Lampiran 5 Contoh Pembentukan Graf pada Kalimat Kalimat ke-28 pada Teks A:
Berdasarkan chunk indikator diperoleh pemotongan kalimat sebagai berikut: “Kebanyakan petani |
5
di
|
4
Indonesia |
5
adalah bagian |
5
dari |
4
masyarakat miskin. |
1
” Dari kalimat tersebut diperoleh frasa kata benda sebagai berikut:
a : kebanyakan petani
b : Indonesia
c : masyarakat miskin
Jika frasa kata benda digambarkan dalam graf, diperoleh: a
: kebanyakan petani Penjelasan:
Terdapat dua kata benda yaitu “kebanyakan” dan “petani”. Kata “kebanyakan” merupakan sifat atau keterangan bagi kata “petani”, sehingga kata “kebanyakan petani” bermakna “petani yang jumlahnya
banyak”. Hubungan yang tepat bagi dua kata tersebut adalah PAR, “kebanyakan PAR petani”.
Gambar 184 Word graph untuk a kalimat ke-28 pada Teks A. b
: Indonesia Penjelasan:
Hanya terdapat sebuah kata benda “Indonesia” pada frasa ini, sehingga dapat digambarkan word graph
sebagai berikut:
Gambar 185 Word graph untuk b kalimat ke-28 pada Teks A. c
: masyarakat miskin Penjelasan:
Kata “miskin” merupakan kata sifat yang mengiringi kata “masyarakat”, sehingga hanya ada satu kata benda dalam frasa ini.
Gambar 186 Word graph untuk c kalimat ke-28 pada Teks A. Dengan demikian kalimat tersebut dapat ditulis:
“ a |
5
di |
4
b |
5
adalah bagian |
5
dari |
4
c. |
1
” Penjelasan:
a berada pada b, dan a merupakan bagian dari c. Artinya, petani bagian dari masyarakat dan petani
tersebut berada di Indonesia. Dengan demikian dapat dibuat word graph sebagai berikut:
Gambar 187 Word graph kata benda kalimat ke-28 pada Teks A. Kata benda dalam word graph tersebut akan dicocokkan dengan verteks yang telah ditentukan. Kata
“Indonesia” tidak termasuk dalam verteks pada Teks A, sehingga “Indonesia” dapat dihilangkan, dan diperoleh:
Gambar 188 Word graph verteks kalimat ke-28 pada Teks A. Kalimat ke-3 pada Teks B:
Berdasarkan chunk indikator diperoleh pemotongan kalimat sebagai berikut: “Ketersediaan beras |
5
di
|
4
gudang Bulog |
5
kerap dijadikan basis ketahanan pangan |
5
di |
4
level provinsi |
5
maupun |
2
kabupaten.
|
1
” Dari kalimat tersebut diperoleh frasa kata benda sebagai berikut:
a : ketersediaan beras
b : gudang Bulog
c : basis ketahanan pangan
d : level provinsi maupun kabupaten
Jika frasa kata benda digambarkan dalam graf, diperoleh: a
: ketersediaan beras Penjelasan:
Terdapat dua kata benda yaitu “ketersediaan” dan “beras”. Kata “ketersediaan” merupakan sifat atau keterangan bagi kata “beras”, sehingga kata “ketersediaan beras” bermakna “beras yang tersedia atau
telah disiapkan”. Hubungan yang tepat bagi dua kata tersebut adalah PAR, “ketersediaan PAR beras”.
Gambar 189 Word graph untuk a kalimat ke-3 pada Teks B. b
: gudang Bulog Penjelasan:
Terdapat dua kata benda yaitu “gudang” dan “Bulog”. Kata “gudang” merupakan sifat atau keterangan bagi kata “Bulog”, sehingga kata “gudang Bulog” bermakna “tempat penyimpanan Bulog”. Hubungan
yang tepat bagi dua kata tersebut adalah PAR, “gudang PAR Bulog”.
Gambar 190 Word graph untuk b kalimat ke-3 pada Teks B. c
: basis ketahanan pangan Penjelasan:
Terdapat tiga kata benda yaitu “basis”, “ketahanan”, dan “pangan”. Kata “basis” merupakan sifat atau keterangan bagi kata “ketahanan”, sementara kata “ketahanan” adalah sifat atau keterangan bagi kata
“pangan”, sehingga kata “basis ketahanan pangan” bermakna “dasar dari kekuatan atau kemampuan untuk memperoleh pangan”. Hubungan yang tepat bagi tiga kata tersebut adalah PAR, “basis PAR
ketahanan PAR pangan”.
Gambar 191 Word graph untuk c kalimat ke-3 pada Teks B. d
: level provinsi maupun kabupaten Penjelasan:
Terdapat tiga kata benda yaitu “level”, “provinsi”, dan “kabupaten”. Kata “level” merupakan sifat atau keterangan bagi kata “provinsi” dan “kabupaten”, sehingga kata “level provinsi maupun kabupaten”
bermakna “pada tingkat provinsi dan kabupaten”. Hubungan yang tepat bagi tiga kata tersebut adalah PAR, “level PAR provinsi” dan “level PAR kabupaten”.
Gambar 192 Word graph untuk d kalimat ke-3 pada Teks B. Dengan demikian kalimat tersebut dapat ditulis:
“a |