12 a.
Pendekatan Langsung Nilai Ekonomi SDAL Pengukuran nilai ekonomi dalam penelitian ini menggunakan Contingent
Valuation Method CVM. Perhitungan CVM ini dilakukan untuk mengukur
preferensi masyarakat, nelayan, dan pemerintah daerah dengan wawancara langsung yang dipandu melalui kuesioner mengenai kesediaan membayar
untuk tetap memperoleh lingkungan hutan mangrove yang baik. b.
Pendekatan Tidak Langsung Nilai Ekonomi SDAL Pengukuran ini meliputi dua metode yaitu surplus konsumen dan
Productivity Method . Metode yang digunakan dalam pendekatan tidak
langsung nilai ekonomi suatu SDAL ini yaitu Productivity Method . Hal tersebut berdasarkan tujuan peneliti.
2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai nilai total ekonomi yang terkait dengan hutan mangrove sebelumnya sudah ada. Penelitian yang telah dilakukan lebih mengarah
pada penilaian atas kerusakan yang terjadi pada hutan mangrove sedangkan estimasi nilai ekonomi total hutan mangrove yang sudah direhabilitasi belum
dilakukan. Salah satu peneliti yang melakukan penelitian terkait nilai ekonomi hutan mangrove yaitu Agung Ramadhan dari Sekolah Sarjana Departemen
Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor IPB. Ramadhan 2010 melakukan penelitian dengan
judul “Penilaian Ekonomi Hutan Mangrove Studi Kasus: Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk mengestimasi nilai ekonomi kerusakan hutan mangrove.
13 Hasil dari penelitian Ramadhan 2010 menunjukkan bahwa nilai manfaat
langsung dari hutan mangrove pada tahun 2009 di Desa Pantai Bahagia, Kabupaten Bekasi sebesar Rp. 3 153 228 697,08. Berdasarkan penelitian
Ramadhan 2010 nilai manfaat tidak langsung hutan mangrove pada tahun 2009 sebesar Rp. 7 234 324 448,11. Nilai manfaat keberadaan hutan mangrove pada
tahun 2009 di Desa Pantai Bahagia sebesar Rp. 5 115 620 400,00 Ramadhan, 2010.
Metode CVM dalam penelitian Ramadhan 2010 berdasarkan kesediaan membayar terhadap manfaat keberadaan hutan mangrove. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa kesediaan membayar seseorang Willingnes to pay berbeda-beda menurut tingkat pendidikannya. Tingkat pendidikan masyarakat
mulai dari SD, SMP, dan SMA. Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang berbeda tersebut memberikan kisaran kesediaan membayar masing-masing
sebesar, Rp. 5 000,00-Rp. 18 000,00, Rp.10 000,00-Rp. 20 000,00, dan Rp. 10 000,00-Rp. 50 000,00.
Penelitian ini pada intinya membahas hal yang sama dengan penulis. Hal yang membedakan adalah penelitian sebelumnya melakukan penilaian pada hutan
mangrove yang telah mengalami kerusakan sedangkan penelitian penulis dilakukan pada hutan mangrove yang mengalami perbaikan rehabilitasi. Metode
penelitian yang digunakan penulis yaitu menggunakan Analisis Deskriptif, Productivity Method, Replacement Cost, Travel Cost Method, Benefit Transfer
dan Contingent Valuation Method CVM.
14
III. KERANGKA PEMIKIRAN