14
III. KERANGKA PEMIKIRAN
Rehabilitasi terhadap suatu sumberdaya akan berimplikasi terhadap kondisi sumberdaya tersebut pasca rehabilitasi serta nilai ekonomi totalnya. Hutan
mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang mengalami rehabilitasi terbesar untuk
sumberdaya hutan mangrove non-kawasan hutan. Mangrove yang ditanam di wilayah tersebut memiliki nilai ekonomi sehingga penelitian terkait nilai ekonomi
total hutan mangrove perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh nilai ekonomi total dari hutan
mangrove yang telah mengalami rehabilitasi. Nilai ekonomi total dari hutan mangrove yang telah direhabilitasi tersebut dapat membantu pemerintah.
Pemerintah bisa mengetahui sejauh mana program rehabilitasi tersebut bisa mempengaruhi nilai ekonomi total dari hutan mangrove. Hal ini kemudian akan
berimplikasi kepada kebijakan pemerintah selanjutnya untuk memperoleh hutan mangrove yang bernilai ekonomi tinggi dan berkelanjutan.
Awal penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi sumberdaya hutan mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Proses
identifikasi tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi aktual sumberdaya hutan mangrove di daerah tersebut. Metode analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi kondisi aktual sumberdaya hutan mangrove adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini dapat memberikan gambaran terhadap kondisi
hutan mangrove pasca rehabilitasi di Pesisir Pantai Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
15 Selanjutnya dilakukan identifikasi manfaat hutan mangrove melalui
pendekatan Total Ecomic Value TEV dengan mewawancarai responden melalui panduan kuesioner. Nilai ekonomi total tersebut bisa diperoleh dari nilai guna dan
nilai non-guna dari hutan mangrove. Nilai guna Use Value dari hutan mangrove ini dibagi lagi menjadi tiga
bagian. Pertama, nilai guna langsung yang bisa diperoleh dari pemanfaatan langsung hutan mangrove seperti nilai pemanfaatan untuk menangkap ikan,
udang, dan kepiting serta nilai potensi kayunya. Kedua, nilai guna tidak langsung yang bisa diperoleh dari barang dan jasa lingkungan hutan mangrove tersebut
seperti penahan abrasi pantai, feeding ground, dan potensi ekowisata. Ketiga, nilai pilihan dari hutan mangrove ini bisa diperoleh dari penggunaan sistem penilaian
benefit dari tempat lain, dimana sumberdaya tersedia, kemudian benefit tersebut ditransfer untuk memperoleh perkiraan kasar mengenai manfaat lingkungan
Tuwo, 2011. Nilai pilihan tersebut diperoleh dengan cara menghitung besarnya nilai keanekaragaman hayati biodiversity yang ada di ekosistem mangrove.
Menurut Ruitenbekk 1991 dalam Fahrudin 1996 hutan mangrove Indonesia memiliki nilai biodiversitas sebesar US 1 500 per km
2
atau US15 per ha. Nilai non-guna Non-use Value dari hutan mangrove terbagi menjadi dua
macam, yaitu nilai warisan Bequest Value dan nilai keberadaan Existen Value. Nilai warisan dan keberadaan tersebut bisa diperoleh dengan menggunakan
metode perhitungan Contingent Valuation Method CVM. CVM ini didasarkan pada kesediaan seseorang membayar willingness to pay dari keberadaan hutan
mangrove.
16 Nilai dari manfaat hutan mangrove yang diperoleh tersebut kemudian
dilanjutkan dengan mengkuantifikasi seluruh manfaat hutan mangrove ke dalam nilai uang yaitu dengan menghitung nilai ekonomi totalnya. Informasi nilai
ekonomi total dari hutan mangrove ini bisa digunakan pemerintah dalam pengelolaan hutan mangrove yang lestari dan penentuan kebijakan yang efektif
mengenai hutan mangrove. Alir pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2 untuk mempermudah pelaksanaan penelitian.
Gambar 2. Diagram Kerangka Alur Pemikiran
Hutan Mangrove
Analisis Deskriptif
Identifikasi Manfaat Hutan Mangrove Pasca Rehabilitasi TEV
Analysis of Standing Volume dan
Productivity Method
Rekomendasi Hasil Penelitian terhadap Pengelolaan Hutan Mangrove Yang Lestari
Identifikasi Sumberdaya Alam Hutan Mangrove
Manfaat Warisan
Kuantifikasi Nilai Manfaat Hutan Mangrove Nilai Ekonomi Total Hutan MangroveTEV Nilai Guna
Nilai Non-Guna
Manfaat Langsun
Manfaat Tidak Langsung
Manfaat Pilihan
Manfaat Keberadaan
Nilai Potensi Kayu Nilai Produktivitas
Ikan Nilai produktivitas
Udang Nilai produktivitas
Kepiting Nilai Penahan
Abrasi Nilai Penyedia
Pakan Alami Udang, dan
Nilai Ekowisata Nilai
Biodiversity
Replacement Cost
, Productivity
method dan
Travel Cost Method
Benefit Transfer
Willingness to Pay
17
IV. METODE PENELITIAN