Tujuan Penelitian Kata Benda

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Cara termudah untuk mendapatkan informasi dari sebuah teks adalah dengan meringkasnya, karena membaca sebuah ringkasan tidak memerlukan waktu lama, dibandingkan dengan membaca keseluruhan teks. Salah satu cara meringkas adalah dengan text summary , yaitu mengambil kalimat utama atau sebagian kalimat dari setiap paragraf di dalam teks. Akan tetapi, hanya mengambil sebagian kalimat tidak akan menghasilkan sebuah ringkasan yang baik, karena informasi yang terkandung dalam kalimat lain yang tidak terpilih akan hilang. Diperlukan suatu aturan untuk memperoleh suatu ringkasan abstrak dari sebuah teks berbahasa Indonesia dengan memperhatikan keseluruhan teks, sehingga menghasilkan ringkasan yang baik. Teori knowledge graph merupakan metode baru di bidang natural language processing NLP, yang dapat digunakan dalam memahami bahasa manusia, dengan mengkaji tataran jaringan semantik arti kata berupa teks yang bersifat subjektif dan disajikan dalam bentuk graf. Metode knowledge graph pertama kali muncul pada tahun 1982 di Belanda. Pada awal pengembangannya, teori knowledge graph digunakan dalam aspek linguistik dari bahasa Inggris. Sampai saat ini penerapannya masih terus dikembangkan terutama dalam konteks bahasa Indonesia. Salah satu penerapannya adalah dalam memahami isi dari sebuah teks berbahasa Indonesia Hoede Nurdiati 2008b.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan membuat suatu aturan untuk memperoleh abstraksi dari suatu teks dengan menggunakan teori knowledge graph . 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan dengan menganalisis berbagai teks berbahasa Indonesia dengan tema ketahanan pangan yang diambil dari berbagai sumber. II TINJAUAN PUSTAKA Untuk memahami masalah dalam karya ilmiah ini akan diberikan beberapa pengertian dan konsep yang digunakan dalam penelitian. 2.1 Kelas Kata Semantik Yunani: semanein = berarti, bermaksud; semanticos = makna adalah cabang ilmu bahasa yang meneliti makna dalam bahasa tertentu, mencari asal-usul dan perkembangan arti kata, mempelajari klasifikasi perubahan kata-kata atau bentuk bahasa sebagai faktor dalam perkembangan bahasa. Berdasarkan struktur bentuk, morfologi dan kelompok kata fraseologi, kata dibagi menjadi 4 kelas besar, yaitu: 1. Kelas kata benda yang memuat subkelas kata ganti dan kata sandang 2. Kelas kata kerja 3. Kelas kata sifat yang memuat subkelas kata bilangan 4. Kelas kata tugas yang memuat subkelas kata depan, kata sambung, kata keterangan Keraf 1991

2.2 Kata Benda

Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Ciri-ciri kata benda adalah sebagai berikut: 1. Dalam kalimat yang predikatnya kata kerja, kata benda cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap. 2. Kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. 3. Kata benda dapat diingkarkan dengan kata bukan. 4. Kata benda umumnya dapat diikuti oleh kata sifat, baik secara langsung maupun diantarai oleh kata yang. Berdasarkan wujudnya, kata benda dibedakan atas 1. Kata benda konkret, yaitu kata benda yang dapat dilihat bentuk fisiknya. Contoh: dompet, ayah, botol, kertas, roti 2. Kata benda abstrak, yaitu kata benda yang wujud fisiknya tidak dapat dilihat. Contoh: kebenaran, kemajuan, perbukuan, persatuan Berdasarkan bentuknya, kata benda dikelompokkan menjadi kata benda dasar dan kata benda turunan. 1. Kata benda dasar adalah kata benda yang terdiri atas satu morfem. Contoh: gelas, air, meja, kardus, Kamis, November, Palembang, rumah, gunung 2. Kata benda turunan, terbagi atas: a. Kata benda berimbuhan. Contoh: kementerian, pelabuhan, geligi, perusahaan, kemasan b. Kata benda bereduplikasi. Contoh: rumah-rumah, dedaunan, desas-desus, lauk-pauk, mobil-mobilan c. Kata benda yang berasal dari berbagai kelas karena proses. 1. Deverbalisasi Contoh: ketertarikan, pendidikan, pengembangan, keterbukaan 2. Deadjektivalisasi Contoh: perusakan, kematangan, keseriusan, petinggi 3. Denumeralisasi Contoh: keseluruhan, persatuan 4. Deadverbialisasi Contoh: kekurangan, kelebihan, keterlaluan d. Kata benda yang mengalami proses pemajemukan. Contoh: ganti rugi, tata tertib, uang muka, sepak bola, pedagang eceran, unjuk rasa, pascapanen, semifinal Waridah 2008 2.3 Hubungan Antarmakna a. Kata Umum dan Kata Khusus Kata umum, disebut pula hipernim atau superordinat, adalah kata yang ruang lingkup maknanya mencakup hal-hal yang umum dan menyangkut aspek-aspek yang lebih luas. Kata khusus, disebut hiponim atau subordinat, adalah kata yang ruang lingkup maknanya mencakup hal-hal yang sempit atau hanya meliputi aspek-aspek tertentu.

b. Sinonim