Relasi ini biasa juga untuk menyatakan kata hubung seperti “adalah” dan
“merupakan”, word graph-nya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 5 Contoh penggunaan relasi EQU yang menyatakan “adalah” dan
“merupakan”.
4. Relasi SUB Subset
Jika dua token menyatakan word graph, dan word graph yang satu merupakan bagian
dari word graph yang lain, maka kedua token dihubungkan dengan relasi SUB. Tetapi untuk
konsep yang dinyatakan dengan graf, dapat dikatakan bahwa graf A subgraf dari graf B,
sehingga antara A dan B digunakan relasi FPAR. Contoh: ekor merupakan bagian dari
kucing, dapat dinyatakan dengan word graph berikut:
Gambar 6 Contoh penggunaan relasi SUB. 5. Relasi DIS
Disparateness
Dalam logika matematika, relasi DIS digunakan untuk menyatakan bahwa dua
token tidak mempunyai satu elemen pun yang
sama, sehingga dapat diformulasikan sebagai berikut: A DIS B berarti bahwa
A B
∩ = ∅
. Relasi ini juga dapat digunakan untuk
menyatakan kata “berbeda”, misalnya air berbeda dengan minyak
yang dapat dinyatakan dengan graf berikut:
Gambar 7 Contoh penggunaan relasi DIS.
6. Relasi ORD Ordering
Relasi ORD menyatakan bahwa dua hal memiliki ururan tertentu, baik urutan waktu
maupun urutan tempat. Contoh penggunaan relasi ORD, misalnya untuk menyatakan word
graph “dari permukaan sampai dasar”, yaitu:
Gambar 8 Contoh penggunaan relasi ORD.
7. Relasi PAR Attribute
Relasi PAR digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu mempunyai sifat sesuatu yang
lain. Hal ini dapat dilihat pada contoh “baju biru”. Kata biru merupakan warna dari baju,
atau dengan kata lain biru adalah attribute dari baju. Frasa “baju biru” dapat dinyatakan
dengan knowledge graph sebagai berikut:
Gambar 9 Contoh penggunaan relasi PAR.
8. Relasi SKO Skolem
Dua buah token dalam teori knowledge graph
dihubungkan dengan relasi SKO, jika informasi token yang satu bergantung pada
token yang lain. Menurut Berg 1993, relasi
SKO dalam teori knowledge graph menyatakan informasi yang bergantung dan
mampu menggambarkan kuantifikasi. Relasi ini digunakan dalam logika predikat yang
memuat
existential quantifiers maupun
universal quantifiers . Perhatikan pernyataan
2
, ,
x N
y N
x y
∀ ∈ ∃ ∈
=
yang memuat
universal quantifiers . Pada pernyataan
tersebut pemilihan y bergantung pada x, dan word graph
-nya dapat dinyatakan sebagai berikut:
Gambar 10 Contoh penggunaan relasi SKO. Empat frame relationships yang dimaksud
dalam ontologi word graph adalah: 1
Focusing on a situation: FPAR 2
Negation of a situation: NEGPAR 3
Possibility of a situation: POSPAR 4
Necessity of a situation: NECPAR Jika suatu graf merepresentasikan suatu
pernyataan, p: “Hari hujan”, yang dinyatakan dengan frame. Negasi dari p dinyatakan
dengan graf yang sama dan diberi frame dengan relasi NEGPAR, sedangkan modal
preposisi dinyatakan dengan graf yang sama dan diberi frame dengan relasi POSPAR atau
NECPAR Zhang 2002. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut:
Gambar 11 Contoh penggunaan frame FPAR a, NEGPAR b, POSPAR c,
dan NECPAR d. Gambar tersebut secara berurutan
menunjukkan graf dari pernyataan bahwa a hari ini hujan
, b tidak benar bahwa hari ini hujan
, c mungkin hari ini hujan, dan d seharusnya hari ini hujan
.
Ontology Focus F
Ontologi F digunakan untuk menunjukkan focus
dari suatu graf Hoede Nurdiati 2008a. Penggunaan ontologi ini, misalnya
untuk menyatakan word graph “banjir melanda kampung” yang dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Gambar 12 Contoh penggunaan ontologi F.
2.8 Chunk Indicator