut
dihilangkan tidak menghilangkan makna kalimat utamanya.
Kalimat ke-16: “Sebagaimana |
2
dijelaskan
|
5
oleh |
4
Frans Husken 1998 , |
1
ketimpangan penguasaan lahan |
5
dan |
2
naiknya harga bibit, |
1
pupuk, |
1
obat, |
1
dan |
2
fasilitas kredit pertanian |
5
akhirnya hanya
menguntungkan petani kaya yang mampu. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 116 Word graph kalimat ke-16 Teks C.
Kalimat ke-17: “Namun, |
1
telah merugikan petani kecil yang merupakan
mayoritas. |
1
” Pada kalimat ini tidak terbentuk graf,
karena tidak ada kata benda yang sesuai dengan verteks yang telah ditentukan.
Kalimat ke-18: “Sukses program modernisasi pertanian secara nasional telah
diikuti |
5
oleh |
4
proses diferensiasi sosial yang
luas |
5
di |
4
daerah-daerah perdesaan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 117 Word graph kalimat ke-18 Teks C.
Kalimat ke-19: “Oleh karenanya, |
1
tidak
mengherankan |
5
apabila |
2
produksi beras
nasional mengalami kecukupan, |
1
tetapi |
2
banyak penduduk miskin |
5
di |
4
daerah
perdesaan kekurangan pangan, |
1
bahkan |
2
menderita gizi buruk |
5
dan |
2
busung lapar. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 118 Word graph kalimat ke-19 Teks C.
Kalimat ke-20: “Hal ini |
5
karena |
2
mereka
terjerat harga-harga |
5
dan |
2
fasilitas kredit
pertanian yang diberikan |
5
oleh |
4
pemerintah.
|
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 119 Word graph kalimat ke-20 Teks C.
Kata ”hal ini” dalam kalimat ke-20 mengacu pada keseluruhan kalimat
sebelumnya, sehingga tidak perlu menyertakan graf kalimat sebelumnya. Kata
“mereka” dalam kalimat dapat diartikan sebagai “masyarakat”.
Kalimat ke-21: “Ide mengenai perluasan
lahan pertanian |
5
sesungguhnya telah dimulai
|
5
sejak |
2
Presiden Soekarno. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 120 Word graph kalimat ke-21 Teks C.
Kata “Sukarno” tidak diganti dengan “presiden” karena keberadaannya dalam
kalimat sudah disertai kata “presiden”, sehingga kata “presiden” yang dipilih sebagai
kata utama, sementara “Sukarno” hanya menyertai kata “presiden”.
Kalimat ke-22: “Dalam |
4
pidatonya, |
1
beliau pernah menyarankan |
5
agar |
2
dilakukan program intensifikasi pertanian |
5
di
|
4
lahan yang tidak produktif, |
1
seperti |
2
lahan
kering |
5
dan |
2
lahan gambut termasuk yang
ada |
5
di |
4
Kalimantan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut: Gambar 121 Word graph kalimat ke-22 Teks
C. Dalam kalimat ke-22 terdapat kata
“pidatonya” yang bermakna “pidato presiden” dan kata “beliau” yang mengacu pada
“presiden”. Kalimat ke-23: “Ide brilian ini
mengombinasikan program modernisasi pertanian |
5
nonliberalisasi |
1
dengan |
2
tuntutan reformasi agraria. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 122 Word graph kalimat ke-23 Teks C.
Kalimat ke-24: “Ide serupa tampaknya
pernah diwujudkan |
5
oleh |
4
Presiden Soeharto melalui pembukaan lahan gambut
sejuta hektare |
5
walaupun |
2
akhirnya gagal.
|
1
”
Berdasarkan kata benda yang terdapat dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan
20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph sebagai berikut:
Gambar 123 Word graph kalimat ke-24 Teks C.
Kata “Soeharto” tidak diganti dengan “presiden” karena keberadaannya dalam
kalimat sudah disertai kata “presiden”, sehingga kata “presiden” yang dipilih sebagai
kata utama, sementara “Soeharto” hanya menyertai kata “presiden”.
Kalimat ke-25: “Meski demikian, |
1
terlepas |
5
dari |
4
kegagalannya itu perlu
dicatat |
5
bahwa |
2
ada political will |
5
untuk |
4
melakukan perluasan lahan pertanian. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 124 Word graph kalimat ke-25 Teks C.
Kata “itu” dalam kalimat ke-25 hanya sebagai penegasan, bila kata tersebut
dihilangkan tidak menghilangkan makna kalimat utamanya.
Kalimat ke-26: “Hal ini penting mengingat rata-rata penguasaan lahan pertanian hanya
0,3 hektare, |
1
sementara |
2
distribusi
pemanfaatan lahan antara sektor pertanian, |
1
kehutanan |
5
dan |
2
perkebunan |
5
dirasakan
kurang proporsional |
5
dalam |
4
konteks
ketahanan pangan sekarang. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 125 Word graph kalimat ke-26 Teks C.
Kata “hal ini” dalam kalimat ke-26 mengacu pada kalimat sebelumnya, yakni
“political will”.
Kalimat ke-27: “Persoalannya |
5
adalah apakah pemerintah sekarang mempunyai
political will
yang lebih besar |
5
dan |
2
berani
melakukan terobosan baru |
5
melalui kombinasi antara jalan restrukturisasi
pemanfaatan lahan |
5
dengan |
2
revitalisasi pertanian nonliberal yang lebih
mengutamakan kearifan lokal? |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 126 Word graph kalimat ke-27 Teks C.
Kalimat ke-28: “Jika ya, |
1
mungkin kita |
5
masih bisa |
3
berharap tercapainya
swasembada pangan. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 127 Word graph kalimat ke-28 Teks C.
Kata “kita” dalam kalimat ke-28 dapat diartikan sebagai “masyarakat”.
Kalimat ke-29: “Namun, |
1
jika hanya |
2
modernisasi pertanian ala liberal yang menjadi tumpuan kebijakan |
5
dan |
2
strategi ketahanan
pangan nasional sekarang, |
1
mungkin
pemerintah |
5
bisa |
3
mengamankan stok |
5
atau
|
2
produksi nasional |
5
tetapi |
2
jumlah
penduduk miskin |
5
dari |
4
kelompok paling
rentan |
5
di |
4
daerah-daerah perdesaan akan
meningkat. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut: Gambar 128 Word graph kalimat ke-29 Teks
C. Kalimat ke-30: “Tentu akan pula diwarnai
|
5
dengan |
2
berita kekurangan pangan serta
kejadian gizi buruk |
5
dan |
2
busung lapar. |
1
” Berdasarkan kata benda yang terdapat
dalam kalimat, dan setelah dicocokkan dengan 20 verteks pada Teks C, diperoleh word graph
sebagai berikut:
Gambar 129 Word graph kalimat ke-30 Teks C.
4.5 Analisis