C C C Nilai pH Fermentasi LCPKS pada Suhu Berbeda 91

organik dan karbon dioksida menyebabkan penurunan nilai pH, sebaliknya senyawa seperti amonia akan meningkatkan nilai pH. Nilai pH pada reaktor termofil lebih tinggi dari pada reaktor mesofil Bitton, 1999. Pembentukan asetat berlangsung selama degradasi substrat dalam perombak anaerobik, tetapi akumulasi asetat tidak dapat diketahui langsung dari nilai pH yang menurun. Konsentrasi asetat akan melebihi konsentrasi yang dapat dideteksi sebagai perubahan pH. Oleh karena itu, jika pH dalam reaktor berkurang, hal tersebut menunjukkan konsentrasi asetat tinggi sehingga proses perombakan terhambat. Nilai pH bukan indikator yang baik untuk ketidakseimbangan fermentasi biomas kotoran hewan. Nilai pH yang umum untuk proses fermentasi LCPKS berkisar pH 6,7-8,5, perubahan pH tiba-tiba merupakan isyarat pemberian pakan melimpah. Bakteri campuran terlibat dalam proses perubahan bentuk tranformasi senyawa organik kompleks dengan bobot molekul tinggi menjadi metana. Interaksi sinergi diantara berbagai kelompok mikroorganisme terjadi pada perombakan anaerobik LCPKS. Dalam kondisi anaerobik asam asetat cuka direduksi menghasilkan gas metana oleh Methanosarcina, Methanococcus, Methanobacterium, dan Methanobacillus . Terdapat dua kelompok bakteri metanogen penting pada proses anaerobik, yaitu metanogen hidrogenotrofik menggunakan H kemolitotrofik mengubah hidrogen dan CO 2 menjadi metana, dan metanogen asetotrofik asetoklastik metanogen pemisah asetat, mengubah asetat menjadi metana dan CO 2 Bitton, 1999. Aktifitas mikroorganisme membutuhkan beberapa jenis unsur hara, bergantung pada komposisi kimia bahan sel. Konsentrasi minimum unsur hara yang dibutuhkan sebaiknya ada dalam substratmedia agar dapat menjadi pakan organisme perombakan anaerobik Wellinger, 1999. Nutrisi itu adalah hidrogen, nitrogen, oxigen, dan carbon sebagai bahan utama penyusun bahan organik. Sulfur untuk sintesis asam amino, fosfor adalah komponen penting dalam asam nukleat. Kalium, kalsium, magnesium, dan besi dibutuhkan untuk aktifitas enzim dan komponen- komponen logam kompleks. Sepuluh unsur di atas sebaiknya terdapat dalam konsentrasi sekitar 10 -4 M. unsur lain yang sebaiknya terdapat dalam konsentrasi lebih kecil, misalnya Nikel Ni penting untuk pertumbuhan bakteri anaerobik. Konsentrasi tinggi Ca, Mg, K dan Na dapat menjadi faktor penghambat. Sementara konsentrasi rendah 0,01-0,005 M kation-kation sel tersebut dapat aktif dan meningkatkan proses perombakan, akibatnya terjadi hubungan antar kation-kation berbeda Wellinger, 1999. Bahan baku substrat dengan rasio CN tinggi dicampur dengan rasio CN rendah akan memberikan rerata rasio komposisi input sesuai kadar optimal produksi biogas yang diinginkan. Seperti di Cina, rasio CN seimbang diperoleh dari campuran sekam padi pada dasar perombak dengan kotoranlimbah domestik. Di Nepal dan India pengumpanan perombak dengan kotoran gajah dicampur limbah kotoran manusia memungkinkan keseimbangan rasio CN mendorong produksi biogas stabil. Jenis limbah substrat peternakan umum kandungan nitrogen N tinggi dibandingkan kadar karbon C. Rasio karbon terhadap nitrogen limbah yang ditambahkan ke perombak sebaiknya berbanding 20 bagian C dan 1 bagian N 16- 19:1 untuk memperoleh produksi optimum metana. Residu panen pertanian dan sayuran, biasanya berkadar N rendah tapi tinggi kadar C, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja perombak dengan mencampur kadar N tinggi limbah peternakan, dan dapat memberi lebih baik rasio C:N untuk produksi biogas Wellinger, 1999. Konsentrasi substrat rasio C:N:P terkait kebutuhan nutrisi